30 C
Medan
Wednesday, June 26, 2024

Ujian Pelatih Muda

Inter Milan vs Genoa

MILAN – Keputusan presiden Inter Milan Massimo Moratti memecat Claudio Ranieri pada 26 Maret lalu memang mengejutkan. Lebih mengejutkan lagi karena kemudian Inter memiliki Andrea Stramaccioni sebagai penggantinya.
Banyak yang mengernyitkan dahi dengan keputusan itu. Bahkan, tifosi Inter di Italia. Pasalnya, pelatih berusia 36 tahun itu memang masih sangat asing. Dia bukan mantan pemain hebat dan belum pernah melatih klub di level senior.
Tetapi, prestasinya membawa Inter Primavera menjuarai NextGen Series musim ini, seperti Liga Champions untuk usia 19 tahun, membuat Moratti terpikat. Tetapi, tantangan di level senior lebih berat. Apalagi, ada pemain yang usianya lebih tua darinya.

Musim ini, Ranieri yang sarat pengalaman gagal, begitu juga dengan Gasperini. Tekanan buat Stramaccioni bakal sangat besar. Dia dituntut memulainya dengan kemenangan saat menjamu Genoa di pekan ke-30 Serie A Liga Italia malam nanti .
“Seperti yang dikatakan presiden sebelumnya, kami harus menang. Saya harus percaya kepada pemain, klub, dan diri saya sendiri. Kami akan mengatasi setiap pertandingan yang akan datang,” bilang Stramaccioni, seperti dikutip Soccerway.
Bila melihat kiprah lawannya dalam beberapa laga terakhir, ini bisa jadi kesempatan Inter untuk menang. Selain bermain di markasnya Giuseppe Meazza, lawannya Genoa juga datang dengan rekor yang sangat buruk, tak pernah menang dalam delapan laga.

Stramaccioni punya ambisi membuktikan bahwa sekarang memang eranya pelatih muda di Italia. Rata-rata usianya di bawah 50 tahun. AC Milan dan Juventus yang sedang bersaing dalam perebutan scudetto dilatih Massimiliano Allegri, 44, dan Antonio Conte, 42.

Lalu, di AS Roma ada Luis Enrique, 41, dan Catania dengan Vincenzo Montella, 37. Pelatih Napoli Walter Mazzarri yang masih 50 tahun sudah dianggap sebagai pelatih senior. Pelatih kawakan seperti Marcello Lippi dan Fabio Capello tidak lagi ikut ambil bagian.

Tersisa sembilan pertandingan musim ini, kesempatan bagi Stramaccioni membuktikan diri. Bila mampu menaikkan performa tim, bukan tidak mungkin dia bisa mengambil hati Moratti untuk mempertahankannya hingga musim depan. (ham)

Inter Milan vs Genoa

MILAN – Keputusan presiden Inter Milan Massimo Moratti memecat Claudio Ranieri pada 26 Maret lalu memang mengejutkan. Lebih mengejutkan lagi karena kemudian Inter memiliki Andrea Stramaccioni sebagai penggantinya.
Banyak yang mengernyitkan dahi dengan keputusan itu. Bahkan, tifosi Inter di Italia. Pasalnya, pelatih berusia 36 tahun itu memang masih sangat asing. Dia bukan mantan pemain hebat dan belum pernah melatih klub di level senior.
Tetapi, prestasinya membawa Inter Primavera menjuarai NextGen Series musim ini, seperti Liga Champions untuk usia 19 tahun, membuat Moratti terpikat. Tetapi, tantangan di level senior lebih berat. Apalagi, ada pemain yang usianya lebih tua darinya.

Musim ini, Ranieri yang sarat pengalaman gagal, begitu juga dengan Gasperini. Tekanan buat Stramaccioni bakal sangat besar. Dia dituntut memulainya dengan kemenangan saat menjamu Genoa di pekan ke-30 Serie A Liga Italia malam nanti .
“Seperti yang dikatakan presiden sebelumnya, kami harus menang. Saya harus percaya kepada pemain, klub, dan diri saya sendiri. Kami akan mengatasi setiap pertandingan yang akan datang,” bilang Stramaccioni, seperti dikutip Soccerway.
Bila melihat kiprah lawannya dalam beberapa laga terakhir, ini bisa jadi kesempatan Inter untuk menang. Selain bermain di markasnya Giuseppe Meazza, lawannya Genoa juga datang dengan rekor yang sangat buruk, tak pernah menang dalam delapan laga.

Stramaccioni punya ambisi membuktikan bahwa sekarang memang eranya pelatih muda di Italia. Rata-rata usianya di bawah 50 tahun. AC Milan dan Juventus yang sedang bersaing dalam perebutan scudetto dilatih Massimiliano Allegri, 44, dan Antonio Conte, 42.

Lalu, di AS Roma ada Luis Enrique, 41, dan Catania dengan Vincenzo Montella, 37. Pelatih Napoli Walter Mazzarri yang masih 50 tahun sudah dianggap sebagai pelatih senior. Pelatih kawakan seperti Marcello Lippi dan Fabio Capello tidak lagi ikut ambil bagian.

Tersisa sembilan pertandingan musim ini, kesempatan bagi Stramaccioni membuktikan diri. Bila mampu menaikkan performa tim, bukan tidak mungkin dia bisa mengambil hati Moratti untuk mempertahankannya hingga musim depan. (ham)

Artikel Terkait

Die Werkself Lolos dengan Agregat 4-1

Sevilla ke Perempat Final Liga Europa

Bayern Munchen di Atas Angin

The Red Devils Lolos Mudah

Nerazzurri ke 8 Besar Liga Europa

Terpopuler

Artikel Terbaru

/