25 C
Medan
Friday, June 28, 2024

Beda Kasta

Dua tim beda kelas akan saling jajal pada babak perempatfinal Liga Champions leg I yang berlangsung di Stadion Santiago Bernabeu, dini hari nanti.

Real Madrid yang menjadi pengum pul trofi terbanyak Liga Champions dengan sembilan trofi, akan menjajal tim yang prestasi  terbaiknya di ajang Liga Champions hanya semifinalis tahun 1989, Galatasaray.

Memang, jika membandingkan Real Madrid dan Galatasaray, sama halnya membandingkan antara langit dan bumi. Real Madrid selain menjadi tim paling produktif di pentas Liga Champions, di sisi lain tim berjuluk Los Merengues ini juga telah dua kali memenangi UEFA Cup (1985, 1986). Prestasi di atas lebih baik dibanding Galatasaray yang hanya sekali memenangi Europa League (2000).

Hanya saja, ada satu partai final yang dimenangi Galatasaray yang diyakini mampu mendongkrak motivasi tim saat menghadapi Real Madrid, dini hari nanti. Apa itu?

Adalah Piala Super Eropa tahun 2000, tatkala Galatasaray selaku juara Europa League, di luar dugaan mengalahkan juara Liga Champions Real Madrid dengan skor 2-1. Dua gol bagi Galatasaray kala itu dicetak Mario Jardel (41′, 102′) sementara satu-satunya gol bagi Real Madrid dilesakkan Raul Gonzales (70’).

“Tim ini telah sembilan kali tampil sebagai juara. Fans sudah tak sabar melihat tim ini meraih gelar ke-10 di Liga Champions. Mengalahkan Galatasaray akan menjaga semangat para pemain untuk terus berlaga hingga ke babak final,” bilang entrenador Real Madrid Jose Mourinho.

“Tapi mereka (Galatasaray) adalah tim yang hebat. Mereka sudah membuktikannya dengan lolos dari fase grup. Di sana banyak pemain berbahaya, seperti  Didier Drogba dan Wesley Sneijder. Artinya, di sana ada pemain yang terbiasa dengan Liga Champions,” tambahnya.

“Pemain seperti Emmanuel Eboue pernah di Arsenal, Felipe Melo datang dari Juventus, Albert Riera dari Liverpool dan Fernando Mus lera dari Lazio. Tim ini juga punya pelatih yang sangat bagus (Fatih Terim). Dia yang terbaik di Turki. Dia juga pernah melatih di Italia. Ini bukti jika mereka adalah ancaman,” tandas The Special One.

Menyikapi apa yang diungkapkan oleh Mourinho tadi, pelatih Galatasaray Fatih Terim mengatakan bahwa untuk mengalahkan Real Madrid tak cukup hanya dengan bermain bagus.  Pendapat ini berdasar pada apa yang dialami Manchester United, yang meski tampil bagus tapi justru harus menyerah dengan skor 1-2 atas Los Merengues.

“United bermain sangat baik, tapi kadang itu tidak cukup untuk menghadapi Real Madrid. Kami tak harus mendeskripsikan Real Madrid. Semua orang sudah tahu bahwa mereka adalah tim yang sangat baik. Tapi kami juga tim yang bagus, dengan pemain yang bagus. Kami menghormati mereka, tapi kami tak takut dengan mereka,” tandas Terim.

Terkait Cristiano Ronaldo, Terim tak menyangkal potensi ancaman yang mungkin datang dari pesepakbola Portugal itu. Tapi dia menekankan kalau Madrid punya banyak pemain dengan kemampuan individu luar biasa. Oleh karena itu, Galatasaray dimintanya memainkan gaya mereka sendiri dan tidak terpecah fokusnya untuk mematikan individu pemain tertentu.

“Ronaldo adalah salah satu pemain terbaik dunia saat ini. Dia bisa melakukan apa saja, tapi kami tidak bisa hanya melakukan pendekatan terhadap Madrid seakan-akan mereka hanya memiliki satu pemain bagus. Mereka punya tim dan punya (Mesut) Oezil, (Sergio) Ramos dan Angel di Maria.” “Kami tidak mengubah rencana kami pada Ronaldo. Kami ingin memainkan sepakbola seperti yang biasa kami mainkan, sehingga jika pun kami kalah maka kami takkan menyesalinya,” tegas Terim.

Pertanyaannya, akankah Terim membawa timnya meraih kemenangan, seperti yang diraih Galatasaray di pentas Piala Super Eropa tahun 2000, atau jutsru tuan rumah Real Madrid kembali meraih kemenangan di Santiago Bernabeu, seperti yang terjadi di pentas Liga Champions tahun 2001, saat Los Merengues menang dengan skor 3-0? (*)

Dua tim beda kelas akan saling jajal pada babak perempatfinal Liga Champions leg I yang berlangsung di Stadion Santiago Bernabeu, dini hari nanti.

Real Madrid yang menjadi pengum pul trofi terbanyak Liga Champions dengan sembilan trofi, akan menjajal tim yang prestasi  terbaiknya di ajang Liga Champions hanya semifinalis tahun 1989, Galatasaray.

Memang, jika membandingkan Real Madrid dan Galatasaray, sama halnya membandingkan antara langit dan bumi. Real Madrid selain menjadi tim paling produktif di pentas Liga Champions, di sisi lain tim berjuluk Los Merengues ini juga telah dua kali memenangi UEFA Cup (1985, 1986). Prestasi di atas lebih baik dibanding Galatasaray yang hanya sekali memenangi Europa League (2000).

Hanya saja, ada satu partai final yang dimenangi Galatasaray yang diyakini mampu mendongkrak motivasi tim saat menghadapi Real Madrid, dini hari nanti. Apa itu?

Adalah Piala Super Eropa tahun 2000, tatkala Galatasaray selaku juara Europa League, di luar dugaan mengalahkan juara Liga Champions Real Madrid dengan skor 2-1. Dua gol bagi Galatasaray kala itu dicetak Mario Jardel (41′, 102′) sementara satu-satunya gol bagi Real Madrid dilesakkan Raul Gonzales (70’).

“Tim ini telah sembilan kali tampil sebagai juara. Fans sudah tak sabar melihat tim ini meraih gelar ke-10 di Liga Champions. Mengalahkan Galatasaray akan menjaga semangat para pemain untuk terus berlaga hingga ke babak final,” bilang entrenador Real Madrid Jose Mourinho.

“Tapi mereka (Galatasaray) adalah tim yang hebat. Mereka sudah membuktikannya dengan lolos dari fase grup. Di sana banyak pemain berbahaya, seperti  Didier Drogba dan Wesley Sneijder. Artinya, di sana ada pemain yang terbiasa dengan Liga Champions,” tambahnya.

“Pemain seperti Emmanuel Eboue pernah di Arsenal, Felipe Melo datang dari Juventus, Albert Riera dari Liverpool dan Fernando Mus lera dari Lazio. Tim ini juga punya pelatih yang sangat bagus (Fatih Terim). Dia yang terbaik di Turki. Dia juga pernah melatih di Italia. Ini bukti jika mereka adalah ancaman,” tandas The Special One.

Menyikapi apa yang diungkapkan oleh Mourinho tadi, pelatih Galatasaray Fatih Terim mengatakan bahwa untuk mengalahkan Real Madrid tak cukup hanya dengan bermain bagus.  Pendapat ini berdasar pada apa yang dialami Manchester United, yang meski tampil bagus tapi justru harus menyerah dengan skor 1-2 atas Los Merengues.

“United bermain sangat baik, tapi kadang itu tidak cukup untuk menghadapi Real Madrid. Kami tak harus mendeskripsikan Real Madrid. Semua orang sudah tahu bahwa mereka adalah tim yang sangat baik. Tapi kami juga tim yang bagus, dengan pemain yang bagus. Kami menghormati mereka, tapi kami tak takut dengan mereka,” tandas Terim.

Terkait Cristiano Ronaldo, Terim tak menyangkal potensi ancaman yang mungkin datang dari pesepakbola Portugal itu. Tapi dia menekankan kalau Madrid punya banyak pemain dengan kemampuan individu luar biasa. Oleh karena itu, Galatasaray dimintanya memainkan gaya mereka sendiri dan tidak terpecah fokusnya untuk mematikan individu pemain tertentu.

“Ronaldo adalah salah satu pemain terbaik dunia saat ini. Dia bisa melakukan apa saja, tapi kami tidak bisa hanya melakukan pendekatan terhadap Madrid seakan-akan mereka hanya memiliki satu pemain bagus. Mereka punya tim dan punya (Mesut) Oezil, (Sergio) Ramos dan Angel di Maria.” “Kami tidak mengubah rencana kami pada Ronaldo. Kami ingin memainkan sepakbola seperti yang biasa kami mainkan, sehingga jika pun kami kalah maka kami takkan menyesalinya,” tegas Terim.

Pertanyaannya, akankah Terim membawa timnya meraih kemenangan, seperti yang diraih Galatasaray di pentas Piala Super Eropa tahun 2000, atau jutsru tuan rumah Real Madrid kembali meraih kemenangan di Santiago Bernabeu, seperti yang terjadi di pentas Liga Champions tahun 2001, saat Los Merengues menang dengan skor 3-0? (*)

Artikel Terkait

Die Werkself Lolos dengan Agregat 4-1

Sevilla ke Perempat Final Liga Europa

Bayern Munchen di Atas Angin

The Red Devils Lolos Mudah

Nerazzurri ke 8 Besar Liga Europa

Terpopuler

Artikel Terbaru

/