Spanyol v China
PERSIAPAN juara bertahan Euro Spanyol terbilang sangat baik. Meski menatap gelaran yang akan berlangsung enam hari lagi itu, entrenador Vicente del Bosque bakal kehilangan sejumlah pemain pilar.
Sebut saja nama-nama seperti David Villa dan kapten tim Barcelona Carles Puyol yang jauh-jauh hari sudah dipastikan absen di even empat tahunan tersebut.
Pun demikian, absennya dua pemain pilar tadi sejauh ini seakan tak mempengaruhi kekuatan tim. Betapa tidak, lihatlah pasca dibekuk Inggris dengan skor 0-1 dan bermain imbang 2-2 dengan Kostarika, La Furia Roja (julukan timnas Spanyol) justru memperoleh hasil impresif ketika menekuk Venezuella (5-0), Serbia (2-0) dan Korea Selatan (4-1). Tak kurang, dari tiga pertandingan tadi sebelas gol berhasil digelontorkan skuad La Furia Roja dan hanya kebobolan satu gol.
Dini hari nanti di Stadion Olimpico de Sevilla, pelatih timnas Spanyol Vicente del Bosque berpeluang memperpanjang rekor kemenanan timnya, sekaligus menguji kemampuan seluruh pemain terbaik yang dimiliki, pasca Barcelona dan Athletic Bilbao menyelesaikan partai final Copa del Rey, akhir pekan lalu.
Ya, di kedua klub ini Vicente del Bosque memiliki sejumlah pemain pilar yang bakal menjadi andalan di Euro nanti seperti Gerard Pique, Xavi, Andres Iniesta, Sergio Busquets, Javi Martinez dan Fernando Llorente.
“Ini menjadi masa-masa paling penting bagi seluruh pemain yang berkeinginan masuk dalam starting eleven. Ingat, saya hanya menurunkan pemain terbaik pada seluruh pertandingan,” bilang del Bosque.
Artinya, menjamu China merupakan gladi resik sebelum La Furia Roja melakoni partai pembuka Euro 2012 menghadapi Italia pada 10 Juni nanti.
“Mereka (Italia, Red) tim yang kuat. Karenanya, saya ingin melihat kemampuan terbaik seluruh permain sebelum kami menghadapi mereka. Kami ingin buat banyak gol, sehingga selain membangkitkan motivasi pemain menatap laga versus Italia, di sisi lain saya ingin melihat siapa (striker, Red) yang paling siap untuk pertandingan itu,” tambah Del Bosque.
Di tempat terpisah pelatih China yang kebetulan berkebangsaan Spanyol Jose Antonio Camacho berkesempatan melakukan reuni dengan sejumlah pemain yang pernah menjadi anak asuhnya pada Piala Eropa 2000 dan Piala Dunia 2002.
Di kedua ajang itu Camacho hanya bisa mengantarkan La Furia Roja hingga ke babak perempat final. “Ini dua tim yang berbeda. Bukan hanya sejarah, namun fakta pun mengungkapkan jika Spanyol adalah tim terbaik di dunia. Sedangkan China adalah sebuah tim penuh ambisi yang mulai berfikir mengikuti jejak Spanyol,” bilang Camnacho.
“Mungkin yang menjadi kendala tim ini adalah sebagian pemainnya yang mengalami kelelahan pasca melakoni babak perempat final Liga Champions Asia pada Rabu (30/6) lalu,” tambah Camacho.
Memang, menghadapi Spanyol dini hari nanti Camacho memboyong tujuh pemain Guangzhou Evergrande yang sukses menaklukan wakil asal Jepang FC Tokyo dengan skor 1-0.
Camacho tak ingin meninggalkan ketujuh pemain Guangzhou Evergrande tadi, sebab kontribusi ketujuhnya sangat besar saat mengantarkan China meraih tiga kemenangan beruntun atas Singapura (4-0), Kuwait (2-0) dan Yordania (3-1).
Hanya saja, perlu diingat jika tiga kemenangan tadi bukan modal yang bagus bagi China untuk dapat mengalahkan Spanyol. Ini bisa dilihat dari satu-satunya pertemuan di antara kedua tim yang berlangsung 25 Maret 2005, saat tiga tiga gol penggawa La Furia Roja yang dilesakkan Fernando Torres, Xavi dan Joaquin Sanchez tak berbalas satu gol pun dari pemain China. (*)