25 C
Medan
Saturday, November 23, 2024
spot_img

Superioritas La Furia Roja

Spanyol akhirnya jadi juara Piala Eropa 2012. Sukses tersebut menjadikan La Furia Roja sebagai tim pertama di dunia yang berhasil mempertahankan gelar sekaligus memenangi tiga gelar mayor secara beruntun.

JUARA: Pemain Spanyol bergembira usai menjuarai Euro 2012, setelah di babak final yang berlangsung Senin (2/7) dini hari mengalahkan Italia dengan skor 4-0. Dengan kemenangan itu Spanyol berhasil mempertahankan gelarnya. //FRANCK FIFE/AFP PHOTO
JUARA: Pemain Spanyol bergembira usai menjuarai Euro 2012, setelah di babak final yang berlangsung Senin (2/7) dini hari mengalahkan Italia dengan skor 4-0. Dengan kemenangan itu Spanyol berhasil mempertahankan gelarnya. //FRANCK FIFE/AFP PHOTO

Dalam laga final yang berlangsung Senin (2/7) dinihari WIB, Spanyol tampil perkasa atas Italia. Gol-gol dari David Silva, Jordi Alba, Fernando Torres dan Juan Mata memberi ‘Tim Matador’ status sebagai jawara Eropa dengan kemenangan mutlak 4-0.
Kemenangan atas Italia memberi Spanyol trofi juara ketiganya dalam empat tahun terakhir. Bukan trofi biasa yang dibawa pulang skuad Spanyol karena itu merupakan piala-piala paling bergengsi di dunia.

Bermula empat tahun lalu, saat Piala Eropa digelar di Austria-Swiss. Menjalani final pertamanya sejak tahun 1984, Spanyol sukses menundukkan Jerman dengan skor 1-0. Saat itu Torres jadi penentu kemenangan dengan gol yang dia buat.

Dua tahun kemudian di Afrika Selatan, Spanyol bisa melanjutkan sukses tersebut. Kali itu Belanda yang mereka tundukkan, juga dengan skor 1-0. Pencetak gol kemenangan Spanyol di Soccer City Stadium saat itu adalah Andres Iniesta.
Buat Spanyol sendiri, ini merupakan titel Piala Eropa mereka yang ketiga. Gelar pertama didapat ‘Tim Matador’ di tahun 1964
Spanyol bukan saja mencatatkan rekor hebat terkait sukses mempertahankan gelar dan meraih hat-trick trofi mayor. Kemenangan 4-0 atas Italia tercatat sebagai skor terbesar sepanjang sejarah final Piala Eropa.

Sepanjang sejarah Piala Eropa, yang sudah berlangsung sejak 1960, laga Spanyol vs Italia menghadirkan skor terbesar. Demikian dikutip dari Infostrada.
Final dengan skor terbesar sebelumnya adalah 3-0 di tahun 1972. Kala itu Jerman Barat menghantam Uni Soviet melalui gol-gol dari Gerd Muller (dua gol) dan Herbet Wimmer.

Sebagai catatan, empat tahun lalu di Austria-Swiss, Spanyol cuma menang 1-0 atas Jerman. Pun begitu saat Yunani menundukkan Portugal di edisi 2004, kemenangan Ethniki atas tuan rumah cuma 1-0.

Catatan lainnya, Spanyol menyamai pencapaian prestasi Jerman yang juga sudah tiga kali memenangi Euro. Sebelumnya Spanyol tampil sebagai juara pada 1964 dan 2008. Sementara Jerman meraih tropi Euro pada tahun 1972, 1980 dan 1996.

“Para pemain tampil hebat di laga ini, mereka mengendalikan permainan. Usai kami mencetak gol pertama, Italia sangat berbahaya tapi kami bereaksi dengan baik. Kami menguasai bola, kami menekan mereka dan kami bermain dengan kedalaman. Jadi kami sangat senang,” tukas Vicente Del Bosque, pelatih Spanyol, usai pertandingan.

“Sukses persepakbolaan Spanyol adalah sebuah sejarah dan kini kami harus melihat ke depan dan mencoba lolos ke Piala Dunia 2014 di Brasil,” tandas Del Bosque.

Sementara itu gelandang Italia Riccardo Montolivo mengatakan bahwa cedera yang dialami rekannya Thiago Motta sebelum pertandingan berakhir telah mengubur mimpi Gli Azzuri untuk memenangkan pertandingan.

Ya, pada pertandingan kemarin Italia harus bermain dengan 10 pemain setelah Thiago Motta mengalami cedera di awal babak kedua padahal jatah pergantian pemain sudah habis.

“Kalah 0-4 di final Piala Eropa Anda tidak bisa senang. Ada penyesalan dan rasa frustrasi yang kami dapat di akhir laga dan kami tidakbermain dengan baik,” ucap Montolivo seperti dikutip Football Italia.

“Saat kami tertinggal 10 orang dengan sisa waktu masih setengah jam lagi, maka pertandingannya sudah berakhir. Malam ini Spanyol bermain di level 100 persen dan itu akan sangat sulit buat lawan-lawannya. Apalagi kami kurang tajam dan tidak beruntung dengan cedera. Mungkin kami tidak akan bisa langsung melupakan laga ini tapi kami tahu kami semua sudah bermimpi bersama dengan warga Italia,” pungkas Montolivo. (bbs/jpnn)

[table caption=”Daftar Juara Piala Eropa” delimiter=”|”]

3    |    Jerman (1972, 1980, 1996), Spanyol (1964, 2008, 2012)
2     |     Prancis (1984, 2000)
1     |     Uni Soviet (1960), Italia (1968), Republik Ceko (1976),  Belanda (1988), Denmark (1992), Yunani (2004)

[/table]

Spanyol akhirnya jadi juara Piala Eropa 2012. Sukses tersebut menjadikan La Furia Roja sebagai tim pertama di dunia yang berhasil mempertahankan gelar sekaligus memenangi tiga gelar mayor secara beruntun.

JUARA: Pemain Spanyol bergembira usai menjuarai Euro 2012, setelah di babak final yang berlangsung Senin (2/7) dini hari mengalahkan Italia dengan skor 4-0. Dengan kemenangan itu Spanyol berhasil mempertahankan gelarnya. //FRANCK FIFE/AFP PHOTO
JUARA: Pemain Spanyol bergembira usai menjuarai Euro 2012, setelah di babak final yang berlangsung Senin (2/7) dini hari mengalahkan Italia dengan skor 4-0. Dengan kemenangan itu Spanyol berhasil mempertahankan gelarnya. //FRANCK FIFE/AFP PHOTO

Dalam laga final yang berlangsung Senin (2/7) dinihari WIB, Spanyol tampil perkasa atas Italia. Gol-gol dari David Silva, Jordi Alba, Fernando Torres dan Juan Mata memberi ‘Tim Matador’ status sebagai jawara Eropa dengan kemenangan mutlak 4-0.
Kemenangan atas Italia memberi Spanyol trofi juara ketiganya dalam empat tahun terakhir. Bukan trofi biasa yang dibawa pulang skuad Spanyol karena itu merupakan piala-piala paling bergengsi di dunia.

Bermula empat tahun lalu, saat Piala Eropa digelar di Austria-Swiss. Menjalani final pertamanya sejak tahun 1984, Spanyol sukses menundukkan Jerman dengan skor 1-0. Saat itu Torres jadi penentu kemenangan dengan gol yang dia buat.

Dua tahun kemudian di Afrika Selatan, Spanyol bisa melanjutkan sukses tersebut. Kali itu Belanda yang mereka tundukkan, juga dengan skor 1-0. Pencetak gol kemenangan Spanyol di Soccer City Stadium saat itu adalah Andres Iniesta.
Buat Spanyol sendiri, ini merupakan titel Piala Eropa mereka yang ketiga. Gelar pertama didapat ‘Tim Matador’ di tahun 1964
Spanyol bukan saja mencatatkan rekor hebat terkait sukses mempertahankan gelar dan meraih hat-trick trofi mayor. Kemenangan 4-0 atas Italia tercatat sebagai skor terbesar sepanjang sejarah final Piala Eropa.

Sepanjang sejarah Piala Eropa, yang sudah berlangsung sejak 1960, laga Spanyol vs Italia menghadirkan skor terbesar. Demikian dikutip dari Infostrada.
Final dengan skor terbesar sebelumnya adalah 3-0 di tahun 1972. Kala itu Jerman Barat menghantam Uni Soviet melalui gol-gol dari Gerd Muller (dua gol) dan Herbet Wimmer.

Sebagai catatan, empat tahun lalu di Austria-Swiss, Spanyol cuma menang 1-0 atas Jerman. Pun begitu saat Yunani menundukkan Portugal di edisi 2004, kemenangan Ethniki atas tuan rumah cuma 1-0.

Catatan lainnya, Spanyol menyamai pencapaian prestasi Jerman yang juga sudah tiga kali memenangi Euro. Sebelumnya Spanyol tampil sebagai juara pada 1964 dan 2008. Sementara Jerman meraih tropi Euro pada tahun 1972, 1980 dan 1996.

“Para pemain tampil hebat di laga ini, mereka mengendalikan permainan. Usai kami mencetak gol pertama, Italia sangat berbahaya tapi kami bereaksi dengan baik. Kami menguasai bola, kami menekan mereka dan kami bermain dengan kedalaman. Jadi kami sangat senang,” tukas Vicente Del Bosque, pelatih Spanyol, usai pertandingan.

“Sukses persepakbolaan Spanyol adalah sebuah sejarah dan kini kami harus melihat ke depan dan mencoba lolos ke Piala Dunia 2014 di Brasil,” tandas Del Bosque.

Sementara itu gelandang Italia Riccardo Montolivo mengatakan bahwa cedera yang dialami rekannya Thiago Motta sebelum pertandingan berakhir telah mengubur mimpi Gli Azzuri untuk memenangkan pertandingan.

Ya, pada pertandingan kemarin Italia harus bermain dengan 10 pemain setelah Thiago Motta mengalami cedera di awal babak kedua padahal jatah pergantian pemain sudah habis.

“Kalah 0-4 di final Piala Eropa Anda tidak bisa senang. Ada penyesalan dan rasa frustrasi yang kami dapat di akhir laga dan kami tidakbermain dengan baik,” ucap Montolivo seperti dikutip Football Italia.

“Saat kami tertinggal 10 orang dengan sisa waktu masih setengah jam lagi, maka pertandingannya sudah berakhir. Malam ini Spanyol bermain di level 100 persen dan itu akan sangat sulit buat lawan-lawannya. Apalagi kami kurang tajam dan tidak beruntung dengan cedera. Mungkin kami tidak akan bisa langsung melupakan laga ini tapi kami tahu kami semua sudah bermimpi bersama dengan warga Italia,” pungkas Montolivo. (bbs/jpnn)

[table caption=”Daftar Juara Piala Eropa” delimiter=”|”]

3    |    Jerman (1972, 1980, 1996), Spanyol (1964, 2008, 2012)
2     |     Prancis (1984, 2000)
1     |     Uni Soviet (1960), Italia (1968), Republik Ceko (1976),  Belanda (1988), Denmark (1992), Yunani (2004)

[/table]

Artikel Terkait

Die Werkself Lolos dengan Agregat 4-1

Sevilla ke Perempat Final Liga Europa

Bayern Munchen di Atas Angin

The Red Devils Lolos Mudah

Nerazzurri ke 8 Besar Liga Europa

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/