28 C
Medan
Thursday, November 21, 2024
spot_img

Awas Babak Kedua

FAKTA membuktikan jika Aston Villa selalu kalah jika sudah tertinggal pada 45 menit babak pertama. Namun, khusus pertandingan mala mini, bisa jadi babak kedua akan menjadi penentu siapa pemenangan pertandingan.

Itu jika mengacu pada produktifitas kedua tim sepanjang 90 pertandingan. Jika 90 menit tadi dibagi dalam enam fase, yang mana tiap-tiap fase berdurasi 15 menit, bisa dilihat jika pada 45 menit babak kedua atau fase keempat hingga keenam adalah masa paling krusial di mana Aston Villa dan Manchester City sama-sama banyak mencetak gold an sama-sama banyak kebobolan.

Tuan rumah Aston Villa misalnya, di babak kedua kebobolan sebanyak 36 gol namun hanya mampu mencetak 13 gol. Jika dibuat perbandingan dengan babak pertama, terlihat secara nyata jika di babak kedua para penggawa The Villans mulai kehabisan stamina dan kehilangan konsentrasi, sebab di babak pertama tim ini hanya kebobolan sebanyak 16 kali, atau 20 gol lebih sedikit dibanding babak kedua.

Berbeda dengan tim tamu Manchester City, yang justru terlihat ganas di babak kedua. Lihatlah, ketika di babak pertama anak asuh Roberto Mancini hanya mampu mencetak 18 gol, pada babak selanjutnya Kun Aguero dkk justru mampu mencetak 32 gol, dengan fase di menit 76 hingga 90 adalah saat mana The City berubah menjadi tim paling produktif dengan 13 gol (Lihat Grafis Kontribusi Gol). Jadi, waspadalah The Villans. (ije)

FAKTA membuktikan jika Aston Villa selalu kalah jika sudah tertinggal pada 45 menit babak pertama. Namun, khusus pertandingan mala mini, bisa jadi babak kedua akan menjadi penentu siapa pemenangan pertandingan.

Itu jika mengacu pada produktifitas kedua tim sepanjang 90 pertandingan. Jika 90 menit tadi dibagi dalam enam fase, yang mana tiap-tiap fase berdurasi 15 menit, bisa dilihat jika pada 45 menit babak kedua atau fase keempat hingga keenam adalah masa paling krusial di mana Aston Villa dan Manchester City sama-sama banyak mencetak gold an sama-sama banyak kebobolan.

Tuan rumah Aston Villa misalnya, di babak kedua kebobolan sebanyak 36 gol namun hanya mampu mencetak 13 gol. Jika dibuat perbandingan dengan babak pertama, terlihat secara nyata jika di babak kedua para penggawa The Villans mulai kehabisan stamina dan kehilangan konsentrasi, sebab di babak pertama tim ini hanya kebobolan sebanyak 16 kali, atau 20 gol lebih sedikit dibanding babak kedua.

Berbeda dengan tim tamu Manchester City, yang justru terlihat ganas di babak kedua. Lihatlah, ketika di babak pertama anak asuh Roberto Mancini hanya mampu mencetak 18 gol, pada babak selanjutnya Kun Aguero dkk justru mampu mencetak 32 gol, dengan fase di menit 76 hingga 90 adalah saat mana The City berubah menjadi tim paling produktif dengan 13 gol (Lihat Grafis Kontribusi Gol). Jadi, waspadalah The Villans. (ije)

Artikel Terkait

Die Werkself Lolos dengan Agregat 4-1

Sevilla ke Perempat Final Liga Europa

Bayern Munchen di Atas Angin

The Red Devils Lolos Mudah

Nerazzurri ke 8 Besar Liga Europa

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/