25 C
Medan
Saturday, June 29, 2024

Fight Trio London

WALAU juara Liga Primer Inggris musim ini sudah diplot, keseruan masih dijanjikan. Itulah nilai jual Liga Inggris yang aduhai. Layak disorot adalah perburuan trio klub asal London demi tiket Liga Champions musim depan.

Chelsea di posisi terdepan memperoleh tiket lolos langsung ke Liga Champions musim depan. Sejauh ini Liga Inggris masih masuk papan atas Eropa untuk Champions, sehingga memperbolehkan empat klubnya berlaga di pentas Eropa. Dua tiket jelas sudah hampir pasti milik duo Manchester. Nah, sisanya inilah yang diperbutkan trio klub top London.

Di bawah Chelsea ada Arsenal yang akan bertandang ke markas klub London lainnya, Queen Park Ranger malam ini.  Kemudian menyusul Tottenham yang siap menyalip tiket terakhir. Siapa yang berada di posisi empat akhir musim nanti, punya kans main di Eropa walau harus ikut kualifikasi. Begitulah aturannya.

Yang membuat persaingan jadi menarik, selisih poin trio London ini tak menjulang. Chelsea di peringkat tiga hanya terpaut satu poin dari Arsenal. Sedangkan Spurs sudah yang di peringkat lima atau di bawah Arsenal, hanya terpaut dua angka saja.

Untuk ukuran klub raksasa, sebenarnya cukup miris melihat ketiga klub tersebut yang belakangan hanya menarget minimal posisi tiga dan empat.
Andalan Arsenal, Santi Cazorla bahkan sampai menuntut Arsenal agar berambisi meraih gelar musim depan ketimbang hanya menargetkan finis di empat besar saja. Apalagi sudah delapan musim pasukan Arsene Wenger tak mampu mencium trofi.

“Tujuan kami adalah memenangi trofi. Sayangnya, Arsenal sudah delapan tahun tanpa trofi. Ini merupakan waktu yang sangat lama bagi sebuah klub besar. Tahun ini, kami masih belum bisa melakukannya. Semoga ceritanya berbeda di musim depan,” ujar Cazorla di laman resmi Arsenal dilansir Goal.
“Kami ingin bertarung untuk meraih gelar Liga Primer dan semua turnamen yang kami ikuti. Saya yakin, kami adalah tim hebat. Kami telah belajar dari kesalahan di musim ini karena tak konsisten di pertengahan musim,” ujar gelandang yang diboyong dari Malaga itu.

Melawat ke markas QPR, pasukan Arsene Wenger tampaknya tak begitu kesulitan. Skuad cukup lengkap plus ambisi main di Eropa menguatkan mereka. Bursa juga jelas tak mengunggulkan QPR walau bertindak sebagai tuan rumah. Pun lagi mereka sudah divonis degradasi musim depan bersama Reading.
Mantan manajer QPR Neil Warnock sampai mengungkit masa lalu, sebab melihat QPR tak cukup baik di bawah kendali Harry Redknapp. Ia bahkan menyebut rekornya di Loftus Road lebih baik ketimbang suksesornya itu. Pemecatan atas dirinya adalah kesalahan.

Warnock membawa QPR promosi dengan menjuarai Liga Championship Inggris pada 2010/11 dan meloloskan mereka ke Liga Primer di musim berikutnya.
Bagaimana pun, ia dipecat pada Januari 2012 setelah timnya tampil buruk, dan pihak klub lantas menghadirkan Mark Hughes.
Klub asal London itu kemudian bergelut di zona degradasi, dan berhasil menghindar dengan jarak hanya satu poin. Namun keberlangsungan Hughes tak bertahan lama, lantaran ia kemudian digantikan oleh Harry Redknapp, yang tak mampu menghindarkan QPR dari degradasi di musim ini.
“Jika Anda melihat faktanya, saya kira rekor saya di Liga Primer lebih baik ketimbang Harry, dan sebagus Mark.

“Kami diberitahu untuk terhindar dari tiga terbawah sampai Januari, dan kemudian Anda bisa menghadirkan tiga atau empat pemain.
“Kami melakukannya — terhindar dari zona degradasi, dan kemudian masuk ke bulan Januari, dan tidak memiliki kesempatan untuk melakukannya karena sudah dipecat. Sungguh mengecewakan,” paparnya. (*)

WALAU juara Liga Primer Inggris musim ini sudah diplot, keseruan masih dijanjikan. Itulah nilai jual Liga Inggris yang aduhai. Layak disorot adalah perburuan trio klub asal London demi tiket Liga Champions musim depan.

Chelsea di posisi terdepan memperoleh tiket lolos langsung ke Liga Champions musim depan. Sejauh ini Liga Inggris masih masuk papan atas Eropa untuk Champions, sehingga memperbolehkan empat klubnya berlaga di pentas Eropa. Dua tiket jelas sudah hampir pasti milik duo Manchester. Nah, sisanya inilah yang diperbutkan trio klub top London.

Di bawah Chelsea ada Arsenal yang akan bertandang ke markas klub London lainnya, Queen Park Ranger malam ini.  Kemudian menyusul Tottenham yang siap menyalip tiket terakhir. Siapa yang berada di posisi empat akhir musim nanti, punya kans main di Eropa walau harus ikut kualifikasi. Begitulah aturannya.

Yang membuat persaingan jadi menarik, selisih poin trio London ini tak menjulang. Chelsea di peringkat tiga hanya terpaut satu poin dari Arsenal. Sedangkan Spurs sudah yang di peringkat lima atau di bawah Arsenal, hanya terpaut dua angka saja.

Untuk ukuran klub raksasa, sebenarnya cukup miris melihat ketiga klub tersebut yang belakangan hanya menarget minimal posisi tiga dan empat.
Andalan Arsenal, Santi Cazorla bahkan sampai menuntut Arsenal agar berambisi meraih gelar musim depan ketimbang hanya menargetkan finis di empat besar saja. Apalagi sudah delapan musim pasukan Arsene Wenger tak mampu mencium trofi.

“Tujuan kami adalah memenangi trofi. Sayangnya, Arsenal sudah delapan tahun tanpa trofi. Ini merupakan waktu yang sangat lama bagi sebuah klub besar. Tahun ini, kami masih belum bisa melakukannya. Semoga ceritanya berbeda di musim depan,” ujar Cazorla di laman resmi Arsenal dilansir Goal.
“Kami ingin bertarung untuk meraih gelar Liga Primer dan semua turnamen yang kami ikuti. Saya yakin, kami adalah tim hebat. Kami telah belajar dari kesalahan di musim ini karena tak konsisten di pertengahan musim,” ujar gelandang yang diboyong dari Malaga itu.

Melawat ke markas QPR, pasukan Arsene Wenger tampaknya tak begitu kesulitan. Skuad cukup lengkap plus ambisi main di Eropa menguatkan mereka. Bursa juga jelas tak mengunggulkan QPR walau bertindak sebagai tuan rumah. Pun lagi mereka sudah divonis degradasi musim depan bersama Reading.
Mantan manajer QPR Neil Warnock sampai mengungkit masa lalu, sebab melihat QPR tak cukup baik di bawah kendali Harry Redknapp. Ia bahkan menyebut rekornya di Loftus Road lebih baik ketimbang suksesornya itu. Pemecatan atas dirinya adalah kesalahan.

Warnock membawa QPR promosi dengan menjuarai Liga Championship Inggris pada 2010/11 dan meloloskan mereka ke Liga Primer di musim berikutnya.
Bagaimana pun, ia dipecat pada Januari 2012 setelah timnya tampil buruk, dan pihak klub lantas menghadirkan Mark Hughes.
Klub asal London itu kemudian bergelut di zona degradasi, dan berhasil menghindar dengan jarak hanya satu poin. Namun keberlangsungan Hughes tak bertahan lama, lantaran ia kemudian digantikan oleh Harry Redknapp, yang tak mampu menghindarkan QPR dari degradasi di musim ini.
“Jika Anda melihat faktanya, saya kira rekor saya di Liga Primer lebih baik ketimbang Harry, dan sebagus Mark.

“Kami diberitahu untuk terhindar dari tiga terbawah sampai Januari, dan kemudian Anda bisa menghadirkan tiga atau empat pemain.
“Kami melakukannya — terhindar dari zona degradasi, dan kemudian masuk ke bulan Januari, dan tidak memiliki kesempatan untuk melakukannya karena sudah dipecat. Sungguh mengecewakan,” paparnya. (*)

Artikel Terkait

Die Werkself Lolos dengan Agregat 4-1

Sevilla ke Perempat Final Liga Europa

Bayern Munchen di Atas Angin

The Red Devils Lolos Mudah

Nerazzurri ke 8 Besar Liga Europa

Terpopuler

Artikel Terbaru

/