26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Angker Anfield

LIVERPOOL v UDINESE

BENAR jika saat ini  Liverpool sedang terpuruk. Meraih satu kemenangan, dua kali bermain imbang dan tiga kali kalah, adalah catatan prestasi tim berjuluk The Reds itu di ajang Premier League.

Tak ayal, kondisi ini membuat tim yang  berdiri  pada 15 Maret 1892 itu menempati peringkat ke-14 atau lebih buruk dari posisi tim-tim kacangan seperti West Bromwich Albion (6), West Ham (7), Swansea (11), Stoke City (12) dan Sunderland (13).

Bayang-bayang sebagai sebuah tim yang pernah 18 kali memenangi trofi Liga Inggris dan 5 kali memenangi Liga Champions seakan tak berbekas sama sekali.

Namun begitu, Brendan Rodgers, pelatih Liverpool masih memiliki asa karena tim ini masih berada di puncak klasemen grup A Europa League, musim ini. Setidaknya, Rodgers masih memiliki kesempatan untuk mengantarkan The Reds meraih tropi Europa League (dahulu Piala UEFA) untuk keenam kalinya.

Secara kebetulan, sejak dipermak Manchester United dengan skor 1-2, The Reds terus meraih hasil impresif, seperti mengalahkan West Bromwich (2-1) dan mempermalukan Norwich City (5-2).

“Kemenangan atas Norwich City telah membuktikan jika tim ini mulai menemukan permainan terbaiknya. Ini menjadi modal yang baik saat kami menjamu Udinese di ajang Europa League,” bilang Brendan Rodgers, tactician Liverpool.

“Raheem Sterling, Suso dan Nuri Sahin adalah tiga pemain baru yang secara nyata membuat perubahan dalam tim. Kami senang bias mendapatkan ketiganya,” tambah Rodgers lagi.
Ya, dini hari nanti di Stadion Anfield, The Kop akan melakoni laga kedua di pentas Europa League melawan Udinese. Sebelumnya pada pertandingan pertama Steven Gerrard dkk menang 5-3 kala bertandang ke markas Young Boys (Swiss).

“Sebuah keajaiban bagi saya untuk mewujudkan mimpi memenangkan gelar domestik bersama Liverpool. Saya mengatakan itu karena usia saya yang tak lagi muda,” bilang Steven Gerrard, tactician Liverpool.

“Kini (persaingan) bukan hanya dengan (Manchester) United dan Arsenal, tapi juga dengan City, Chelsea danTottenham. Begitu pula Newcastle. Liga Primer kini semakin sulit untuk dimenangkan. Mungkin trofi Europa terlihat lebih reaalistis untuk diraih,” tambah Gerrard lagi.

Ungkapan Gerarrd seakan pertanda bahwa The Kop bakal mengeluarkan segenap kemampuan terbaiknya untuk mengalahkan Udinese yang di kompetisi domestik  menempati peringkat ke-15
Dari enam pertandingan yang telah dilakoni di pentas Serie A Liga Italia, anak asuh Francesco Guidolin ini hanya memiliki poin 6, hasil dari sekali menang, 3 kali imbang dan 2 kali kalah.

“Liverpool adalah sebuah tim bersejarah. Itu (Stadion Anfield) adalah sebuah stadion yang fantastis. Ketika masih anak-anak, kita sering membayangkan agar suatu saat bisa bermain di sana. Jadi, kami ingin meraih kemenangan di markas sebuah tim raksasa,” bilang Andrea Coda, bek Udinese.

“Kami masih memiliki kesempatan untuk bersaing meraih trofi,” tandas Coda lagi.
Seakan sepaham dengan Coda, pelatih Udinese Francesco Guidolin pun mengatakan bahwa seluruh pemain Udinese telah berjanji untuk memenangkan semua pertandingan, termasuk di ajang Liga Europa menghadapi Liverpool.

“Kondisi di tim ini sangat bagus. Semua pemain mulai menyadari betapa disiplin adalah syarat utama agar tim dapat meraih kemenangan,” bilang Guidolin.

(Antonio) Di Natale pun sudah menyadari hal itu. Sebagai pemain senior, dia siap dimainkan menghadapi Liverpool. Setelah tiga hari lalu kami menghukumnya saat menghadapi Genoa,” tambah  Gudolin.

Pertanyaannya, cukupkah bagi Udinese mengandalkan Di Natale untuk meraih kemenangan di Stadion Anfield?  Rasanya, tidak. (jun)

LIVERPOOL v UDINESE

BENAR jika saat ini  Liverpool sedang terpuruk. Meraih satu kemenangan, dua kali bermain imbang dan tiga kali kalah, adalah catatan prestasi tim berjuluk The Reds itu di ajang Premier League.

Tak ayal, kondisi ini membuat tim yang  berdiri  pada 15 Maret 1892 itu menempati peringkat ke-14 atau lebih buruk dari posisi tim-tim kacangan seperti West Bromwich Albion (6), West Ham (7), Swansea (11), Stoke City (12) dan Sunderland (13).

Bayang-bayang sebagai sebuah tim yang pernah 18 kali memenangi trofi Liga Inggris dan 5 kali memenangi Liga Champions seakan tak berbekas sama sekali.

Namun begitu, Brendan Rodgers, pelatih Liverpool masih memiliki asa karena tim ini masih berada di puncak klasemen grup A Europa League, musim ini. Setidaknya, Rodgers masih memiliki kesempatan untuk mengantarkan The Reds meraih tropi Europa League (dahulu Piala UEFA) untuk keenam kalinya.

Secara kebetulan, sejak dipermak Manchester United dengan skor 1-2, The Reds terus meraih hasil impresif, seperti mengalahkan West Bromwich (2-1) dan mempermalukan Norwich City (5-2).

“Kemenangan atas Norwich City telah membuktikan jika tim ini mulai menemukan permainan terbaiknya. Ini menjadi modal yang baik saat kami menjamu Udinese di ajang Europa League,” bilang Brendan Rodgers, tactician Liverpool.

“Raheem Sterling, Suso dan Nuri Sahin adalah tiga pemain baru yang secara nyata membuat perubahan dalam tim. Kami senang bias mendapatkan ketiganya,” tambah Rodgers lagi.
Ya, dini hari nanti di Stadion Anfield, The Kop akan melakoni laga kedua di pentas Europa League melawan Udinese. Sebelumnya pada pertandingan pertama Steven Gerrard dkk menang 5-3 kala bertandang ke markas Young Boys (Swiss).

“Sebuah keajaiban bagi saya untuk mewujudkan mimpi memenangkan gelar domestik bersama Liverpool. Saya mengatakan itu karena usia saya yang tak lagi muda,” bilang Steven Gerrard, tactician Liverpool.

“Kini (persaingan) bukan hanya dengan (Manchester) United dan Arsenal, tapi juga dengan City, Chelsea danTottenham. Begitu pula Newcastle. Liga Primer kini semakin sulit untuk dimenangkan. Mungkin trofi Europa terlihat lebih reaalistis untuk diraih,” tambah Gerrard lagi.

Ungkapan Gerarrd seakan pertanda bahwa The Kop bakal mengeluarkan segenap kemampuan terbaiknya untuk mengalahkan Udinese yang di kompetisi domestik  menempati peringkat ke-15
Dari enam pertandingan yang telah dilakoni di pentas Serie A Liga Italia, anak asuh Francesco Guidolin ini hanya memiliki poin 6, hasil dari sekali menang, 3 kali imbang dan 2 kali kalah.

“Liverpool adalah sebuah tim bersejarah. Itu (Stadion Anfield) adalah sebuah stadion yang fantastis. Ketika masih anak-anak, kita sering membayangkan agar suatu saat bisa bermain di sana. Jadi, kami ingin meraih kemenangan di markas sebuah tim raksasa,” bilang Andrea Coda, bek Udinese.

“Kami masih memiliki kesempatan untuk bersaing meraih trofi,” tandas Coda lagi.
Seakan sepaham dengan Coda, pelatih Udinese Francesco Guidolin pun mengatakan bahwa seluruh pemain Udinese telah berjanji untuk memenangkan semua pertandingan, termasuk di ajang Liga Europa menghadapi Liverpool.

“Kondisi di tim ini sangat bagus. Semua pemain mulai menyadari betapa disiplin adalah syarat utama agar tim dapat meraih kemenangan,” bilang Guidolin.

(Antonio) Di Natale pun sudah menyadari hal itu. Sebagai pemain senior, dia siap dimainkan menghadapi Liverpool. Setelah tiga hari lalu kami menghukumnya saat menghadapi Genoa,” tambah  Gudolin.

Pertanyaannya, cukupkah bagi Udinese mengandalkan Di Natale untuk meraih kemenangan di Stadion Anfield?  Rasanya, tidak. (jun)

Artikel Terkait

Die Werkself Lolos dengan Agregat 4-1

Sevilla ke Perempat Final Liga Europa

Bayern Munchen di Atas Angin

The Red Devils Lolos Mudah

Nerazzurri ke 8 Besar Liga Europa

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/