26 C
Medan
Saturday, November 23, 2024
spot_img

Tito Vilanova Kecam Jose Mourinho

BARCELONA – Pelatih Barcelona, Tito Vilanova, menyebut El Barca lebih berani dari Real Madrid dalam kebijakan menurunkan pemain mudanya. Pernyataan Vilanova tersebut secara tak langsung menyindir akan kebijakan pelatih El Real, Jose Mourinho.

Seperti diketahui, Los Blancos kini tengah dilanda krisis pemain belakang (Álvaro Arbeloa, Marcelo dan Fábio Coentrão). Namun, Mou lebih memilih Michael Essien  ketimbang menurunkan defensor muda, Nacho Iglesias atau Jorge Casado saat menang  4-1 atas klub Divisi Segunda, Alcoyano pada leg pertama babak 32 besar Copa del Rey.

Keputusannya tersebut pun memicu banyak kritik dari beberapa pihak, salah satunya dari Bernd Schuster. Mantan entrenador  El Real itu menilai Mourinho enggan mempromosikan atau dengan kata lain menganaktirikan pemain binaan akademi Real Madrid Castilla.

Tentunya, keputusan pelatih asal Portugal tersebut berbanding terbalik dengan rival abadi klubnya, Barcelona. Seperti diketahui, Blaugrana kerap memainkan para lulusan akademi La Masia.

Bahkan, akademi milik El Barca tersebut selalu mencetak pemain-pemain bintang dan menjadi salah satu kunci rahasia Barca dalam menciptakan skuad yang hebat. Oleh karena itu, Vilanova berani mengatakan bahwa El Real tak percaya akan pemain mudanya.

“Mengapa Madrid kekurangan pemain akademi? Saya hanya ingin mejelaskan cara kerja kami. Ini semua soal keberanian kami memberikan kesempatan bermain kepada para pemain muda,” ujar Vilanova, seperti dilansir Marca.

Sementara itu di tempat terpisah, mantan ikon Barcelona Hristo Stoitchkov justru mengaku mengagumi Mourinho. Pria yang kini berumur 46 tahun pernah memperkuat Barcelona. Ia tampil dalam 177 pertandingan Barca. Sebagai mantan pemain Barcelona, membenci Mourinho karena pengaruh perseteruan panas antara Barcelo dan Madrid.

“Saya sangat mengagumi Mourinho. Dia adalah teman saya. Tapi, dia melatih Real Madrid dan saya harus membencinya. Siapa pun yang mengontrak Mourinho akan lansung memenangkan sesuatu, karena peronalitas, filosofi, dan sepak bola yang ia mainkan,” kata Stoitchkov kepada Radio Marca.
Stoitchkov kini melatih klub Bulgaria, Litex Lovech. Menurutnya, ia senang diajak berdiskusi tentang Mourinho. Sebab, bagaimanapun ia adalah rekannya.
“Kapan pun ia pergi, dia selalu menang. Jose Mouringo dan saya berteman. Dia juga pelatih saya dan say sangat mengaguminya. Tapi, sayangnya dia melatih Madrid dan saya selalu Barcelona,” terangnya. (bbs/jpnn)

BARCELONA – Pelatih Barcelona, Tito Vilanova, menyebut El Barca lebih berani dari Real Madrid dalam kebijakan menurunkan pemain mudanya. Pernyataan Vilanova tersebut secara tak langsung menyindir akan kebijakan pelatih El Real, Jose Mourinho.

Seperti diketahui, Los Blancos kini tengah dilanda krisis pemain belakang (Álvaro Arbeloa, Marcelo dan Fábio Coentrão). Namun, Mou lebih memilih Michael Essien  ketimbang menurunkan defensor muda, Nacho Iglesias atau Jorge Casado saat menang  4-1 atas klub Divisi Segunda, Alcoyano pada leg pertama babak 32 besar Copa del Rey.

Keputusannya tersebut pun memicu banyak kritik dari beberapa pihak, salah satunya dari Bernd Schuster. Mantan entrenador  El Real itu menilai Mourinho enggan mempromosikan atau dengan kata lain menganaktirikan pemain binaan akademi Real Madrid Castilla.

Tentunya, keputusan pelatih asal Portugal tersebut berbanding terbalik dengan rival abadi klubnya, Barcelona. Seperti diketahui, Blaugrana kerap memainkan para lulusan akademi La Masia.

Bahkan, akademi milik El Barca tersebut selalu mencetak pemain-pemain bintang dan menjadi salah satu kunci rahasia Barca dalam menciptakan skuad yang hebat. Oleh karena itu, Vilanova berani mengatakan bahwa El Real tak percaya akan pemain mudanya.

“Mengapa Madrid kekurangan pemain akademi? Saya hanya ingin mejelaskan cara kerja kami. Ini semua soal keberanian kami memberikan kesempatan bermain kepada para pemain muda,” ujar Vilanova, seperti dilansir Marca.

Sementara itu di tempat terpisah, mantan ikon Barcelona Hristo Stoitchkov justru mengaku mengagumi Mourinho. Pria yang kini berumur 46 tahun pernah memperkuat Barcelona. Ia tampil dalam 177 pertandingan Barca. Sebagai mantan pemain Barcelona, membenci Mourinho karena pengaruh perseteruan panas antara Barcelo dan Madrid.

“Saya sangat mengagumi Mourinho. Dia adalah teman saya. Tapi, dia melatih Real Madrid dan saya harus membencinya. Siapa pun yang mengontrak Mourinho akan lansung memenangkan sesuatu, karena peronalitas, filosofi, dan sepak bola yang ia mainkan,” kata Stoitchkov kepada Radio Marca.
Stoitchkov kini melatih klub Bulgaria, Litex Lovech. Menurutnya, ia senang diajak berdiskusi tentang Mourinho. Sebab, bagaimanapun ia adalah rekannya.
“Kapan pun ia pergi, dia selalu menang. Jose Mouringo dan saya berteman. Dia juga pelatih saya dan say sangat mengaguminya. Tapi, sayangnya dia melatih Madrid dan saya selalu Barcelona,” terangnya. (bbs/jpnn)

Artikel Terkait

Die Werkself Lolos dengan Agregat 4-1

Sevilla ke Perempat Final Liga Europa

Bayern Munchen di Atas Angin

The Red Devils Lolos Mudah

Nerazzurri ke 8 Besar Liga Europa

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/