29.3 C
Medan
Monday, July 1, 2024

Anak Teater Juga Jago Bikin Mading

Hai sobeX…
Kebayang nggak sob, kalau anak teater juga jago buat mading? Kebayang donk… So pasti yang ditampilin lebih mengarah ke cerita-cerita akting, puisi, cerpen dan lainnya. Menarik bukan?

Nah, di SMA Negeri 4 Medan memiliki ekskul di bidang teater yang diberi nama Enceng Gondong atau sering disingkat EG. Tak hanya bergelut di bidang seni perteateran aja, mereka juga eksis mengisi informasi untuk teman-teman satu sekolah khususnya mengenai seni dan budaya.

SobeX sekalian juga perlu tau, sebelum EG terbentuk, apresiasi dan kreasi seni siswa-siswi SMA Negeri 4 Medan kurang tersalurkan. Saat itu, kelompok-kelompok seni terbentuk karena proses latihan menuju suatu pertunjukan seni saja. Namun, lambat laun kelompok-kelompok seni tersebut membentuk paguyuban yang mementingkan sikap kerjasama dan tenggang rasa. Ini dijadikan tolok ukur kesuksesan dalam suatu pementasan.

Setelah melewati proses yang cukup panjang, mulai publikasi, permohonan guru pembimbing, pengajuan proposal, dan pencarian pelatih, maka pada 9 Januari 2005 lalu EG terbentuk. Diketuai oleh Hilna Khairunisa Shaliha, didampingi oleh wakilnya Rully Satriawan, bersama pengurus inti lainnya. Dan pemikiran tentang dibentuknya wadah resmi teater dalam program kerja OSIS ini dicetuskan pertama kali oleh Vriske Rusniko yang saat itu menjabat sebagai Ketua Seksi Persepsi Apresiasi dan Kreasi Seni OSIS SMA Negeri 4 Medan.

Saat ini EG diketuai Sarah Juwita didampingi ketua satu Lidia Sinaga, ketua dua Akhmad Alfareza, sekretaris satu Rafika Maulina, sekretaris dua Sri Wahyuni, bendahara satu Annisa Magfirah dan bendahara dua Chindyra Nabila. Kini anggota aktif di EG mencapai 28 orang dengan angkatan VII sebagai generasi terbaru.

Di sela-sela sibuknya mereka berakting dan berpuisi ria, mereka terus mengisi mading sekolah dengan konsisten.
“Kami memberikan informasi kepada seluruh siswa mengenai lomba-lomba yang bisa diikuti, tentunya dalam bidang seni. Selain itu, karya-karya anak-anak juga bakal kami tampilkan di sana,” ujar Sarah Juwita.

Menghadapi dunia berkesenian di Medan secara lokal dan Indonesia secara umum, EG tentu memiliki pembimbing yang setia menemani, yakni Sri Kartini yang merupakan guru Bahasa Indonesia di SMA Negeri 4 Medan.

Hm… Di sekolah kamu ada nggak ekskul teaternya sob? Kalau belum, desak kepala sekolah untuk membentuk dan meresmikannya. Oke… (saz/eg)

Hai sobeX…
Kebayang nggak sob, kalau anak teater juga jago buat mading? Kebayang donk… So pasti yang ditampilin lebih mengarah ke cerita-cerita akting, puisi, cerpen dan lainnya. Menarik bukan?

Nah, di SMA Negeri 4 Medan memiliki ekskul di bidang teater yang diberi nama Enceng Gondong atau sering disingkat EG. Tak hanya bergelut di bidang seni perteateran aja, mereka juga eksis mengisi informasi untuk teman-teman satu sekolah khususnya mengenai seni dan budaya.

SobeX sekalian juga perlu tau, sebelum EG terbentuk, apresiasi dan kreasi seni siswa-siswi SMA Negeri 4 Medan kurang tersalurkan. Saat itu, kelompok-kelompok seni terbentuk karena proses latihan menuju suatu pertunjukan seni saja. Namun, lambat laun kelompok-kelompok seni tersebut membentuk paguyuban yang mementingkan sikap kerjasama dan tenggang rasa. Ini dijadikan tolok ukur kesuksesan dalam suatu pementasan.

Setelah melewati proses yang cukup panjang, mulai publikasi, permohonan guru pembimbing, pengajuan proposal, dan pencarian pelatih, maka pada 9 Januari 2005 lalu EG terbentuk. Diketuai oleh Hilna Khairunisa Shaliha, didampingi oleh wakilnya Rully Satriawan, bersama pengurus inti lainnya. Dan pemikiran tentang dibentuknya wadah resmi teater dalam program kerja OSIS ini dicetuskan pertama kali oleh Vriske Rusniko yang saat itu menjabat sebagai Ketua Seksi Persepsi Apresiasi dan Kreasi Seni OSIS SMA Negeri 4 Medan.

Saat ini EG diketuai Sarah Juwita didampingi ketua satu Lidia Sinaga, ketua dua Akhmad Alfareza, sekretaris satu Rafika Maulina, sekretaris dua Sri Wahyuni, bendahara satu Annisa Magfirah dan bendahara dua Chindyra Nabila. Kini anggota aktif di EG mencapai 28 orang dengan angkatan VII sebagai generasi terbaru.

Di sela-sela sibuknya mereka berakting dan berpuisi ria, mereka terus mengisi mading sekolah dengan konsisten.
“Kami memberikan informasi kepada seluruh siswa mengenai lomba-lomba yang bisa diikuti, tentunya dalam bidang seni. Selain itu, karya-karya anak-anak juga bakal kami tampilkan di sana,” ujar Sarah Juwita.

Menghadapi dunia berkesenian di Medan secara lokal dan Indonesia secara umum, EG tentu memiliki pembimbing yang setia menemani, yakni Sri Kartini yang merupakan guru Bahasa Indonesia di SMA Negeri 4 Medan.

Hm… Di sekolah kamu ada nggak ekskul teaternya sob? Kalau belum, desak kepala sekolah untuk membentuk dan meresmikannya. Oke… (saz/eg)

Artikel Terkait

Die Werkself Lolos dengan Agregat 4-1

Sevilla ke Perempat Final Liga Europa

Bayern Munchen di Atas Angin

The Red Devils Lolos Mudah

Nerazzurri ke 8 Besar Liga Europa

Terpopuler

Artikel Terbaru

/