30 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Why Always Me-Lan

Milan vs Udinese

MILAN- Wow, Mario Balotelli mencetak dua gol dalam debutnya bersama AC Milan. Udinese adalah korban perdana eks striker Manchester City itu. Harian The Sun Inggris langsung memajang headline soal Super Mario dengan judul: Why Always Me-Lan.
Ya, The Sun adalah koran populer di Inggris yang doyan mempelesetkan kata-kata plus mahir menyindir. Arah pemberitaan tentu saja menyindir Manchester City yang melepas Balotelli pada bursa transfer Januari.

Sialnya, Balotelli langsung bersinar di debutnya. Dua gol pada menit 25 dan 90 menjadi bukti bahwa Balo adalah pemain berkelas dunia. Tim tamu hanya mampu mengurasi defisit satu gol lewat sontekan Pinzi menit 55.

Uniknya, Balotelli dipasang Masimmo Allgeri sebagai starter lantar Giampaolo Pazzini cedera saat pemanasan. “Itu feeling yang indah. Satu gol untuk keluargaku, satu gol lagi untuk agenku dan mereka yang tak senang aku bermain untuk Milan,” beber Balotelli dikutip dari The Sun kemarin.

“Pazzini cedera sesaat sebelum pertandingan, dan aku menggantikannya dari awal. Sebuah pertandingan yang berat, sungguh, sampai sekarang kakiku masih letih,” beber pemain bernomor punggung 45 itu.

Pemerhati sepak bola Antony Kastrinakis yang biasa menulis kolom sepak bola di The Sun, menulis bahwa seharusnya dua gol Balotelli membuat kubu City malu. Para syeikh pendana The Citizen turut dibawa-bawanya agar menyesal. Tapi sejak awal City menegaskan tak akan merindukan Balotelli. Tapi pernyataan itu sebelum dua golnya itu.

Namun kemenangan Milan tak lepas dari kontroversi. Gol terakhir yang dibikin Balo tercipta dari penalti. Dan itu diprotes kubu Udinese.

Penalti diberikan menyusul pelanggaran yang dilakukan oleh Thomas Heurtaux kepada Stephan El Shaarawy di area terlarang pada masa injury time. Dalam tayangan ulang terlihat bahwa tekel yang dilakukan Heurtaux kepada El Shaarawy sebenarnya bersih. “Ini bukan yang pertama kalinya dalam hidup saya sebagai seorang pelatih. Hal seperti ini terjadi dan tidak ada yang dapat kami katakan,” kata Guidolin, seperti dilansir Goal, Senin (4/2). “Kami tenang melihat pertandingan, namun ketika wasit menunjuk titik putih saya tahu bahwa kami kehilangan poin yang pantas kami dapatkan,” koarnya.

Sedangkan kubu Milan sudah tentu senang dengan penampilan impresif penyerang barunya itu. Bahkan wakil presiden klub, Adriano Galliani menyebut Balo Messi-nya Milan.

“Kami tidak memiliki Messi, tapi kami memiliki Balotelli. Serangan ini mengingatkan saya pada Barcelona dan kami akan melihat manfaat dalam segi sponsor karena dia (Balotelli) baru berusia 22 tahun dan memiliki potensi hebat,” kata Galliani di Milan Channel. (ful/bbs)

Milan vs Udinese

MILAN- Wow, Mario Balotelli mencetak dua gol dalam debutnya bersama AC Milan. Udinese adalah korban perdana eks striker Manchester City itu. Harian The Sun Inggris langsung memajang headline soal Super Mario dengan judul: Why Always Me-Lan.
Ya, The Sun adalah koran populer di Inggris yang doyan mempelesetkan kata-kata plus mahir menyindir. Arah pemberitaan tentu saja menyindir Manchester City yang melepas Balotelli pada bursa transfer Januari.

Sialnya, Balotelli langsung bersinar di debutnya. Dua gol pada menit 25 dan 90 menjadi bukti bahwa Balo adalah pemain berkelas dunia. Tim tamu hanya mampu mengurasi defisit satu gol lewat sontekan Pinzi menit 55.

Uniknya, Balotelli dipasang Masimmo Allgeri sebagai starter lantar Giampaolo Pazzini cedera saat pemanasan. “Itu feeling yang indah. Satu gol untuk keluargaku, satu gol lagi untuk agenku dan mereka yang tak senang aku bermain untuk Milan,” beber Balotelli dikutip dari The Sun kemarin.

“Pazzini cedera sesaat sebelum pertandingan, dan aku menggantikannya dari awal. Sebuah pertandingan yang berat, sungguh, sampai sekarang kakiku masih letih,” beber pemain bernomor punggung 45 itu.

Pemerhati sepak bola Antony Kastrinakis yang biasa menulis kolom sepak bola di The Sun, menulis bahwa seharusnya dua gol Balotelli membuat kubu City malu. Para syeikh pendana The Citizen turut dibawa-bawanya agar menyesal. Tapi sejak awal City menegaskan tak akan merindukan Balotelli. Tapi pernyataan itu sebelum dua golnya itu.

Namun kemenangan Milan tak lepas dari kontroversi. Gol terakhir yang dibikin Balo tercipta dari penalti. Dan itu diprotes kubu Udinese.

Penalti diberikan menyusul pelanggaran yang dilakukan oleh Thomas Heurtaux kepada Stephan El Shaarawy di area terlarang pada masa injury time. Dalam tayangan ulang terlihat bahwa tekel yang dilakukan Heurtaux kepada El Shaarawy sebenarnya bersih. “Ini bukan yang pertama kalinya dalam hidup saya sebagai seorang pelatih. Hal seperti ini terjadi dan tidak ada yang dapat kami katakan,” kata Guidolin, seperti dilansir Goal, Senin (4/2). “Kami tenang melihat pertandingan, namun ketika wasit menunjuk titik putih saya tahu bahwa kami kehilangan poin yang pantas kami dapatkan,” koarnya.

Sedangkan kubu Milan sudah tentu senang dengan penampilan impresif penyerang barunya itu. Bahkan wakil presiden klub, Adriano Galliani menyebut Balo Messi-nya Milan.

“Kami tidak memiliki Messi, tapi kami memiliki Balotelli. Serangan ini mengingatkan saya pada Barcelona dan kami akan melihat manfaat dalam segi sponsor karena dia (Balotelli) baru berusia 22 tahun dan memiliki potensi hebat,” kata Galliani di Milan Channel. (ful/bbs)

Artikel Terkait

Die Werkself Lolos dengan Agregat 4-1

Sevilla ke Perempat Final Liga Europa

Bayern Munchen di Atas Angin

The Red Devils Lolos Mudah

Nerazzurri ke 8 Besar Liga Europa

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/