28 C
Medan
Thursday, June 27, 2024

Jadi Direktur Teknik BEC Tero Sasana

Eriksson Terdampar di Thailand

BANGKOK- Pamor Sven-Goran Eriksson terus mengalami penurunan. Setelah lama malang melintang menangani beberapa klub kondang di berbagai negara di benua Eropa, pelatih berkebangsaan Swedia itu terdampar di Asia Tenggara. Eriksson berlabuh di salah satu klub di Liga Primer Thailand, BEC Tero Sasana.

Dilansir dari Reuters, pria berusia 64 tahun itu resmi diangkat menjadi direktur teknis di BEC Tero terhitung mulai Senin (3/9) lalu. Belum ada informasi terkait besaran nilai kontrak yang didapat mantan manajer timnas Inggris di Piala Dunia 2002 itu. Hanya, dia untuk sementara menjalani durasi kontrak hingga akhir musim ini, bulan depan.

Ini menjadi pengalaman baru Eriksson dalam 35 karir kepelatihannya. Dia pun tidak mempermasalahkan jika harus turun derajatnya gara-gara mengisi posisi tersebut. Terlebih setelah menangani klub di liga elite Eropa dia harus meloncat ke kompetisi yang levelnya jauh di bawahnya.
Eriksson siap mengambil apapun resiko yang didapat dengan keputusannya ini.

“Aku melihat pekerjaan ini jauh ke depan. Aku tidak peduli apa yang dikatakan orang lain. Bgiku sepakbola Thailand masih bagus. Tentu ini akan jadi pengalaman menarik,” tutur Eriksson.

Di klub jawara Liga Primer Thailand dua kali itu, tugas Eriksson tidak begitu berat. Dia hanya diminta untuk mengawasi bagaimana jalannya latihan yang dipimpin pelatih BEC Tero Robert Procureur. Selain itu, dia juga membantu Procureur menentukan strategi yang bakal dimainkan tim tersebut.
Kedatangan Eriksson dipercaya sebagai amunisi vital untuk mengembalikan kejayaan klub dengan julukan Naga Api itu. Terutama pada saat klub tersebut menyabet predikat back to back champions berkat dua gelar juara Liga Primer Thailand berturut-turut pada musim kompetisi 2000/2001 dan 2001/2002.
Segala pengalamannya dianggap Procureur bisa memotivasi para penggawanya untuk tampil optimal di sembilan laga yang tersisa. Bukan hanya itu, untuk berikutnya ini bisa menjadi pelajaran berharga bagi anak asuhnya.

“Aku percaya pemain bisa banyak belajar dari pelatih kelas dunia seperti dia (Eriksson, Red),” klaim pelatih asal Belgia itu dikutip dari Guardian.
Apalagi, usaha timnya untuk mengejar gelar juara musim ini tidaklah mudah. Dengan hanya tersisa 9 laga, BEC Tero sudah terpaut 21 poin dari pemuncak klasemen sementara Liga Primer Thailand, Muang Thong United. BEC Tero masih terpaku di posisi keempat klasemen.
“Semoga ini menjadi bekal positif bagi kami,” jelas Procureur. (ren/jpnn)

Eriksson Terdampar di Thailand

BANGKOK- Pamor Sven-Goran Eriksson terus mengalami penurunan. Setelah lama malang melintang menangani beberapa klub kondang di berbagai negara di benua Eropa, pelatih berkebangsaan Swedia itu terdampar di Asia Tenggara. Eriksson berlabuh di salah satu klub di Liga Primer Thailand, BEC Tero Sasana.

Dilansir dari Reuters, pria berusia 64 tahun itu resmi diangkat menjadi direktur teknis di BEC Tero terhitung mulai Senin (3/9) lalu. Belum ada informasi terkait besaran nilai kontrak yang didapat mantan manajer timnas Inggris di Piala Dunia 2002 itu. Hanya, dia untuk sementara menjalani durasi kontrak hingga akhir musim ini, bulan depan.

Ini menjadi pengalaman baru Eriksson dalam 35 karir kepelatihannya. Dia pun tidak mempermasalahkan jika harus turun derajatnya gara-gara mengisi posisi tersebut. Terlebih setelah menangani klub di liga elite Eropa dia harus meloncat ke kompetisi yang levelnya jauh di bawahnya.
Eriksson siap mengambil apapun resiko yang didapat dengan keputusannya ini.

“Aku melihat pekerjaan ini jauh ke depan. Aku tidak peduli apa yang dikatakan orang lain. Bgiku sepakbola Thailand masih bagus. Tentu ini akan jadi pengalaman menarik,” tutur Eriksson.

Di klub jawara Liga Primer Thailand dua kali itu, tugas Eriksson tidak begitu berat. Dia hanya diminta untuk mengawasi bagaimana jalannya latihan yang dipimpin pelatih BEC Tero Robert Procureur. Selain itu, dia juga membantu Procureur menentukan strategi yang bakal dimainkan tim tersebut.
Kedatangan Eriksson dipercaya sebagai amunisi vital untuk mengembalikan kejayaan klub dengan julukan Naga Api itu. Terutama pada saat klub tersebut menyabet predikat back to back champions berkat dua gelar juara Liga Primer Thailand berturut-turut pada musim kompetisi 2000/2001 dan 2001/2002.
Segala pengalamannya dianggap Procureur bisa memotivasi para penggawanya untuk tampil optimal di sembilan laga yang tersisa. Bukan hanya itu, untuk berikutnya ini bisa menjadi pelajaran berharga bagi anak asuhnya.

“Aku percaya pemain bisa banyak belajar dari pelatih kelas dunia seperti dia (Eriksson, Red),” klaim pelatih asal Belgia itu dikutip dari Guardian.
Apalagi, usaha timnya untuk mengejar gelar juara musim ini tidaklah mudah. Dengan hanya tersisa 9 laga, BEC Tero sudah terpaut 21 poin dari pemuncak klasemen sementara Liga Primer Thailand, Muang Thong United. BEC Tero masih terpaku di posisi keempat klasemen.
“Semoga ini menjadi bekal positif bagi kami,” jelas Procureur. (ren/jpnn)

Artikel Terkait

Die Werkself Lolos dengan Agregat 4-1

Sevilla ke Perempat Final Liga Europa

Bayern Munchen di Atas Angin

The Red Devils Lolos Mudah

Nerazzurri ke 8 Besar Liga Europa

Terpopuler

Artikel Terbaru

/