Juventus vs Inter Milan
TURIN- Rekor tak pernah kalah Juventus di pentas Serie A, akhirnya terhenti di angka 49. Inter Milan berhasil mempermalukan Bianconeri 3-1 di laga Derby d’Italia yang digelar di Juventus Arena, Minggu (4/11) dini hari WIB.
Juventus sempat memimpin pertandingan lewat gol kilat Arturo Vidal. Namun, I Nerazzurri berhasil membalikkan kedudukan lewat dua gol Diego Milito dan satu gol Rodrigo Palacio. Rasa puas pun meledak dalam dada pelatih Inter Milan, Andrea Stramaccioni. Apalagi sebelumnya, Bianconeri dinilai telah meremehkan strategi dan kemampuan pria yang musim lalu menjabat sebagai pelatih klub junior Inter Milan itu.
“Saya mencoba mempersiapkan pertandingan sebaik mungkin dan sangat menyebalkan ketika mendengar (komentar) sarkasme dari Juve sebelum pertandingan menyangkut taktik yang kami gunakan,” ujar Stramaccioni usai laga, seperti dilansir La Gazzetta dello Sport.
“Pada peluit akhir mungkin (direktur olahraga Juventus) Beppe Marotta akan memiliki jalan pikiran yang berbeda. Mereka secara sarkastis mengatakan saya tidak peduli terhadap taktik. Dalam latihan, kami menyiapkan pertandingan sampai setiap detil,” tegasnya.
Kemampuan taktik Strama memang terlihat ampuh. Keputusannya memasukan Fredi Guarin berbuah gol pembalik keadaan. Penggunaan formasi 3-4-3 pada laga Derby d’Italia itu pun keputusan yang tepat.
“Saya tahu dengan pasti kami akan bermain bagus dengan 3-4-3,” tambah pelatih berusia 36 tahun itu. “Inter menekan dan memberikan masalah pada Juventus, yang mendominasi sepakbola Italia dalam dua tahun terakhir. Kami berhasil menang, meski sempat terjadi insiden, yang tidak akan pernah saya bahas, jadi saya pikir kami pantas diberikan rasa hormat,” katanya.
Sementara bomber Inter Milan, Diego Milito mengungkapkan, ada dua hal yang membuat para pemain Inter sukses menaklukkan Juventus dengan skor telak 3-1. “Kami dapat bangkit di babak kedua karena sangat marah dengan gol off-side dan insiden Lichtsteiner. Dua hal itu telah membantu kami untuk mengeluarkan penampilan terbaik kami,” lanjut Milito.
Sementara itu, meski kalah, assisten pelatih Juventus Angelo Alessio tetap bangga atas perjuangan anak asuhnya saat menghadapi Inter Milan. Secara sportif, Alessio mengakui Inter pantas mendapat poin penuh. Menurutnya, Inter mampu mengoptimalkan setiap kesempatan yang datang. Sementara, Juventus lebih banyak membuang peluang.
“Sangat disayangkan, rekor kami terhenti di angka 49. Namun, kekalahan ini tidak akan meninggalkan kekecewaan mendalam. Pasalnya, kami juga memiliki beberapa kans bagus untuk menggandakan keunggulan di babak pertama,” ujar Alessio dilansir dari Skysport Italia.
Alessio pun memberikan apresiasi atas dukungan penuh suporter. Meski kalah, mereka tetap memberikan tepuk tangan panjang setelah pertandingan. “Sekarang kami harus melihat laga di depan. Kekalahan ini tidak akan berdampak psikologis, saya jamin itu,” ujar Alessio.
Tangan kanan Antonio Conte itu pun menolak anggapan, kekalahan ini lantaran Bianconeri memandang sebelah mata kekuatan Inter. “Kami telah melakukan persiapan dengan matang. Kami akan menerapkan strategi 3-5-2 atau memainkan tridente,” ujar Alessio.
Kemenangan yang diraih Inter ini seolah menyampaikan pesan, tim asuhan Andrea Stramaccioni tersebut menjadi penantang terkuat Juventus meraih Scudetto hingga akhir musim.
Dengan kemenangan di Juventus Stadium ini, Inter berhasil mengikis selisih poin dari Juventus yang masih kokoh di puncak klasemen Serie A. Kedua tim saat ini hanya berjarak 1 poin saja. Selain itu, rekor tak terkalahkan Juve pun harus terhenti di angka 49. Terakhir mereka merasakan kekalahan pada Mei 2011 lalu. (bbs/jpnn)