29 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Semua Cerita Barca

Chelsea vs Benfica

LONDON – Antusiasme tinggi untuk melawan Barcelona di semi final Liga Champions diperagakan kubu Chelsea. The Blues memastikan langkah ke semi final usai mengandaskan Benfica di leg dua perempat final dini hari kemarin dengan total agregat 3-1.

Main di Stamford Bridge, Benfica yang kalah 0-1 di leg pertama langsung menekan sejak babak pertama. Tapi mereka justru tertinggal 0-1 di babak pertama setelah penalti Frank Lam pard gagal dibendung Artur Moraes. Keadaan tak berjalan baik untuk Benfica ketika Maxi Perreira mendapatkan kartu kuning kedua sebelum babak pertama habis.

Meski bermain dengan 10 pemain, Benfica tetap tampil menekan di babak kedua. Mereka pun sempat menghadirkan ketegangan untuk pendukung Chelsea ketika Javi Garcia mencetak gol di menit ke-85 lewat tandukannya. Dengan kedudukan 1-1, Benfica hanya butuh satu gol lagi untuk lolos. Tetapi, pada akhirnya, gol Raul Meireles di masa injury time membuat Chelsea melenggang ke semi final.

Sadar bakal jumpa Barca, pihak chelsea sangat ingin menang. Ada misi balas dendam di laga itu. Terakhir kali bertemu Barcelona di Liga Champions, Chelsea mendapatkan pengalaman tidak mengenakkan.

Pertemuan Barca dan Chelsea adalah ulangan semi final musim 2008/2009. Meski skor agregat 1-1, Los Cules berhak lolos ke final berkat aturan gol tandang. Pada proses selanjutnya, pasukan Pep Guardiola akhirnya jadi juara setelah menaklukkan Manchester United di partai puncak. Namun, ada kisah tak menyenangkan di balik kekalahan Chelsea tiga tahun silam. Dalam laga leg kedua di Stamford Bridge yang berakhir 1-1, tim tuan rumah merasa dirugikan oleh keputusan-keputusan wasit Tom Henning Ovrebo. Empat klaim penalti yang mereka ajukan tak satu pun dikabulkan wasit asal Norwegia itu.

Kubu Chelsea murka kepada Ovrebo setelah laga tersebut. Didier Drogba bahkan tak bisa mengendalikan emosinya karena merasa dicurangi. Bahkan, Jose Bosingwa menyebut Ovrebo sudah “dibeli”.

“Semua orang punya urusan yang belum selesai dengan mereka (Barcelona),” ujar gelandang senior Chelsea, Frank Lampard seperti dikutip Soccernet. “Mereka adalah tim terhebat di dunia. Mereka akan jadi favorit, tapi kami punya keyakinan dalam diri kami,” imbuhnya.

“Kami harus tampil di level terbaik untuk menyingkirkan mereka dan kami yakin bisa melakukan itu,” kata Lampard. Sebelumnya Chelsea juga kerap dihantui pengalaman buruk kala bertemu klub asal Catalan itu. Di musim 2004/2005 meskipun mereka lolos ke semi final, tapi saat itu Jose Mourinho menyebut wasit Andres Frisk membantu Barca saat keduanya bertemu di Camp Nou. (bbs)

Chelsea vs Benfica

LONDON – Antusiasme tinggi untuk melawan Barcelona di semi final Liga Champions diperagakan kubu Chelsea. The Blues memastikan langkah ke semi final usai mengandaskan Benfica di leg dua perempat final dini hari kemarin dengan total agregat 3-1.

Main di Stamford Bridge, Benfica yang kalah 0-1 di leg pertama langsung menekan sejak babak pertama. Tapi mereka justru tertinggal 0-1 di babak pertama setelah penalti Frank Lam pard gagal dibendung Artur Moraes. Keadaan tak berjalan baik untuk Benfica ketika Maxi Perreira mendapatkan kartu kuning kedua sebelum babak pertama habis.

Meski bermain dengan 10 pemain, Benfica tetap tampil menekan di babak kedua. Mereka pun sempat menghadirkan ketegangan untuk pendukung Chelsea ketika Javi Garcia mencetak gol di menit ke-85 lewat tandukannya. Dengan kedudukan 1-1, Benfica hanya butuh satu gol lagi untuk lolos. Tetapi, pada akhirnya, gol Raul Meireles di masa injury time membuat Chelsea melenggang ke semi final.

Sadar bakal jumpa Barca, pihak chelsea sangat ingin menang. Ada misi balas dendam di laga itu. Terakhir kali bertemu Barcelona di Liga Champions, Chelsea mendapatkan pengalaman tidak mengenakkan.

Pertemuan Barca dan Chelsea adalah ulangan semi final musim 2008/2009. Meski skor agregat 1-1, Los Cules berhak lolos ke final berkat aturan gol tandang. Pada proses selanjutnya, pasukan Pep Guardiola akhirnya jadi juara setelah menaklukkan Manchester United di partai puncak. Namun, ada kisah tak menyenangkan di balik kekalahan Chelsea tiga tahun silam. Dalam laga leg kedua di Stamford Bridge yang berakhir 1-1, tim tuan rumah merasa dirugikan oleh keputusan-keputusan wasit Tom Henning Ovrebo. Empat klaim penalti yang mereka ajukan tak satu pun dikabulkan wasit asal Norwegia itu.

Kubu Chelsea murka kepada Ovrebo setelah laga tersebut. Didier Drogba bahkan tak bisa mengendalikan emosinya karena merasa dicurangi. Bahkan, Jose Bosingwa menyebut Ovrebo sudah “dibeli”.

“Semua orang punya urusan yang belum selesai dengan mereka (Barcelona),” ujar gelandang senior Chelsea, Frank Lampard seperti dikutip Soccernet. “Mereka adalah tim terhebat di dunia. Mereka akan jadi favorit, tapi kami punya keyakinan dalam diri kami,” imbuhnya.

“Kami harus tampil di level terbaik untuk menyingkirkan mereka dan kami yakin bisa melakukan itu,” kata Lampard. Sebelumnya Chelsea juga kerap dihantui pengalaman buruk kala bertemu klub asal Catalan itu. Di musim 2004/2005 meskipun mereka lolos ke semi final, tapi saat itu Jose Mourinho menyebut wasit Andres Frisk membantu Barca saat keduanya bertemu di Camp Nou. (bbs)

Artikel Terkait

Die Werkself Lolos dengan Agregat 4-1

Sevilla ke Perempat Final Liga Europa

Bayern Munchen di Atas Angin

The Red Devils Lolos Mudah

Nerazzurri ke 8 Besar Liga Europa

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/