30 C
Medan
Monday, July 1, 2024

Minimalisasi Gol Hantu, Warna Lebih Mencolok

Maxim, Bola Resmi Tiga Liga Elite Eropa Musim 2012-2013

Bukan hanya kontestan, pelatih, atau pemain yang baru dari Premier League, Serie A, dan Liga Primera musim depan (2012-2013). Tiga kompetisi paling elite di Benua Biru tersebut akan menggunakan bola baru buatan perusahaan apparel ternama, Nike. Namanya Maxim.

BOLA merupakan instrumen penting dalam olahraga sepak bola. Kualitas bola bisa memengaruhi permainan, bahkan hasil pertandingan. Lihat saja dalam dua turnamen besar terakhir. Jabulani (bola resmi Piala Dunia 2010) dan Tango 12 (bola resmi Euro 2012) mendapat kritik, khususnya dari kiper, karena sulit dijinakkan.

Kendati Jabulani dan Tango 12 adalah produk apparel Adidas, Nike belajar dari situasi yang terjadi. Maxim yang menjadi produk baru mereka pun memiliki beberapa kelebihan dibandingkan Seitiro, bola yang musim lalu juga digunakan di tiga liga elite Eropa.  Di antaranya lima lapisan pembungkus bola sehingga mem buat sentuhan pertama, sekalipun saat bola berputar, tetap lekat di kaki. Lapisan karbon lateks misalnya. Dibuat dalam enam sayap agar cepat berakselerasi sekalipun melawan angin. Lapisan mikro-alur juga menjaga stabilitas bola dan meningkatkan akurasi saat ditendang. Sedangkan lapisan busa nitrogen juga diperluas sehingga Maxim tahan terhadap segala cuaca.

Tidak hanya itu. Maxim juga menawarkan teknologi baru. Di antaranya The Geo II Balanced untuk aerodinamika bola. Juga RaDaR (Rapid Decision and Response), sebuah teknologi yang membuat pemain bisa melihat bola dengan baik meski dalam kecepatan tinggi sepersekian detik.

Sebelum teknologi garis gawang resmi diberlakukan FIFA, RaDaR bisa menjadi solusi meminimalisasikan kasus gol hantu. Itulah sebabnya, Maxim juga menggunakan corak warna terang dan kontras yang tajam sehingga bola juga terlihat jelas oleh penonton di stadion maupun mereka yang menyaksikan dari layar kaca.

“Maxim telah melalui tes standar di laboratorium maupun lapangan, dengan hasil memuaskan. Dalam pengembangannya kami juga bekerja sama dengan Universitas British Columbia,” kata General Manager Nike Italia Andrea Rossi seperti dilansir Football Italia.

Untuk Serie A, Maxim memiliki ciri khas warna tersendiri. Yakni, kombinasi hijau dan merah. Sedangkan di Premier League dan Liga Primera berwarna biru dan merah. Jika tidak ada aral, Maxim akan dijajal kali pertama dalam final Piala Super Italia antara Juventus versus Napoli di National Stadium, Beijing, 11 Agustus nanti. (dns/jpnn)

Maxim, Bola Resmi Tiga Liga Elite Eropa Musim 2012-2013

Bukan hanya kontestan, pelatih, atau pemain yang baru dari Premier League, Serie A, dan Liga Primera musim depan (2012-2013). Tiga kompetisi paling elite di Benua Biru tersebut akan menggunakan bola baru buatan perusahaan apparel ternama, Nike. Namanya Maxim.

BOLA merupakan instrumen penting dalam olahraga sepak bola. Kualitas bola bisa memengaruhi permainan, bahkan hasil pertandingan. Lihat saja dalam dua turnamen besar terakhir. Jabulani (bola resmi Piala Dunia 2010) dan Tango 12 (bola resmi Euro 2012) mendapat kritik, khususnya dari kiper, karena sulit dijinakkan.

Kendati Jabulani dan Tango 12 adalah produk apparel Adidas, Nike belajar dari situasi yang terjadi. Maxim yang menjadi produk baru mereka pun memiliki beberapa kelebihan dibandingkan Seitiro, bola yang musim lalu juga digunakan di tiga liga elite Eropa.  Di antaranya lima lapisan pembungkus bola sehingga mem buat sentuhan pertama, sekalipun saat bola berputar, tetap lekat di kaki. Lapisan karbon lateks misalnya. Dibuat dalam enam sayap agar cepat berakselerasi sekalipun melawan angin. Lapisan mikro-alur juga menjaga stabilitas bola dan meningkatkan akurasi saat ditendang. Sedangkan lapisan busa nitrogen juga diperluas sehingga Maxim tahan terhadap segala cuaca.

Tidak hanya itu. Maxim juga menawarkan teknologi baru. Di antaranya The Geo II Balanced untuk aerodinamika bola. Juga RaDaR (Rapid Decision and Response), sebuah teknologi yang membuat pemain bisa melihat bola dengan baik meski dalam kecepatan tinggi sepersekian detik.

Sebelum teknologi garis gawang resmi diberlakukan FIFA, RaDaR bisa menjadi solusi meminimalisasikan kasus gol hantu. Itulah sebabnya, Maxim juga menggunakan corak warna terang dan kontras yang tajam sehingga bola juga terlihat jelas oleh penonton di stadion maupun mereka yang menyaksikan dari layar kaca.

“Maxim telah melalui tes standar di laboratorium maupun lapangan, dengan hasil memuaskan. Dalam pengembangannya kami juga bekerja sama dengan Universitas British Columbia,” kata General Manager Nike Italia Andrea Rossi seperti dilansir Football Italia.

Untuk Serie A, Maxim memiliki ciri khas warna tersendiri. Yakni, kombinasi hijau dan merah. Sedangkan di Premier League dan Liga Primera berwarna biru dan merah. Jika tidak ada aral, Maxim akan dijajal kali pertama dalam final Piala Super Italia antara Juventus versus Napoli di National Stadium, Beijing, 11 Agustus nanti. (dns/jpnn)

Artikel Terkait

Die Werkself Lolos dengan Agregat 4-1

Sevilla ke Perempat Final Liga Europa

Bayern Munchen di Atas Angin

The Red Devils Lolos Mudah

Nerazzurri ke 8 Besar Liga Europa

Terpopuler

Artikel Terbaru

/