JAKARTA – Lengkap sudah perpecahan kompetisi sepakbola yang terjadi di tanah air, Setelah sebelumnya kasta kompetisi profesional terpecah menjadi dua, kini kompetisi amatir juga bernasib sama.
Kemarin Komite Penyelamat Sepakbola Indonesia (KPSI) mengumumkan sudah membentuk Badan Liga Amatir Indonesia (BLA) yang bertugas memutar kompetisi amatir. Badan ini dipimpin Indra Muchlis dengan CEO adalah Syauqi Suratno yang di era kepengurusan sebelumnya menjabat sebagai Sekretaris BLAI.
Rencananya pada 13-14 Januari mendatang BLAI versi KPSI akan menggelar managers meeting. “Bagaimana teknisnya semua kami serahkan kepada BLAI,” kata Tony Apriliani, Ketua KPSI kepada wartawan di Jakarta kemarin.
Sebelumnya, pada 16 Desember lalu PSSI sudah mulai menggulirkan liga amatir yang ditandai dengan kick off Divisi I di tujuh kota. Masing-masing di di Bekasi (Jawa Barat), Banyuwangi dan Kota Batu (Jawa Timur), Purbalingga dan Blora (Jawa Tengah), Kutai Timur (Kalimantan) dan Tomohon (Sulawesi Utara). PSSI mengklaim Divisi I versi mereka diikuti 66 klub yang terbagi dalam 12 grup.
Oleh PSSI Divisi I telah ditetapkan sebagai ajang berkompetisi bagi pemain U-23. Sedangkan Divisi II untuk U-21 dan Divisi III untuk U-19. Sesuai rencana, dua level kompetisi terbawah akan digulirkan pada pertengahan bulan ini.
Sementara itu, terkait rencana kongres tahunan yang akan dilaksanakan di Bandung pada 21 Januari mendatang Tony Aprilliani menyatakan jika persiapannya sudah 95 persen. Undangan kepada anggota segera dikirim. “Tidak ada masalah. Semua sesuai rencana,” kata Tony.
Agenda utama kongres nanti adalah pembentukan Komite Pemilihan dan Komite Banding Pemilihan.
Ketua PSSI Jawa Barat ini juga menegaskan jika 452 anggota yang menginginkan digelarnya Kongres Luar Biasa (KLB) yang tercetus pada rapat akbar bulan lalu di Jakarta saat ini kondisinya masih solid. “Kami tau ada pihak-pihak yang berusaha menggoda mereka. Tapi sejauh ini tidak ada masalah. Sebab pernyataan mereka saat rapat akbar sudah dilegalisasi notaries,” jelasnya. (ali/jpnn)