28 C
Medan
Thursday, June 27, 2024

Samba Masih Menanti Guardiola

BRASILIA- Keputusan Josep Guardiola memilih Bayern Munchen memang mengecewakan klub lain yang meminatinya seperti Chelsea dan Manchester City. Tidak hanya dua klub Inggris itu, timnas Brasil ikut gigit jari dengan pilihan mantan pelatih Barcelona tersebut.

Tim Samba – julukan timnas Brasil – memang mempertimbangkan nama Guardiola setelah melengserkan Mano Menezes November tahun lalu. Sekalipun akhirnya menetapkan pilihan kepada Luiz Felipe Scolari, Samba masih tetap menantikan sosok Guardiola.

Hal itu diungkapkan Presiden CBF (Federasi Sepak Bola Brasil) Jose Maria Marin jelang laga debut Scolari kontra Inggris dini hari tadi WIB (7/2). “Saya akan senang membayangkan Guardiola (sebagai pelatih Brasil, Red),” ungkapnya kepada Sambafoot.

Marin memang paling getol mengusulkan agar Brasil mulai mempertimbangkan untuk ditangani pelatih manca. Bukan karena Brasil mulai kehabisan stok pelatih hebat, melainkan karena pelatih luar diharapkan memberi inovasi bagi Samba.

“Pelatih luar bakal membawa banyak pengalaman dalam tim. Sama seperti yang telah dilakukan pelatih asing di negara lainnya. Sangat penting memiliki pelatih yang punya pendekatan berbeda terhadap permainan. Seperti yang Anda lihat sekarang, aspek permainan dan fisik tim kaki sudah sangat berbeda,” paparnya.

Di kesempatan terpisah, Scolari mengatakan bahwa penunjukan dirinya sebagai pelatih Brasil memang layak dan bukan karena minimnya pilihan. Sebagai catatan, Scolari merupakan pelatih Brasil terakhir yang memenangi Piala Dunia (edisi 2002).

Faktor itulah yang kabarnya menjadi alasan CBF memilih Big Phil (sapaan akrab Scolari). Tidak hanya Scolari, staf teknis Brasil saat ini juga diperkuat dengan nama Carlos Alberto Parreira. Pelatih yang membawa Brasil memenangi Piala Dunia 1994 itu menduduki posisi direktur teknik.

“Saya tidak tahu kenapa masih ada yang meragukan saya. Saya memang tidak menjalani musim bagus bersama Chelsea (hanya bertahan tujuh bulan, Red). Tapi, setelah itu, saya masih mampu meraih titel bersama klub Uzbeskitan (Bunyodkor) serta mempersembahkan gelar pertama bagi Palmeiras setelah 10 tahun,” urai Scolari kepada Reuters.

Dalam kesempatan itu, Scolari juga mengatakan penyesalannya pernah menolak tawaran menangani Inggris pada 2006. Yakni, pengganti Sven Goran Eriksson seusai Piala Dunia 2006. Yang menarik, laga terakhir Eriksson bersama Inggris adalah saat menghadapi Scolari bersama tim asuhannya, Portugal, di perempat final PIala Dunia 2006.

“Saya menyesal karena saya sangat mencintai pekerjaan sebagai pelatih Inggris. Tapi, saya memang tidak memiliki pilihan karena saya masih terikat kontrak dengan Portugal,” tutur pelatih 64 tahun itu. (dns/jpnn)

BRASILIA- Keputusan Josep Guardiola memilih Bayern Munchen memang mengecewakan klub lain yang meminatinya seperti Chelsea dan Manchester City. Tidak hanya dua klub Inggris itu, timnas Brasil ikut gigit jari dengan pilihan mantan pelatih Barcelona tersebut.

Tim Samba – julukan timnas Brasil – memang mempertimbangkan nama Guardiola setelah melengserkan Mano Menezes November tahun lalu. Sekalipun akhirnya menetapkan pilihan kepada Luiz Felipe Scolari, Samba masih tetap menantikan sosok Guardiola.

Hal itu diungkapkan Presiden CBF (Federasi Sepak Bola Brasil) Jose Maria Marin jelang laga debut Scolari kontra Inggris dini hari tadi WIB (7/2). “Saya akan senang membayangkan Guardiola (sebagai pelatih Brasil, Red),” ungkapnya kepada Sambafoot.

Marin memang paling getol mengusulkan agar Brasil mulai mempertimbangkan untuk ditangani pelatih manca. Bukan karena Brasil mulai kehabisan stok pelatih hebat, melainkan karena pelatih luar diharapkan memberi inovasi bagi Samba.

“Pelatih luar bakal membawa banyak pengalaman dalam tim. Sama seperti yang telah dilakukan pelatih asing di negara lainnya. Sangat penting memiliki pelatih yang punya pendekatan berbeda terhadap permainan. Seperti yang Anda lihat sekarang, aspek permainan dan fisik tim kaki sudah sangat berbeda,” paparnya.

Di kesempatan terpisah, Scolari mengatakan bahwa penunjukan dirinya sebagai pelatih Brasil memang layak dan bukan karena minimnya pilihan. Sebagai catatan, Scolari merupakan pelatih Brasil terakhir yang memenangi Piala Dunia (edisi 2002).

Faktor itulah yang kabarnya menjadi alasan CBF memilih Big Phil (sapaan akrab Scolari). Tidak hanya Scolari, staf teknis Brasil saat ini juga diperkuat dengan nama Carlos Alberto Parreira. Pelatih yang membawa Brasil memenangi Piala Dunia 1994 itu menduduki posisi direktur teknik.

“Saya tidak tahu kenapa masih ada yang meragukan saya. Saya memang tidak menjalani musim bagus bersama Chelsea (hanya bertahan tujuh bulan, Red). Tapi, setelah itu, saya masih mampu meraih titel bersama klub Uzbeskitan (Bunyodkor) serta mempersembahkan gelar pertama bagi Palmeiras setelah 10 tahun,” urai Scolari kepada Reuters.

Dalam kesempatan itu, Scolari juga mengatakan penyesalannya pernah menolak tawaran menangani Inggris pada 2006. Yakni, pengganti Sven Goran Eriksson seusai Piala Dunia 2006. Yang menarik, laga terakhir Eriksson bersama Inggris adalah saat menghadapi Scolari bersama tim asuhannya, Portugal, di perempat final PIala Dunia 2006.

“Saya menyesal karena saya sangat mencintai pekerjaan sebagai pelatih Inggris. Tapi, saya memang tidak memiliki pilihan karena saya masih terikat kontrak dengan Portugal,” tutur pelatih 64 tahun itu. (dns/jpnn)

Artikel Terkait

Die Werkself Lolos dengan Agregat 4-1

Sevilla ke Perempat Final Liga Europa

Bayern Munchen di Atas Angin

The Red Devils Lolos Mudah

Nerazzurri ke 8 Besar Liga Europa

Terpopuler

Artikel Terbaru

/