Chelsea vs Nordsjaelland
Dalam sejarah Liga Champions baru Chelsea sebagai jawara bertahan yang tersingkir di babak penyisihan grup. Ini seperti kisah tragis yang sad ending. Tak diunggulkan jadi juara, musim lalu nyatanya Chelsea sukses kalahkan Bayern Munchen di final. Kini ketika diunggulkan melaju ke babak selanjutnya, Chelsea malah tersingkir lebih cepat.
Di laga terakhir penyisihan Grup E, posisi Chelsea memang tak bagus. Selain harus menang, mereka juga harus memastikan pesaingnya Juventus kalah dari Shakhtar Donetsk. Buru-buru imbang, Juventus malah menang 1-0. Jadi menang berapapun Chelsea tak lagi ada guna. Padahal Fernando Torres dkk sukses mencukur Nordsjaelland 6-1.
Kemenangan itu membuat raihan poin mereka sama dengan Shakhtar Donetsk. Tapi The Blues hanya menempati peringkat tiga dan akan berlaga di Europa League, karena kalah dalam urusan head to head.
Pada laga yang berlangsung di Stamford Bridge, Kamis (6/12) dini hari WIB tersebut, Chelsea benar-benar tampil dominan sejak awal, mengandalkan Fernando Torres di lini depan. Sedangkan Nordsjaelland beberapa kali mengancam melalui serangan balik, kendati akhirnya hanya mampu melesakkan satu gol. Sebelumnya tim tamu mendapatkan hadiah penalti menit 32. Stokholm yang ditugasi jadi algojo gagal mengecoh Peter Cech. Tiga menit kemudian giliran Chelsea yang dapat hadiah penalti. Eden Hazard maju jadi algojo dan sial, tendangannya juga tak masuk. Uniknya, menit 38 Chelsea kembali dapat penalti. Kali ini David Luis maju dan sukses mencetak gol. Gol demi gol pun mengalir untuk Chelsea lewat kaki Fernando Torres (dua gol), Gary Cahill, Juan Mata dan Oscar. Tim tamu hanya memperkecil sekali lewat sontekan John.
Bagi pelatih interim, Rafael Benitez kemenangan ini adalah yang pertama baginya sejak menukangi Chelsea gantikan Roberto di Matteo. Sayang, kemenangan ini berakhir pahit baginya.
Benitez harus menunggu sampai pertandingan keempat untuk mendapatkan kemenangan pertamanya bersama Chelsea. Benitez datang menggantikan Roberto Di Matteo yang dipecat setelah Chelsea kalah 0-3 dari Juventus. Penunjukannya mendapatkan tentangan dari banyak fans Chelsea. Penyebabnya Benitez sempat melontarkan ucapan yang melukai hati fans semasa masih melatih Liverpool.
Desakan untuk segera mengeluarkan Benitez masih berhembus, meski dia baru saja bergabung. Hasil di lapangan pun makin mengencangkan desakan itu. Benitez tidak mampu memberikan kemenangan pada tiga laga perdananya, di mana Chelsea mencatat dua hasil imbang tanpa gol dan kalah 1-3.
Ada tiga hasil buruk yang didapat Chelsea sebelum Benitez datang, yakni ketika kalah 1-2 di kandang Shakhtar, ditahan imbang 2-2 oleh Juventus di Stamford Bridge, dan ditundukkan 0-3 oleh Juve di Juventus Stadium. Ketiga hasil itu pada akhirnya berpengaruh besar: Chelsea kalah head-to-head baik dengan Shakhtar ataupun Juve.
“Kami harus melakukan pekerjaan kami dengan baik dan sebagai manajer Anda harus bangga dengan penampilan tim,” ujar Benitez seperti dilansir Reuters.
“Kami mencatat 32 kali percobaan untuk mencetak gol, 18 on target, dan enam gol. Ada banyak sekali sisi positif, tapi kami harus kecewa karena kami ingin melangkah lebih jauh di Liga Champions,” lanjutnya.
Yang makin menyakitkan, Chelsea sebenarnya jadi tim paling produktif di fase grup musim ini. Mereka mencetak 16 gol dalam enam laga, unggul satu gol atas Bayern Munchen dan Real Madrid.
Well, nasi sudah jadi bubur. Menatap Liga Europa, Benitez mengaku akan sungguh-sungguh. Mereka akan mencoba memenangi kejuaraan itu.
“Kami berpikir (Liga Europa) ini merupakan kompetisi yang penting. Kami ingin melaju sejauh yang kami mampu,” jelas Benitez seperti dilansir oleh BBC.
“Jika kami bisa memenangi kompetisi, itulah apa yang coba kami wujudkan. Liga Europa tidak penting jika Anda tidak bisa memenangi itu.”
“Jika anda melaju ke semi final atau final, semua orang ingin memenanginya. Semua kompetisi penting bagi kami dan kami akan mencoba memenanginya jika kami bisa,” pungkasnya. (bbs/jpnn/ful)