30 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Revans Tak Sepadan

Liverpool vs Chelsea

MUSIM ini The Reds  (julukan Liverpool) memiliki kesempatan memboyong dua tropi, jika tiga hari lalu tak kalah dari Chelsea pada partai final FA Cup yang berlangsung di Stadion Wembley.

Sayangnya, menghadapi finalis Liga Champios itu The Reds kebobolan dua gol lewat aksi Ramires (11’) dan Didier Drogba (52’) hanya mampu membalas lewat satu gol yang dilesakkan Andy Carrol (64’). Dengan hasil itu maka The Blues (julukan  Chelsea) sukses menyamai pencapaian The Reds yang telah tujuh kali merengkuh tropi FA Cup.

Nah, tak perlu menunggu waktu yang terlalu lama bagi The Reds untuk melakukan revans atas kekalahan di partai final FA Cup tadi. Apalagi, kekalahan di partai final itu terasa  kian menyakitkan jika melihat pencapaian The Reds yang dalam dua pertemuan di musim ini selalu menang di kandang  The Blues, yakni ketika keduanya berlaga di ajang Premier League (1-2) dan pentas Carling Cup (0-2).

“Sebelum pertandingan itu (final FA Cup) kami begitu optimis dapat memenanginya. Dua kemenangan di ajang Premier League dan Carling Cup membuat kami sangat yakin dapat mengulanginya (meraih kemenangan, Red). Tapi, kini kami kecewa,” bilang Kenny Dalglish, tactician Liverpool.
King Kenny (panggilan akrab Kenny Dalglish) pantas kecewa sebab jikapun pada pertandingan dini hari nanti mampu mengalahkan Chelsea tetap saja kemenangan itu tak mampu mengembalikan tropi FA Cup yang telah terlepas. Di sisi lain, posisi The Reds yang kini menempati peringkat kesembilan dengan poin 49 sangat tak memungkinkan untuk didongkrak hingga bisa menembus kelompok empat besar agar bisa berlaga di ajang Liga Champions musim depan. Sungguh ironis untuk sebuah tim sebesar dan setenar Liverpool.

“Kami tahu ini tak berarti apa-apa lagi.  Tapi kami harus mengalahkan mereka,” tandas Dalglish.
Apa yang diungkapkan Dalglish ini diamini     sang kapten. Bahkan secara tegas Steven Gerrard mengatakan bahwa raihan tiga angka di Stadion Anfield wajib hukumnya bagi The Anfield Gank.

“Kami mampu mengalahkan mereka di (Stamford) Bridge. Karenanya meraih kemenangan di hadapan pendukung sendiri bukanlah sesuatu yang mustahil. Kami akan membuat mereka kembali terluka (kalah, Red) seperti saat kami dua kali mengalahkan mereka di (Stamfiord) Bridge akhir tahun lalu,” tegas pemain berjuluk Stevie G itu.

Sikap tak  kalah optimis juga dimiliki kubu Chelsea. Apalagi kini The Blues menempati peringkat keenam dengan poin 61, atau tertinggal lima angka dari Tottenham yang menempatiperingkat keempat dan terpaut empat angka  atas Newcastle yang menduduki peringkat kelima. Artinya, jika Chelsea memenangkan dua laga tersisa, maka Chelsea berpeluang menempati peringkat keempat dan berlaga di ajang Liga Champions musim depan.
“Kemenangan itu (final FA Cup) tak membuat pemain lupa diri. Itu penting karena kami masih memiliki pertandingan yang harus dimenangkan,” bilang Roberto Di Matteo, tactician Chelsea.

Sayangnya, meski Di Matteo memiliki ambisi yang membubung  namun pria berkebangsan Italia ini tak dapat menampik fakta jika The Blues kerap pulang sebagai pecundang  jika tanding di Anfield.

Lihatlah, dari 74 pertemuan yang terjadi di Anfield, tuan rumah menang 47 kali dan hanya kalah 11 kali, dengan 16 pertandingan lainnya berakhir imbang. (*)

Liverpool vs Chelsea

MUSIM ini The Reds  (julukan Liverpool) memiliki kesempatan memboyong dua tropi, jika tiga hari lalu tak kalah dari Chelsea pada partai final FA Cup yang berlangsung di Stadion Wembley.

Sayangnya, menghadapi finalis Liga Champios itu The Reds kebobolan dua gol lewat aksi Ramires (11’) dan Didier Drogba (52’) hanya mampu membalas lewat satu gol yang dilesakkan Andy Carrol (64’). Dengan hasil itu maka The Blues (julukan  Chelsea) sukses menyamai pencapaian The Reds yang telah tujuh kali merengkuh tropi FA Cup.

Nah, tak perlu menunggu waktu yang terlalu lama bagi The Reds untuk melakukan revans atas kekalahan di partai final FA Cup tadi. Apalagi, kekalahan di partai final itu terasa  kian menyakitkan jika melihat pencapaian The Reds yang dalam dua pertemuan di musim ini selalu menang di kandang  The Blues, yakni ketika keduanya berlaga di ajang Premier League (1-2) dan pentas Carling Cup (0-2).

“Sebelum pertandingan itu (final FA Cup) kami begitu optimis dapat memenanginya. Dua kemenangan di ajang Premier League dan Carling Cup membuat kami sangat yakin dapat mengulanginya (meraih kemenangan, Red). Tapi, kini kami kecewa,” bilang Kenny Dalglish, tactician Liverpool.
King Kenny (panggilan akrab Kenny Dalglish) pantas kecewa sebab jikapun pada pertandingan dini hari nanti mampu mengalahkan Chelsea tetap saja kemenangan itu tak mampu mengembalikan tropi FA Cup yang telah terlepas. Di sisi lain, posisi The Reds yang kini menempati peringkat kesembilan dengan poin 49 sangat tak memungkinkan untuk didongkrak hingga bisa menembus kelompok empat besar agar bisa berlaga di ajang Liga Champions musim depan. Sungguh ironis untuk sebuah tim sebesar dan setenar Liverpool.

“Kami tahu ini tak berarti apa-apa lagi.  Tapi kami harus mengalahkan mereka,” tandas Dalglish.
Apa yang diungkapkan Dalglish ini diamini     sang kapten. Bahkan secara tegas Steven Gerrard mengatakan bahwa raihan tiga angka di Stadion Anfield wajib hukumnya bagi The Anfield Gank.

“Kami mampu mengalahkan mereka di (Stamford) Bridge. Karenanya meraih kemenangan di hadapan pendukung sendiri bukanlah sesuatu yang mustahil. Kami akan membuat mereka kembali terluka (kalah, Red) seperti saat kami dua kali mengalahkan mereka di (Stamfiord) Bridge akhir tahun lalu,” tegas pemain berjuluk Stevie G itu.

Sikap tak  kalah optimis juga dimiliki kubu Chelsea. Apalagi kini The Blues menempati peringkat keenam dengan poin 61, atau tertinggal lima angka dari Tottenham yang menempatiperingkat keempat dan terpaut empat angka  atas Newcastle yang menduduki peringkat kelima. Artinya, jika Chelsea memenangkan dua laga tersisa, maka Chelsea berpeluang menempati peringkat keempat dan berlaga di ajang Liga Champions musim depan.
“Kemenangan itu (final FA Cup) tak membuat pemain lupa diri. Itu penting karena kami masih memiliki pertandingan yang harus dimenangkan,” bilang Roberto Di Matteo, tactician Chelsea.

Sayangnya, meski Di Matteo memiliki ambisi yang membubung  namun pria berkebangsan Italia ini tak dapat menampik fakta jika The Blues kerap pulang sebagai pecundang  jika tanding di Anfield.

Lihatlah, dari 74 pertemuan yang terjadi di Anfield, tuan rumah menang 47 kali dan hanya kalah 11 kali, dengan 16 pertandingan lainnya berakhir imbang. (*)

Artikel Terkait

Die Werkself Lolos dengan Agregat 4-1

Sevilla ke Perempat Final Liga Europa

Bayern Munchen di Atas Angin

The Red Devils Lolos Mudah

Nerazzurri ke 8 Besar Liga Europa

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/