26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Potongan Puzzle

SAAT ini ada tiga potongan puzzle yang belum menemukan tempat yang pas. Tiga tim Chelsea, Arsenal dan Tottenham berebut menjadi yang lebih cepat untuk mendapatkan ketiga potongan puzzle bertuliskan kemenangan, yang mana masing-masing puzzle berbandrol tiga angka
Tim berperingkat ketiga Chelsea yang memiliki poin 68 menargetkan sembilan angka atas ketiga puzzle tadi saat menghadapi Tottenham (9/5), Aston Villa (12/5) dan Everton (10/5). Artinya, akan terjadi tarik-menarik puzzle antara Chelsea dan Tottenham, karena keduanya sama-sama berambisi mentas di Liga Champions musim depan.

The Lilywhites (sebutan Tottenham) kini menempati peringkat kelima dengan poin 65 atau tertinggal 3 angka dari The Blues. Itu bisa dilewati jika Spurs (sebutan lain Tottenham) mampu menguasai tiga puzzle, yakni menang atas Chelsea, Stoke City dan Sunderland.

Pelatih Chelsea Rafael benitez sadar betul jika calon lawannya itu diuntungkan karena di dua laga terakhir bakal menghadapi lawan yang relatif lebihi rigan. Berbeda dengan The Blues yang dituntut harus terus tampil all out karena dua lawan berikutnya memiliki kepentingan yang berbeda.
Aston Villa misalnya, tim yang berbasis di Kota Birmingham ini tentunya tak ingin kalah dari The Blues, karena kekalahan berarti mengantar mereka ke jurang degradasi. Sementara itu Everton saat ini berambisi mentas ke Eropa lewat jalur Europa League.

“Premier League semakin sulit, sama sulitnya dengan menemukan potongan puzzle yang tepat. Tapi saya yakin kami mampu melakukannya,” tandas Rafael Benitez.

Benitez pantas optimis karena padaputaran pertama lalu di White Hart Lane, The Blues mampu mempermalukan Spurs dengan skor 4-2. Empat gol bagi The Blues saat itu dicetak Garry Cahill (17′), Juan Mata (66′, 69′) serta Daniel Sturridge (90’), sementara dua gol bagi Spurs dilesakkan William Gallas (47′) dan Jermaine Defoe  (54′).

Di sisi lain, The Blues pun punya rekor yang impresif jika menjamu Spurs di White Hart Lane. Dari  64 pertemuan yang berlangsung di sana, tuan rumah Chelsea menang 31 kali, sementara itu Spurs hanya menang 19 kali. Tak hanya itu, Spurs pun sudah 23 tahun lamamnya tak pernah menang di Stamford Bridge. Kali terakhir mereka mencuri kemenangan di sana adalah pada10 Februari 1990. Saat itu Chelsea kalah dengan skor 1-2.

Pelatih Tottenham Andre Villas-Boas tentu tak ingin timnya dianggap potongan puzzle bagi kubu The Blues. Pasalnya, Spurs juga masih memiliki kans untuk mentas di Liga Champions musim depan.

“Target kami jelas, yakni berlaga di Liga Champions. Manajemen pasti akan menambah kekuatan dengan pemain bermutu jika kami lolos ke Liga Champions,” bilang Villas-Boas.

Terkait calon lawannya dini hari nanti, Villas-Boas mengatakan bahwa The Blues adalah tim besar yang pantas diwasapadai.
“Kami akan menemui kendala saat menghadapi mereka, karena kami tak bisa menurunkan Younes Kaboul (cedera paha) dan William Gallas (cedera betis). Padahal kedua pemain ini diharap bisa menghempang pemain depan Chelsea,” sesal Villas-Boas.

Pertanyaanya, akankah kondisi ini membuat Chelsea kembali meraih kemenangan, seperti yang terjadi pada putaran pertama di White Hart Lane, atau justru Spurs yang menorehkan kemenangan pertamanya di markas The Blues, setelah 23 tahun tak mampu melakukannya? (*)

SAAT ini ada tiga potongan puzzle yang belum menemukan tempat yang pas. Tiga tim Chelsea, Arsenal dan Tottenham berebut menjadi yang lebih cepat untuk mendapatkan ketiga potongan puzzle bertuliskan kemenangan, yang mana masing-masing puzzle berbandrol tiga angka
Tim berperingkat ketiga Chelsea yang memiliki poin 68 menargetkan sembilan angka atas ketiga puzzle tadi saat menghadapi Tottenham (9/5), Aston Villa (12/5) dan Everton (10/5). Artinya, akan terjadi tarik-menarik puzzle antara Chelsea dan Tottenham, karena keduanya sama-sama berambisi mentas di Liga Champions musim depan.

The Lilywhites (sebutan Tottenham) kini menempati peringkat kelima dengan poin 65 atau tertinggal 3 angka dari The Blues. Itu bisa dilewati jika Spurs (sebutan lain Tottenham) mampu menguasai tiga puzzle, yakni menang atas Chelsea, Stoke City dan Sunderland.

Pelatih Chelsea Rafael benitez sadar betul jika calon lawannya itu diuntungkan karena di dua laga terakhir bakal menghadapi lawan yang relatif lebihi rigan. Berbeda dengan The Blues yang dituntut harus terus tampil all out karena dua lawan berikutnya memiliki kepentingan yang berbeda.
Aston Villa misalnya, tim yang berbasis di Kota Birmingham ini tentunya tak ingin kalah dari The Blues, karena kekalahan berarti mengantar mereka ke jurang degradasi. Sementara itu Everton saat ini berambisi mentas ke Eropa lewat jalur Europa League.

“Premier League semakin sulit, sama sulitnya dengan menemukan potongan puzzle yang tepat. Tapi saya yakin kami mampu melakukannya,” tandas Rafael Benitez.

Benitez pantas optimis karena padaputaran pertama lalu di White Hart Lane, The Blues mampu mempermalukan Spurs dengan skor 4-2. Empat gol bagi The Blues saat itu dicetak Garry Cahill (17′), Juan Mata (66′, 69′) serta Daniel Sturridge (90’), sementara dua gol bagi Spurs dilesakkan William Gallas (47′) dan Jermaine Defoe  (54′).

Di sisi lain, The Blues pun punya rekor yang impresif jika menjamu Spurs di White Hart Lane. Dari  64 pertemuan yang berlangsung di sana, tuan rumah Chelsea menang 31 kali, sementara itu Spurs hanya menang 19 kali. Tak hanya itu, Spurs pun sudah 23 tahun lamamnya tak pernah menang di Stamford Bridge. Kali terakhir mereka mencuri kemenangan di sana adalah pada10 Februari 1990. Saat itu Chelsea kalah dengan skor 1-2.

Pelatih Tottenham Andre Villas-Boas tentu tak ingin timnya dianggap potongan puzzle bagi kubu The Blues. Pasalnya, Spurs juga masih memiliki kans untuk mentas di Liga Champions musim depan.

“Target kami jelas, yakni berlaga di Liga Champions. Manajemen pasti akan menambah kekuatan dengan pemain bermutu jika kami lolos ke Liga Champions,” bilang Villas-Boas.

Terkait calon lawannya dini hari nanti, Villas-Boas mengatakan bahwa The Blues adalah tim besar yang pantas diwasapadai.
“Kami akan menemui kendala saat menghadapi mereka, karena kami tak bisa menurunkan Younes Kaboul (cedera paha) dan William Gallas (cedera betis). Padahal kedua pemain ini diharap bisa menghempang pemain depan Chelsea,” sesal Villas-Boas.

Pertanyaanya, akankah kondisi ini membuat Chelsea kembali meraih kemenangan, seperti yang terjadi pada putaran pertama di White Hart Lane, atau justru Spurs yang menorehkan kemenangan pertamanya di markas The Blues, setelah 23 tahun tak mampu melakukannya? (*)

Artikel Terkait

Die Werkself Lolos dengan Agregat 4-1

Sevilla ke Perempat Final Liga Europa

Bayern Munchen di Atas Angin

The Red Devils Lolos Mudah

Nerazzurri ke 8 Besar Liga Europa

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/