Chelsea vs Valencia
LONDON – Chelsea menunjukkan kekuatan mentalnya. Di tengah tren penampilan mereka yang masih turun naik, The Blues – sebutan Chelsea – meraih kemenangan meyakinkan tiga gol tanpa balas atas Valencia dalam laga penentuan lolos ke babak 16 besar Liga Champions kemarin. Kemenangan di Stamford Bridge itu tidak hanya memastikan Chelsea lolos ke fase knockout. Tambahan tiga angka membawa tim asuhan Andre Villas-Boas itu finis sebagai juara grup. Chelsea mengoleksi 11 angka atau satu angka lebih bamyak dari Bayer Leverkusen yang sudah memastikan lolos.
Sedangkan Valencia yang finis di peringkat ketiga dengan 8 angka itu harus rela ‘turun kasta’. Los Che – sebutan Valencia – akan terlempar ke babak 32 besar Europa League.
Didier Drogba menjadi pahlawan Chelsea kemarin. Striker yang diberitakan bakal hengkang di bursa transfer Januari itu memborong dua gol, masing-masing pada menit ketiga dan ke-76. Gelandang Brazil Ramires menambahkan satu gol lainnya pada menit ke-22.
Kontribusi Drogba membuat Chelsea menjaga rekor tidak pernah kandas di fase grup sepanjang partisipasinya di Liga Champions. Dua gol ke gawang Valencia sekaligus makin mengukuhkan Drogba sebagai top scorer Chelsea di ajang Eropa dengan 63 gol.
“Saya sebenarnya masih belum dalam kondisi fisik terbaik dan berjuang untuk bisa tampil penuh selama 90 menit. Progresnya mungkin pelan tapi pasti. Jika saya lebih fit, saya bisa mencetak hat-trick. Saya sangat mencintai kompetisi ini,” papar Drogba kepada Chelsea TV.
“Didier tengah dalam performa terbaiknya di saat Fernando Torres maupun Nicolas Anelka tengah stagnan. Sepanjang dia mampu melanjutkan performanya, tim kami bakal sempurna,” puji Boas di kesempatan terpisah sebagaimana dikutip AFP.
Performa Drogba bertolak belakang dengan bomber Valencia Roberto Soldado. Sebelum laga kemarin, Soldado mengemas lima gol dalam lima laga alias tidak pernah absen menjebol gawang lawan di setiap penampilannya. Macetnya mesin gol Soldado tak lepas karena dia harus bekerja sendirian.
Selain itu, Valencia tidak bermain efektif sekalipun mendominasi penguasaan bola. “Pemain Chelsea bermain brutal. Dari belakang sampai ke depan, mereka tahu bagaimana memanfaatkan setiap kesempatan,” keluh Soldado di situs resmi UEFA.
Soldado juga menyebut mantan rekan setimnya, Juan Mata, memberi pengaruh besar bagi Chelsea. “Dia tahu bagaimana menghentikan permainan kami dan tidak aneh melihat dirinya membongkar pertahanan kami dengan mudah,” kata Soldado tentang winger yang meninggalkan Valencia di awal musim itu.
Di sisi lain, entrenador Unay Emery tidak terlalu kecewa tersingkir dari Liga Champions. “Kami akan fokus ke Europa League dan kami akan berusaha untuk menjuarainya,” tegasnya. (dns/jpnn)