30 C
Medan
Saturday, June 29, 2024

Hapus Kutukan

SELISIH 12 angka dengan Manchester United membuat langkah Manchester City untuk mempertahankan trofi Premier League menjadi lebih berat. Trofi alternatif harus segera didapat sebagai antisipasi jika trofi Premier League tadi benar-benar terlepas dari dekapan.

Satu trofi yang paling prestisius untuk direngkuh adalah FA Cup, setelah The Citizens (julukan Manchester City) dipastikan tersingkir dari persaingan Champions League.

Kesempatan bagi anak asuh Roberto Mancini untuk melangkah ke babak semifinal FA Cup sangat besar karena lawan yang dihadapi di babak perempatfinal, malam ini di Stadion Etihad hanya tim penghuni zona degradasi Divisi Championship, Barnsley.

Ya, saat ini Barnsley hanya menempati peringkat ke-22 dari 24 tim yang berlaga di Divisi Championship. Itu setelah tim yang dibesut David Flitcroft hanya memperoleh hasil 10 kali menang, 8 kali imbang dan 17 kali kalah.

Melihat fakta ini harusnya Roberto Mancini mampu membawa anak asuhnya menghapus kutukan saat The Citizens yang selalu gagal pada empat pertandingan terakhir di babak perempatfinal FA Cup.
“Saya pikir kami masih memiliki peluang untuk membawa trofi musim ini. Selisih dengan United memang sangat jauh, tapi kami harus berusaha untuk menjaga peluang di sana. Di Piala FA kami menjadikan ajang ini sebagai alternatif meraih trofi,” ungkap Roberto Mancini, tactician Manchester City.

“Seluruh pemain harus memiliki komitmen yang kuat untuk meraihnya (Piala FA)” tambah pria yang akrab disapa Mancio itu.

Jika berkaca pada materi pemain yang dimiliki, memang tak ada alasan bagi City untuk kalah dari Barnsley, meski pada pertandingan nanti City tak dapat menurunkan sejumlah pemain terbaiknya. Badai cedera kembali menghantam City. Setelah Jack Rodwell absen sebulan karena cedera hamstring, kini giliran Sergio Aguero yang harus menepi beberapa pekan akibat cedera.

Musim ini Aguero baru tampil 31 kali dan menyumbang 13 gol serta lima assist. Berbeda dengan musim lalu kala Aguero mencetak 30 gol di seluruh kompetisi. Cedera Aguero ini membuat pilihan di lini depan City kian menipis karena hanya tersisa Edin Dzeko dan Carlos Tevez.Selain itu, sedera yang dialami pesepakbola asal Argentina itu kian menambah panjang daftar cedera skuat City setelah Maicon, John Guidetti dan Vincent Kompany.
Menyikapi banyaknya pemain bintang The Citizens yang absen pada pertandingan nanti manejer tim Barnsley David. Flitcroft mengatakan bahwa itu takkan mengurangi kekuatan City.

“Terkadang kita tak dapat memilih siapa yang terbaik di tim itu. Semua pemain yang ada di sana adalah kumpulan pemain terbaik di tiap posisi,” bilang David. Flitcroft.

“Tapi mereka tak bisa meremehkan kami karena anak-anak sedang bergairah pasca meraih hasil imbang 1-1 pada lawatan ke markas Burnley lima hari lalu,” tambah Flitcroft.

Hasil imbang atas Burnley tadi memang memutus dua hasil buruk ketika Barnsley dipermalukan tamunya Bolton Wanderers dengan skor 2-3 pada 2 Maret, serta saat kalah 3-5 dalam lawatan ke markas Bristol City, sepekan sebelumnnya.

Inilah yang menjadi modal The Tykes (julukan Barnsley)untuk mengakhiri catatan buruk ketika Barnsley selalu kalah pada Semblan pertemuan menghadapi wakil dari Premier League di ajang FA Cup. Terakhir kali tim ini meraih kemenangan atas tim Premier League adalah pada tahun 2008 saat meraih kemenangan atas Liverpool dan Chelsea.

Tapi khusus menghadapi Manchester City, The Tykes memiliki pengalaman pahit yakni harus menyerah dengan skor 0-2 pada pertandingan yang berlangsung 13 Februari 1993.

“Piala FA sangat terkenal di seluruh dunia. Berlaga ini even ini adalah mimpi semua pemain muda. Untuk itu (meraih kemenangan) mereka harus menganggap bahwa mereka adalah Paul Gascoigne yang mampu mengubah ritme pertandingan untuk selanjutnya memenanginya. Ya, besok seluruh pemain kami akan tampil seperti Gazza (panggilan akrab Paul Gascoigne),” tandas Flitcroft.

Pertanyaannya, cukup dengan modal seperti yang disebut di atas Barnsley mengalahkan City di kandanganya, seperti yang mereka lakukan pada 7 September 1996 lalu, atau justru The Citizens yang memperkokoh dominasinya di kandang setiap kali menjamu Barnsley? (*)

SELISIH 12 angka dengan Manchester United membuat langkah Manchester City untuk mempertahankan trofi Premier League menjadi lebih berat. Trofi alternatif harus segera didapat sebagai antisipasi jika trofi Premier League tadi benar-benar terlepas dari dekapan.

Satu trofi yang paling prestisius untuk direngkuh adalah FA Cup, setelah The Citizens (julukan Manchester City) dipastikan tersingkir dari persaingan Champions League.

Kesempatan bagi anak asuh Roberto Mancini untuk melangkah ke babak semifinal FA Cup sangat besar karena lawan yang dihadapi di babak perempatfinal, malam ini di Stadion Etihad hanya tim penghuni zona degradasi Divisi Championship, Barnsley.

Ya, saat ini Barnsley hanya menempati peringkat ke-22 dari 24 tim yang berlaga di Divisi Championship. Itu setelah tim yang dibesut David Flitcroft hanya memperoleh hasil 10 kali menang, 8 kali imbang dan 17 kali kalah.

Melihat fakta ini harusnya Roberto Mancini mampu membawa anak asuhnya menghapus kutukan saat The Citizens yang selalu gagal pada empat pertandingan terakhir di babak perempatfinal FA Cup.
“Saya pikir kami masih memiliki peluang untuk membawa trofi musim ini. Selisih dengan United memang sangat jauh, tapi kami harus berusaha untuk menjaga peluang di sana. Di Piala FA kami menjadikan ajang ini sebagai alternatif meraih trofi,” ungkap Roberto Mancini, tactician Manchester City.

“Seluruh pemain harus memiliki komitmen yang kuat untuk meraihnya (Piala FA)” tambah pria yang akrab disapa Mancio itu.

Jika berkaca pada materi pemain yang dimiliki, memang tak ada alasan bagi City untuk kalah dari Barnsley, meski pada pertandingan nanti City tak dapat menurunkan sejumlah pemain terbaiknya. Badai cedera kembali menghantam City. Setelah Jack Rodwell absen sebulan karena cedera hamstring, kini giliran Sergio Aguero yang harus menepi beberapa pekan akibat cedera.

Musim ini Aguero baru tampil 31 kali dan menyumbang 13 gol serta lima assist. Berbeda dengan musim lalu kala Aguero mencetak 30 gol di seluruh kompetisi. Cedera Aguero ini membuat pilihan di lini depan City kian menipis karena hanya tersisa Edin Dzeko dan Carlos Tevez.Selain itu, sedera yang dialami pesepakbola asal Argentina itu kian menambah panjang daftar cedera skuat City setelah Maicon, John Guidetti dan Vincent Kompany.
Menyikapi banyaknya pemain bintang The Citizens yang absen pada pertandingan nanti manejer tim Barnsley David. Flitcroft mengatakan bahwa itu takkan mengurangi kekuatan City.

“Terkadang kita tak dapat memilih siapa yang terbaik di tim itu. Semua pemain yang ada di sana adalah kumpulan pemain terbaik di tiap posisi,” bilang David. Flitcroft.

“Tapi mereka tak bisa meremehkan kami karena anak-anak sedang bergairah pasca meraih hasil imbang 1-1 pada lawatan ke markas Burnley lima hari lalu,” tambah Flitcroft.

Hasil imbang atas Burnley tadi memang memutus dua hasil buruk ketika Barnsley dipermalukan tamunya Bolton Wanderers dengan skor 2-3 pada 2 Maret, serta saat kalah 3-5 dalam lawatan ke markas Bristol City, sepekan sebelumnnya.

Inilah yang menjadi modal The Tykes (julukan Barnsley)untuk mengakhiri catatan buruk ketika Barnsley selalu kalah pada Semblan pertemuan menghadapi wakil dari Premier League di ajang FA Cup. Terakhir kali tim ini meraih kemenangan atas tim Premier League adalah pada tahun 2008 saat meraih kemenangan atas Liverpool dan Chelsea.

Tapi khusus menghadapi Manchester City, The Tykes memiliki pengalaman pahit yakni harus menyerah dengan skor 0-2 pada pertandingan yang berlangsung 13 Februari 1993.

“Piala FA sangat terkenal di seluruh dunia. Berlaga ini even ini adalah mimpi semua pemain muda. Untuk itu (meraih kemenangan) mereka harus menganggap bahwa mereka adalah Paul Gascoigne yang mampu mengubah ritme pertandingan untuk selanjutnya memenanginya. Ya, besok seluruh pemain kami akan tampil seperti Gazza (panggilan akrab Paul Gascoigne),” tandas Flitcroft.

Pertanyaannya, cukup dengan modal seperti yang disebut di atas Barnsley mengalahkan City di kandanganya, seperti yang mereka lakukan pada 7 September 1996 lalu, atau justru The Citizens yang memperkokoh dominasinya di kandang setiap kali menjamu Barnsley? (*)

Artikel Terkait

Die Werkself Lolos dengan Agregat 4-1

Sevilla ke Perempat Final Liga Europa

Bayern Munchen di Atas Angin

The Red Devils Lolos Mudah

Nerazzurri ke 8 Besar Liga Europa

Terpopuler

Artikel Terbaru

/