CESARE Prandelli membuat kebijakan ekstrem ketika ditunjuk sebagai arsitek Gli Azzurri –julukan timnas Italia– dua tahun silam. Mantan pelatih Fiorentina itu langsung mendesak FIGC (Federasi Sepak Bola Italia) menaturalisasi pemain yang berdarah asing di negerinya.
Permintaan tersebut dipenuhi FIGC. Pada awalawal masa tugas Prandelli, sejumlah wajah nonpribumi terlihat di skuad Gli Azzurri. Di antaranya, pemain berdarah Latin Thiago Motta (Brazil), Amauri (Brazil), dan Cristian Ledesma (Argentina) serta pemain berkulit gelap yang berdarah Ghana, Mario Balotelli.
Keputusan itu menuai kontroversi. Terutama ketika Prandelli memaksakan Motta masuk dalam skuad Italia. Mantan pelatih timnas Italia Cesare Maldini bersuara paling lantang. Ayah kandung mantan bek timnas Italia dan AC Milan, Paolo Maldini, tersebut menilai bahwa kemampuan pemain lokal tidak kalah oleh oriundi (sebutan untuk pemain Amerika Latin yang punya darah Italia). ’’Saya menentang penggunaan Oriundi dalam skuad Nazionale (timnas Italia),’’ kecam Maldini, seperti dikutip Football-Italia. Anjing menggonggong, kafilah berlalu. Kecaman terhadap kebijakan memasukkan oriundi tidak memengaruhi kebijakan Prandelli.(c12/bas)