26 C
Medan
Wednesday, June 26, 2024

Tepis Krisis

Jerman vs Portugal

SEPERTI biasanya Jerman selalu menjadi tim favorit untuk tampil sebagai juara, baik di ajang World Cup maupun Euro. Status mereka sebagai sebuah tim yang telah 3 kali memenangi World Cup (1954, 1974 dan 1990) dan 3 kali memenangi Euro (1972, 1980 dan 1996) menjadi alasan akan favoritas mereka.
Sayangnya pada beberapa penampilan terkahir Der Panzer  (julukan Jerman) menunjukkan inkonsistensi permainan. Ini seiring runtuhnya dominasi Bayern Munchen di kompetisi domestik dan di ajang Liga Champions musim lewat.

Bisa dimaklumi bila itu terjadi sebab sebagian besar pilar Der Panzer merupakan pemain penting di tubuh Bayern Munchen. Artinya, jika mereka dalam performa terbaik bersama tim berjuluk FC Hollywood itu, maka kontribusi mereka bersama Der Panzer pun terasa maksimal. Namun bila mereka tampil pas-pasan bersama Die Rotten, (sebutan lain Bayern Munchen), tak ayal penampilan buruk mereka pun terbawa saat berkostum timnas.

Contoh kasus di atas bisa dilihat saat Der Panzer dipermak Swiss dengan skor 3-5 pada laga persahabatan yang berlangsung 26 Mei lalu. Saat itu, sepekan sebelumnya Bayern Munchen baru saja dipermak Chelsea pada partai final Liga Champions.

“Mereka (pemain Bayern Munchen) akan memperkuat sebuah tim yang memiliki reputasi sebagai salah satu tim terbaik dunia. Fakta ini harus membangkitkan motivasi mereka,” bilang Joachim Loew, pelatih timnas Jerman.

Terasa membangkitkan motivasi apa yang diungkapkan oleh Loew tadi. Dan memang, hanya motivasi yang dibutuhkan oleh punggawa Jerman, utamanya yang berasal dari Bayern Munchen menatap laga pertama mereka menghadapi Portugal dini hari nanti.

Optimisme Loew untuk meraih poin sempurna atas Portugal terlihat semakin membubung setelah striker senior  yang bermain bersama Lazio Miroslav Klose telah pulih dari cedera.

“Kini kami tak ragu dengan pemain di lini depan. Saat ini saya hanya minta pemain belakang  berkonsentrasi penuh untuk menggalang pertahanan yang kokoh, karena mereka memiliki striker terbaik dunia,” bilang Loew merujuk penampilan impresif striker Portugal Cristiano Ronaldo bersama Real Madrid di musim lewat.

Namun, kekhawatiran Loew pada ketajaman Ronaldo ternyata tak membuat bek timnas Jerman Per Mertesacker menjadi cuak. Bahkan secara tegas Mertesacker mengatakan bahwa dua kemenangan yang diraih Jerman atas Portugal pada Piala Dunia 2006 (3-1) dan di pentas Euro 2008 (3-2) menjadi bukti jika Ronaldo tidak sehebat yang diperkirakan.

“Ronaldo mungkin menjadi ancaman untuk tim lain namun tidak untuk kami. Semua tahu bagaimana aksi Ronaldo di lapangan. Dia ingin terlihat menonjol sendiri. Itulah yang menjadi masalah bagi mereka (Portugal),” bilang pemain yang memperkuat Arsenal itu.

Menanggapi ungkapan Mertesacker itu Ronaldo pun tak mau kalah gertak. Seolah menyindir Jerman yang banyak mempergunakan pemain senior, Ronaldo mengungkapkan bahwa Euro 2012 kali ini merupakan pentas bagi pemain muda memperlihatkan kemampuan terbaiknya.
“Akan banyak pemain muda yang bersinar pada Euro ini. Kami (pemain mud a Portugal) memiliki kecepatan dan akselerasi yang tidak dimiliki pemain senior. Itu yang menjadi senjata kami,” tandas Ronaldo.

Striker milik klub Real Madrid itu boleh saja sesumbar, hanya saja perlu diingat bahwa sebelum menghadapi Jerman, tim yang dibesut Paulo Bento itu memperoleh sejumlah hasil mengecewakan pada beberapa laga terakhirnya, seperti ditahan imbang Polandia dan Macedonia dengan skor 0-0, serta dipermalukan Turki dengan skor 1-3.

Kesimpulannya, jika merujuk pada sederet hasil di atas, maka kecil kemungkinan bagi Portugal dapat melakukan revans atas kekalahan 2-3 yang terjadi pada Euro empat tahun silam .(*)

Jerman vs Portugal

SEPERTI biasanya Jerman selalu menjadi tim favorit untuk tampil sebagai juara, baik di ajang World Cup maupun Euro. Status mereka sebagai sebuah tim yang telah 3 kali memenangi World Cup (1954, 1974 dan 1990) dan 3 kali memenangi Euro (1972, 1980 dan 1996) menjadi alasan akan favoritas mereka.
Sayangnya pada beberapa penampilan terkahir Der Panzer  (julukan Jerman) menunjukkan inkonsistensi permainan. Ini seiring runtuhnya dominasi Bayern Munchen di kompetisi domestik dan di ajang Liga Champions musim lewat.

Bisa dimaklumi bila itu terjadi sebab sebagian besar pilar Der Panzer merupakan pemain penting di tubuh Bayern Munchen. Artinya, jika mereka dalam performa terbaik bersama tim berjuluk FC Hollywood itu, maka kontribusi mereka bersama Der Panzer pun terasa maksimal. Namun bila mereka tampil pas-pasan bersama Die Rotten, (sebutan lain Bayern Munchen), tak ayal penampilan buruk mereka pun terbawa saat berkostum timnas.

Contoh kasus di atas bisa dilihat saat Der Panzer dipermak Swiss dengan skor 3-5 pada laga persahabatan yang berlangsung 26 Mei lalu. Saat itu, sepekan sebelumnya Bayern Munchen baru saja dipermak Chelsea pada partai final Liga Champions.

“Mereka (pemain Bayern Munchen) akan memperkuat sebuah tim yang memiliki reputasi sebagai salah satu tim terbaik dunia. Fakta ini harus membangkitkan motivasi mereka,” bilang Joachim Loew, pelatih timnas Jerman.

Terasa membangkitkan motivasi apa yang diungkapkan oleh Loew tadi. Dan memang, hanya motivasi yang dibutuhkan oleh punggawa Jerman, utamanya yang berasal dari Bayern Munchen menatap laga pertama mereka menghadapi Portugal dini hari nanti.

Optimisme Loew untuk meraih poin sempurna atas Portugal terlihat semakin membubung setelah striker senior  yang bermain bersama Lazio Miroslav Klose telah pulih dari cedera.

“Kini kami tak ragu dengan pemain di lini depan. Saat ini saya hanya minta pemain belakang  berkonsentrasi penuh untuk menggalang pertahanan yang kokoh, karena mereka memiliki striker terbaik dunia,” bilang Loew merujuk penampilan impresif striker Portugal Cristiano Ronaldo bersama Real Madrid di musim lewat.

Namun, kekhawatiran Loew pada ketajaman Ronaldo ternyata tak membuat bek timnas Jerman Per Mertesacker menjadi cuak. Bahkan secara tegas Mertesacker mengatakan bahwa dua kemenangan yang diraih Jerman atas Portugal pada Piala Dunia 2006 (3-1) dan di pentas Euro 2008 (3-2) menjadi bukti jika Ronaldo tidak sehebat yang diperkirakan.

“Ronaldo mungkin menjadi ancaman untuk tim lain namun tidak untuk kami. Semua tahu bagaimana aksi Ronaldo di lapangan. Dia ingin terlihat menonjol sendiri. Itulah yang menjadi masalah bagi mereka (Portugal),” bilang pemain yang memperkuat Arsenal itu.

Menanggapi ungkapan Mertesacker itu Ronaldo pun tak mau kalah gertak. Seolah menyindir Jerman yang banyak mempergunakan pemain senior, Ronaldo mengungkapkan bahwa Euro 2012 kali ini merupakan pentas bagi pemain muda memperlihatkan kemampuan terbaiknya.
“Akan banyak pemain muda yang bersinar pada Euro ini. Kami (pemain mud a Portugal) memiliki kecepatan dan akselerasi yang tidak dimiliki pemain senior. Itu yang menjadi senjata kami,” tandas Ronaldo.

Striker milik klub Real Madrid itu boleh saja sesumbar, hanya saja perlu diingat bahwa sebelum menghadapi Jerman, tim yang dibesut Paulo Bento itu memperoleh sejumlah hasil mengecewakan pada beberapa laga terakhirnya, seperti ditahan imbang Polandia dan Macedonia dengan skor 0-0, serta dipermalukan Turki dengan skor 1-3.

Kesimpulannya, jika merujuk pada sederet hasil di atas, maka kecil kemungkinan bagi Portugal dapat melakukan revans atas kekalahan 2-3 yang terjadi pada Euro empat tahun silam .(*)

Artikel Terkait

Die Werkself Lolos dengan Agregat 4-1

Sevilla ke Perempat Final Liga Europa

Bayern Munchen di Atas Angin

The Red Devils Lolos Mudah

Nerazzurri ke 8 Besar Liga Europa

Terpopuler

Artikel Terbaru

/