24 C
Medan
Friday, July 5, 2024

Ogah Seri

Brasil  Vs Paraguay

CAMPANA – Pelatih Brazil Mano Menezes memberi  sinyal bakal melakukan perubahan saat meladeni Paraguay (10/7). Hal itu mengaca pada loyonya performa para penggawa Brazil saat laga pertama melawan Venezuela (4/7). Nah, di antara perubahan itu ada di lini depan.

Salah seorang pemain yang terancam adalah Robinho. Penyerang AC Milan itu memang tampil jeblok saat melawan Venezuela. Sejatinya memang bukan Robinho seorang yang main jelek. Hampir semua penggawa Brazil tampil tidak maksimal saat melawan Venezuela.

Dalam sesi latihan di Campana kemarin, Menezes mencoba beberapa variasi. Tim utama yang ditampilkan memang masih sama dengan ketika melawan Venzuela. Namun, Menezes kemudian melakukan perubahan dengan mamasukan Lucas dan Elano untuk menggantikan Ramirez dan Robinho.

Lucas dan Elano masuk pada 15 menit terakhir saat Brazil melawan Venezuela di La Plata. Kehadiran dua pemain itu, plus Fred yang masuk belakangan, ternyata membawa dampak positif. Brazil pun berhasil menciptakan beberapa peluang sebelum peluit panjang berbunyi.

Tak hanya lini depan, Menezes juga memberi perhatian pada benteng pertahanan Samba, julukan Brazil. Terutama untuk menangkal set pieces dari Paraguay. Maklum, negara yang lolos perempat final Piala Dunia 2010 itu memiliki duet penyerang yang jago duel udara. Yakni, Roque Santa Cruz dan Lucas Barrios.

Menurut Menezes, pola latihan yang diterapkannya pada sesi latihan kemarin disebabkan permainan Robinho dkk yang mudah dibaca lawan. “Saat menghadapi Venezuela, kami menguasai jalannya pertandingan dan hasil imbang ini terbilang buruk. Brasil terlihat lebih berinisiatif melakukan serangan dan jelas lebih baik dari Venezuela sayang beberapa keputusan salah sering terjadi terutama di penyelesaian akhir,” kata Menezes.

“Pola permainan kami terlalu mudah dibaca. Bola yang bergulir ke area sayap terlalu jauh dari Alexandre Pato, ini menyebabkan permainan kurang berkembang. Kami harus memperbaiki hal ini,” ungkapnya.

Pelatih Brasil itu kemudian mengkritisi kondisi lapangan yang disebutnya telah memperlambat tempo. “Kondisi permukaan lapangan membuat pemain kami tidak bisa bergerak cepat dan menyuguhkan aksi berkualitas, tetapi kami harus meningkatkan kemampuan,” tandasnya.

Memang, ketika Brazil gagal menuai angka penuh melawan Venezuela, hal yang sama menimpa Paraguay yang bermain 0-0 dengan Ekuador. “Tidak adanya gol ini menunjukkan berimbangnya kekuatan di Copa America. Tim-tim berkembang pesat,” kata Dani Alves, bek Brazil yang bermain untuk Barcelona.  (ca/jpnn)

Brasil  Vs Paraguay

CAMPANA – Pelatih Brazil Mano Menezes memberi  sinyal bakal melakukan perubahan saat meladeni Paraguay (10/7). Hal itu mengaca pada loyonya performa para penggawa Brazil saat laga pertama melawan Venezuela (4/7). Nah, di antara perubahan itu ada di lini depan.

Salah seorang pemain yang terancam adalah Robinho. Penyerang AC Milan itu memang tampil jeblok saat melawan Venezuela. Sejatinya memang bukan Robinho seorang yang main jelek. Hampir semua penggawa Brazil tampil tidak maksimal saat melawan Venezuela.

Dalam sesi latihan di Campana kemarin, Menezes mencoba beberapa variasi. Tim utama yang ditampilkan memang masih sama dengan ketika melawan Venzuela. Namun, Menezes kemudian melakukan perubahan dengan mamasukan Lucas dan Elano untuk menggantikan Ramirez dan Robinho.

Lucas dan Elano masuk pada 15 menit terakhir saat Brazil melawan Venezuela di La Plata. Kehadiran dua pemain itu, plus Fred yang masuk belakangan, ternyata membawa dampak positif. Brazil pun berhasil menciptakan beberapa peluang sebelum peluit panjang berbunyi.

Tak hanya lini depan, Menezes juga memberi perhatian pada benteng pertahanan Samba, julukan Brazil. Terutama untuk menangkal set pieces dari Paraguay. Maklum, negara yang lolos perempat final Piala Dunia 2010 itu memiliki duet penyerang yang jago duel udara. Yakni, Roque Santa Cruz dan Lucas Barrios.

Menurut Menezes, pola latihan yang diterapkannya pada sesi latihan kemarin disebabkan permainan Robinho dkk yang mudah dibaca lawan. “Saat menghadapi Venezuela, kami menguasai jalannya pertandingan dan hasil imbang ini terbilang buruk. Brasil terlihat lebih berinisiatif melakukan serangan dan jelas lebih baik dari Venezuela sayang beberapa keputusan salah sering terjadi terutama di penyelesaian akhir,” kata Menezes.

“Pola permainan kami terlalu mudah dibaca. Bola yang bergulir ke area sayap terlalu jauh dari Alexandre Pato, ini menyebabkan permainan kurang berkembang. Kami harus memperbaiki hal ini,” ungkapnya.

Pelatih Brasil itu kemudian mengkritisi kondisi lapangan yang disebutnya telah memperlambat tempo. “Kondisi permukaan lapangan membuat pemain kami tidak bisa bergerak cepat dan menyuguhkan aksi berkualitas, tetapi kami harus meningkatkan kemampuan,” tandasnya.

Memang, ketika Brazil gagal menuai angka penuh melawan Venezuela, hal yang sama menimpa Paraguay yang bermain 0-0 dengan Ekuador. “Tidak adanya gol ini menunjukkan berimbangnya kekuatan di Copa America. Tim-tim berkembang pesat,” kata Dani Alves, bek Brazil yang bermain untuk Barcelona.  (ca/jpnn)

Artikel Terkait

Die Werkself Lolos dengan Agregat 4-1

Sevilla ke Perempat Final Liga Europa

Bayern Munchen di Atas Angin

The Red Devils Lolos Mudah

Nerazzurri ke 8 Besar Liga Europa

Terpopuler

Artikel Terbaru

/