Sudah dua pekan Pep Guardiola menangani Bayern Munich. Guardiola dikabarkan mulai merancang Bayern sesuai gayanya, dengan para pemain sejauh ini tampak menerima perubahan itu dengan baik.
Di bawah arahan Jupp Heynckes musim lalu, ketika menjadi treble winner, Bayern bermain dengan dua gelandang bertahan. Biasanya posisi itu diisi oleh Bastian Schweinsteiger dan Javi Martinez, dengan Luiz Gustavo jadi pelapis pertama.
Dilaporkan ESPN, Guardiola kini berusaha membuat Bayern tampil lebih dominan dengan mengubah formasi 4-2-3-1 menjadi 4-1-4-1. Skuat Bayern, yang sedang menjalani pemusatan latihan pramusim di Riva del Garda, pun sepetinya menyambut hangat perubahan tersebut.
“Jika pelatih ingin seperti itu, kami tidak bisa mengatakan bahwa kami ingin bermain seperti tahun lalu,” kata pemain sayap Bayern Xherdan Shaqiri di ESPN.
“Ia punya filosofi baru dan ia sudah pernah meraih sukses dengannya,” lanjut Shaqiri.
Sementara kapten Bayern Philipp Lahm menilai proses adaptasi dengan sistem baru di bawah arahan Guardiola “akan membutuhkan waktu”, meski ia juga menambahkan, “Ini cuma sedikit penyesuaian, tapi dalam beberapa pekan kita akan lihat mewujud seperti apa konsep sepakbola kami.”
Pemain bertahan Bayern Daniel van Buyten lantas menuturkan betapa Guardiola amat bersemangat dalam menjalani hari-hari awalnya sebagai pelatih klub tersebut. “Ia selalu membawa papan taktik kecil untuk menjelaskan beberapa hal kepada kami,” ungkap Van Buyten.
“Pelatih bertujuan membuat kami jadi lebih baik lagi. Ia sangat suka dengan rincian-rincian. Ia berusaha menyempurnakan hal-hal dari musim lalu. Kami tadinya mungkin tidak menyadari hal itu, tapi kini kami melihatnya.
Kami sedang membenahinya dan itu akan membuat kami jadi lebih baik.”
“Jika Anda tak lagi punya tujuan, Anda jadi lemah. Pep Guardiola akan membuat kami berada dalam posisi untuk bermain lebih baik lagi musum depan. Ia menginginkan lebih, ia ambisius,” lugas bek 35 tahun tersebut.
Memang, pendekatan yang dilakukan Pep Guardiola dalam melatih Bayern Munich cukup mendapat tanggapan positif dari seluuh pemain, tak terkecuali Toni Kroos. Gelandang Die Roten itu pun memuji gaya melatih pelatih asal Spanyol itu.
“Ya, berlatih dengan Guardiola bagus. Dia selalu bicara pada setiap pemain, mencoba untuk memberi mereka visi dari gaya sepakbola yang ingin dia mainkan,” tutur Kroos seperti dikutip Soccerway.
“Aku pikir bersamanya setiap pemain akan punya tugas yang berbeda dan harus beradaptasi pada permainan yang dia inginkan,” lanjut Kroos.
“Dia punya gayanya sendiri – rencananya sendiri. Dia ingin berkomunikasi dengan setiap pemain secara individu. Untuk beberapa posisi, itu bekerja lebih baik dengan situasi satu lawan satu. Itu lebih baik daripada bicara di depan seluruh tim,” imbuhnya.
Dengan banyaknya pemain yang mendukung program kerja, tak pelak Rihan treble winners pada musim depan bukan sesuatu yang mustahil. “Saya tidak terkejut apabila mereka kembali mendapatkan treble. Bavaria dan terutama Arjen (Robben) layak mendapatkannya setelah kalah dari Chelsea (di final Liga Champions 2012). Mereka memiliki kelas dan karakter,” ujar mantan bintang Bayern munchen Mark Van Bommel seperti dilansir Bild am Sonntag.
Van Bommel pernah bermain untuk Die Roten selama lima musim antara tahun 2006 sampai 2011, dirinya juga merupakan pemain non-Jerman pertama di Allianz Arena yang ditunjuk menjadi kapten klub. (bbs/jpnn)