25 C
Medan
Monday, July 1, 2024

Awas Dibanti

Indonesia vs Korut

JAKARTA- Kecintaan masyarakat akan Timnas Indonesia masih tinggi. Sayang, dualisme membuat prestasi timnas melorot pesat. Di saat begitu, Timnas Garuda akan mentas lagi. Lawan yang dihadapi bukan sembarang: Korea Utara.

Laga yang masuk agenda FIFA itu bertajuk SCTV Cup 2012. Digelar di Stadion Gelora Bung Karno, skuad timnas masih tak diperkuat pemain berpengalaman. Bambang Pamungkas,  Ponaryo Astaman dan Firman Utina awalnya sempat ikut TC tim asuhan Nil Maizar itu. Tapi tekanan dari pihak klub membuat ketiga pemain itu urung membela Timnas. Uniknya, pemain tadi minus Bambang Pamungkas memilih ikut TC dengan timnas arahan Alfed Riedl-gawean PSSI versi La Nyalla Matalitti.

Dan, pertunjukan harus tetap dimulai. Nil tetap berlatih dengan Irfan Bachdim dkk. Jika mampu menang, maka peringkat timnas Merah Putih di FIFA bisa jadi meningkat dari keterpurukan.

Di peringkat FIFA, saat ini timnas berada di posisi 168 dengan 111 poin. Padahal Agustus lalu Indonesia berada di peringkat 159. Posisi ini merupakan yang terburuk sepanjang sejarah Timnas Indonesia yang dulu punya prestasi mentereng di mata dunia. Kini, Indonesia bahkan terlempar dari lima besar negara-negara ASEAN.

Tim Garuda kalah dari Thailand (131), Vietnam (146), Filipina (150), Malaysia (156), dan Singapura (161). Indonesia hanya mampu berada satu strip di atas India (105 poin). Bahkan tim Garuda berada di bawah negara antah berantah, Vanuatu yang duduk datu tingkat di atas Indonesia dengan 113 poin.
Sedangkan Korea Utara kini mantap di posisi 81 rangking FIFA. Di zona Asia (AFC), Korut berada di peringkat delapan. Sedangkan di zona AFC, Indonesia tetap tercecer di peringkat 31 dari 46 negara.

Jika itu belum cukup, mari lihat statistik pertemuan terakhir. Dari lima pertemuan terakhir resmi, Indonesia gagal menang sekalipun. Terakhir hanya imbang 2-2 kontra Fhilipina. Masih segar dalam ingatan, Indonesia dibantai Bahrain 10-0 dalam laga kualifikasi Piala Dunia 2014 Zona Asia.
Sedangkan bakal lawan yang empat pemainnya merupakan alumni piala dunia 2010, selalu menang dalam lima pertemuan terakhirnya.

Meski data dan statistik sama sekali tak memihak Indonesia, tapi kemenangan masih bisa menjadi milik tuan rumah. Didukung ribuan fans, Indonesia mungkin bisa tergerak menawan. Apalagi kubu Korut mengaku tak tahu kekuatan lawan. Hal itu diamini Manajer timnas Korut, Kim Myong-Choi.
“Sangat bangga berada di Indonesia, karena sudah sangat lama tak bermain di sini. Berharap, pertandingan melawan Indonesia akan berlangsung menarik,” kata Kim.

“Pertandingan melawan Indonesia penting bagi pemain muda kami. Apalagi, kami baru kembali berkumpul setelah Maret lalu. Skuad kami kini banyak diisi pemain baru. Tim ini kami persiapkan untuk Kualifikasi Piala Dunia 2018 di Rusia,” lanjutnya.

Kim Tak mau ambil pusing soal skuad timnas. Kim menganggap siapa pun lawan yang akan dihadapi, memiliki kualitas yang bagus. “Saya tak tahu siapa pemain Indonesia  yang bagus. Tak masalah, karena kami memiliki pandangan tak mau meremehkan. Kami selalu anggap semua lawan kuat,” tandasnya.
Sedangkan Pelatih timnas, Nil Maizar, menilai Korea utara merupakan lawan tangguh dan layak dijadikan patokan bagi skuad Merah-Putih. Terlebih lagi, skuad Chollima (julukan Korea Utara) membawa empat pemain yang turut bermain di Piala Dunia 2010 dalam Piala SCTV di Jakarta pada 9-10 September 2012. “Mereka pernah main di Piala Dunia. Tentu saja mereka lawan yang bagus,” kata Nil.Nil percaya Korea Utara akan bermain serius di pertandingan tersebut. Pasalnya, pertandingan ini merupakan pertandingan internasional kategori A yang akan berpengaruh terhadap peringkat dunia.

“Saya rasa akan menjadi pertandingan sulit bagi anak-anak. Tapi itu bagus karena akan menjadi patokan sejauh mana perkembangan latihan yang kami lakukan,” pungkas Nil. (ful/bbs)

Indonesia vs Korut

JAKARTA- Kecintaan masyarakat akan Timnas Indonesia masih tinggi. Sayang, dualisme membuat prestasi timnas melorot pesat. Di saat begitu, Timnas Garuda akan mentas lagi. Lawan yang dihadapi bukan sembarang: Korea Utara.

Laga yang masuk agenda FIFA itu bertajuk SCTV Cup 2012. Digelar di Stadion Gelora Bung Karno, skuad timnas masih tak diperkuat pemain berpengalaman. Bambang Pamungkas,  Ponaryo Astaman dan Firman Utina awalnya sempat ikut TC tim asuhan Nil Maizar itu. Tapi tekanan dari pihak klub membuat ketiga pemain itu urung membela Timnas. Uniknya, pemain tadi minus Bambang Pamungkas memilih ikut TC dengan timnas arahan Alfed Riedl-gawean PSSI versi La Nyalla Matalitti.

Dan, pertunjukan harus tetap dimulai. Nil tetap berlatih dengan Irfan Bachdim dkk. Jika mampu menang, maka peringkat timnas Merah Putih di FIFA bisa jadi meningkat dari keterpurukan.

Di peringkat FIFA, saat ini timnas berada di posisi 168 dengan 111 poin. Padahal Agustus lalu Indonesia berada di peringkat 159. Posisi ini merupakan yang terburuk sepanjang sejarah Timnas Indonesia yang dulu punya prestasi mentereng di mata dunia. Kini, Indonesia bahkan terlempar dari lima besar negara-negara ASEAN.

Tim Garuda kalah dari Thailand (131), Vietnam (146), Filipina (150), Malaysia (156), dan Singapura (161). Indonesia hanya mampu berada satu strip di atas India (105 poin). Bahkan tim Garuda berada di bawah negara antah berantah, Vanuatu yang duduk datu tingkat di atas Indonesia dengan 113 poin.
Sedangkan Korea Utara kini mantap di posisi 81 rangking FIFA. Di zona Asia (AFC), Korut berada di peringkat delapan. Sedangkan di zona AFC, Indonesia tetap tercecer di peringkat 31 dari 46 negara.

Jika itu belum cukup, mari lihat statistik pertemuan terakhir. Dari lima pertemuan terakhir resmi, Indonesia gagal menang sekalipun. Terakhir hanya imbang 2-2 kontra Fhilipina. Masih segar dalam ingatan, Indonesia dibantai Bahrain 10-0 dalam laga kualifikasi Piala Dunia 2014 Zona Asia.
Sedangkan bakal lawan yang empat pemainnya merupakan alumni piala dunia 2010, selalu menang dalam lima pertemuan terakhirnya.

Meski data dan statistik sama sekali tak memihak Indonesia, tapi kemenangan masih bisa menjadi milik tuan rumah. Didukung ribuan fans, Indonesia mungkin bisa tergerak menawan. Apalagi kubu Korut mengaku tak tahu kekuatan lawan. Hal itu diamini Manajer timnas Korut, Kim Myong-Choi.
“Sangat bangga berada di Indonesia, karena sudah sangat lama tak bermain di sini. Berharap, pertandingan melawan Indonesia akan berlangsung menarik,” kata Kim.

“Pertandingan melawan Indonesia penting bagi pemain muda kami. Apalagi, kami baru kembali berkumpul setelah Maret lalu. Skuad kami kini banyak diisi pemain baru. Tim ini kami persiapkan untuk Kualifikasi Piala Dunia 2018 di Rusia,” lanjutnya.

Kim Tak mau ambil pusing soal skuad timnas. Kim menganggap siapa pun lawan yang akan dihadapi, memiliki kualitas yang bagus. “Saya tak tahu siapa pemain Indonesia  yang bagus. Tak masalah, karena kami memiliki pandangan tak mau meremehkan. Kami selalu anggap semua lawan kuat,” tandasnya.
Sedangkan Pelatih timnas, Nil Maizar, menilai Korea utara merupakan lawan tangguh dan layak dijadikan patokan bagi skuad Merah-Putih. Terlebih lagi, skuad Chollima (julukan Korea Utara) membawa empat pemain yang turut bermain di Piala Dunia 2010 dalam Piala SCTV di Jakarta pada 9-10 September 2012. “Mereka pernah main di Piala Dunia. Tentu saja mereka lawan yang bagus,” kata Nil.Nil percaya Korea Utara akan bermain serius di pertandingan tersebut. Pasalnya, pertandingan ini merupakan pertandingan internasional kategori A yang akan berpengaruh terhadap peringkat dunia.

“Saya rasa akan menjadi pertandingan sulit bagi anak-anak. Tapi itu bagus karena akan menjadi patokan sejauh mana perkembangan latihan yang kami lakukan,” pungkas Nil. (ful/bbs)

Artikel Terkait

Die Werkself Lolos dengan Agregat 4-1

Sevilla ke Perempat Final Liga Europa

Bayern Munchen di Atas Angin

The Red Devils Lolos Mudah

Nerazzurri ke 8 Besar Liga Europa

Terpopuler

Artikel Terbaru

/