Cafusa, Bola Resmi Piala Konfederasi 2013 di Brasil
Bola resmi Piala Konfederasi 2013 telah dilaunching. Adidas sebagai produsen bola resmi FIFA, menamakannya Cafusa. Apa makna dan kelebihannya ketimbang bola sebelumnya?
SETIAP kali bola baru diperkenalkan jelang major tornament selalu ada prokontra. Jabulani yang dipakai untuk Piala Dunia 2010 merupakan salah satu bola yang menjadi bulan-bulanan kritik. Yang paling keras melontarkan kritik adalah para kiper.
Kiper timnas Brasil ketika itu Julio Cesar menyebutnya sebagai bola pa saran yang bisa dibeli di supermarket. Kiper Spanyol Iker Casillas mengatakan bahwa bola itu tidak layak untuk dipakai karena terlalu sulit dikendalikan.
“Memalukan karena bola seperti ini dipakai di turnamen akbar seperti Piala Dunia,” ketus Gianluigi Buffon, kiper timnas Italia, seperti dikutip Reuters.
Sebelumnya, bola seperti Fevernova atau Teamgeist juga tidak lepas dari kritik. Jelang Piala Konfederasi 2013, FIFA dan Adidas mengeluarkan bola resmi turnamen yang dinamakan Cafusa. Agar segera mendapatkan masukan dari para pemain, bola itu akan dijajal pada Piala Dunia Antarklub 2012.
Nah, sudah satu pertandingan di Piala Dunia Antarklub 2013 berlangsung dan belum ada kritik. Rencananya, dari Cafusa ini kemudian akan dikembangkan menjadi bola resmi Piala Dunia 2014 yang bernama Brazuca.
Cafusa sendiri merupakan kependekan dari Carnival, futebol, dan samba. Tiga hal yang sangat identik dengan Brasil. “Warga Brasil sangat berhasrat kepada sepak bola dan kami ingin menyampaikannya menjadi inspirasi bola turnamen ini,” kata Rodrido Messias, direktur proyek Piala Dunia 2014.
Ketika kali pertama diperkenalkan, FIFA mengundang bek legendaries Brasil Cafu sebagai orang yang memperkenalkan kali pertama pada saat drawing Piala Konfederasi 2013, pekan lalu.
Setelah itu, bola yang didominasi warna putih berpadu hijau dan kuning khas bendera Brasil menggunakan tema festival para juara. Saat ini, bola-bola raksasa berdiameter 2 meter sudah mulai dipertontonkan di Sao Paulo dan Rio De Janeiro.
Rencananya pada Juni mendatang, bola-bola itu akan dibawa ke kota-kota penyelenggara Piala Konfederasi 2013, yakni Recife, Fortaleza, Salvador, Brasilia, dan Belo Horizonte.
Berbeda dengan Cafusa, untuk bola resmi Piala Dunia 2014, namanya bukan ditentukan Adidas atau FIFA melainkan melalui voting publik. Berdasarkan voting yang dilakukan, akhirnya tercapai nama Brazuca sebagai nama resmi dengan 77,8 persen pemilih, menyisihkan Bossa Nova (14,6 persen) dan Carnavalesca (7,6 persen).
Makna dari Brazuca akan tentang kebanggaan akan Brasil sebagai negara dan cara hidup. Itu juga menjadi cara pandang mereka akan sepak bola yang menjadi simbol emosi, kebanggaan, dan niat baik. Brazuca juga merupakan bahasa slang dari penyebutan orang Brasil. (ham/jpnn)