28.9 C
Medan
Monday, June 17, 2024

Kontroversi Wasit Serie A

ROMA- Hampir sama dengan yang terjadi di sepak bola Indonesia, wasit di Serie A Italia juga kerap mengambil keputusan kontroversial. Akhir pekan lalu dua wasit terbukti melakukan kesalahan dan langsung dihukum.

Dua wasit yang terhukum adalah Paolo Tagliavento yang memimpin laga Fiorentina kontra AC Milan dan Andrea Gervasoni yang memimpin pertandingan Inter Milan melawan Atalanta.

Menurut laporan La Repubblica, ketua wasit Stefano Braschi memberikan hukuman sebulan dilarang memimpin pertandingan kepada kedua wasit tersebut. Hal ini didasarkan pada sejumlah keputusan mereka yang tergolong kontroversial.

Tagliavento memberikan kartu merah langsung pada bek Fiorentina, Nenad Tomovic yang dianggap menyikut Stephan El Shaarawy. Dua penalti yang diberikan kepada Fiorentina juga dianggap kontroversial. Tagliavento justru luput memberikan penalti pada Milan setelah Facundo Roncaglia handball di kotak terlarang. Laga ini berakhir imbang 2-2.

Sementara itu, Gervasoni menjadi sorotan saat Atalanta menaklukkan tuan rumah Inter Milan 4-3. Pada laga ini, Gervasoni memberikan hukuman penalti pada Atalanta setelah menganggap Walter Samuel handball. Padahal, tayangan ulang menunjukkan hal itu tidak terjadi.

Atas insiden ini, Presiden Lega Serie A, Maurizio Baretta ikut mengungkapkan keprihatinannya.
“Kesalahan-kesalahan tersebut tak bisa diterima. Kami mendesak otoritas wasit untuk memastikan persiapan maksimal, performa dan konsentrasi dalam pekan-pekan menentukan musim ini,” tegasnya.

Di sisi lain, Presiden federasi sepak bola Italia, Federazione Italiana Giuoco Calcio (FIGC), Giancarlo Abete mengatakan bahwa Presiden Inter Milan, Massimo Moratti sudah seharusnya berhenti menyalahkan para wasit dan tidak meluapkan pendapatnya di muka umum.
Ungkapan Abete merupakan respons dari statement Moratti pasca kekalahan Inter atas Atalanta, awal pekan ini. Ya, usai pertandingan dramatis tersebut Moratti begitu murka dengan kepemimpinan wasit Andrea Gervasoni.

Bahkan Moratti juga mengatakan bahwa dirinya kini tak percaya lagi dengan kinerja wasit. Statement tersebut menyusul penalti kontroversial yang diberikan wasit kepada tim tamu pada menit ke-65 dan berhasil dikonversikan menjadi gol oleh Germán Gustavo Denins.

Abete menuturkan bahwa apa yang diungkapkan Moratti mengenai para wasit bukanlah tindakan yang tepat. Menurutnya hal tersebut hanya akan menurunkan rating Serie A di mata dunia.

“Moratti seharusnya diam dan percaya terhadap para wasit. Kritik akan selalu ada, namun Anda tidak dapat memperdebatkan baik atau buruknya ofisial pertandingan,” ujar Abete, seperti dilansir Football Italia.
“Presiden Moratti telah mengkritisi sejumlah keputusan yang ada pada masa lalu. (Wasit membuat kesalahan), namun begitu pula dengan para pemain,” tutupnya.

Saat itu Moratti bilang begini atas tindakan  wasit usai memimpin laga.
“Komentar saya hanya terkait hukuman penalti,” kecam Moratti. “Penalti seperti itu sangat mengubah hasil pertandingan. Ini tidak adil karena akibat semua ini membuat tim merasa tidak memiliki respek,” sambungnya, seperti dilansir Football Italia.
“ Saya tidak lagi percaya pada itikad baik dari wasit,” koar Morati. (bbs)

ROMA- Hampir sama dengan yang terjadi di sepak bola Indonesia, wasit di Serie A Italia juga kerap mengambil keputusan kontroversial. Akhir pekan lalu dua wasit terbukti melakukan kesalahan dan langsung dihukum.

Dua wasit yang terhukum adalah Paolo Tagliavento yang memimpin laga Fiorentina kontra AC Milan dan Andrea Gervasoni yang memimpin pertandingan Inter Milan melawan Atalanta.

Menurut laporan La Repubblica, ketua wasit Stefano Braschi memberikan hukuman sebulan dilarang memimpin pertandingan kepada kedua wasit tersebut. Hal ini didasarkan pada sejumlah keputusan mereka yang tergolong kontroversial.

Tagliavento memberikan kartu merah langsung pada bek Fiorentina, Nenad Tomovic yang dianggap menyikut Stephan El Shaarawy. Dua penalti yang diberikan kepada Fiorentina juga dianggap kontroversial. Tagliavento justru luput memberikan penalti pada Milan setelah Facundo Roncaglia handball di kotak terlarang. Laga ini berakhir imbang 2-2.

Sementara itu, Gervasoni menjadi sorotan saat Atalanta menaklukkan tuan rumah Inter Milan 4-3. Pada laga ini, Gervasoni memberikan hukuman penalti pada Atalanta setelah menganggap Walter Samuel handball. Padahal, tayangan ulang menunjukkan hal itu tidak terjadi.

Atas insiden ini, Presiden Lega Serie A, Maurizio Baretta ikut mengungkapkan keprihatinannya.
“Kesalahan-kesalahan tersebut tak bisa diterima. Kami mendesak otoritas wasit untuk memastikan persiapan maksimal, performa dan konsentrasi dalam pekan-pekan menentukan musim ini,” tegasnya.

Di sisi lain, Presiden federasi sepak bola Italia, Federazione Italiana Giuoco Calcio (FIGC), Giancarlo Abete mengatakan bahwa Presiden Inter Milan, Massimo Moratti sudah seharusnya berhenti menyalahkan para wasit dan tidak meluapkan pendapatnya di muka umum.
Ungkapan Abete merupakan respons dari statement Moratti pasca kekalahan Inter atas Atalanta, awal pekan ini. Ya, usai pertandingan dramatis tersebut Moratti begitu murka dengan kepemimpinan wasit Andrea Gervasoni.

Bahkan Moratti juga mengatakan bahwa dirinya kini tak percaya lagi dengan kinerja wasit. Statement tersebut menyusul penalti kontroversial yang diberikan wasit kepada tim tamu pada menit ke-65 dan berhasil dikonversikan menjadi gol oleh Germán Gustavo Denins.

Abete menuturkan bahwa apa yang diungkapkan Moratti mengenai para wasit bukanlah tindakan yang tepat. Menurutnya hal tersebut hanya akan menurunkan rating Serie A di mata dunia.

“Moratti seharusnya diam dan percaya terhadap para wasit. Kritik akan selalu ada, namun Anda tidak dapat memperdebatkan baik atau buruknya ofisial pertandingan,” ujar Abete, seperti dilansir Football Italia.
“Presiden Moratti telah mengkritisi sejumlah keputusan yang ada pada masa lalu. (Wasit membuat kesalahan), namun begitu pula dengan para pemain,” tutupnya.

Saat itu Moratti bilang begini atas tindakan  wasit usai memimpin laga.
“Komentar saya hanya terkait hukuman penalti,” kecam Moratti. “Penalti seperti itu sangat mengubah hasil pertandingan. Ini tidak adil karena akibat semua ini membuat tim merasa tidak memiliki respek,” sambungnya, seperti dilansir Football Italia.
“ Saya tidak lagi percaya pada itikad baik dari wasit,” koar Morati. (bbs)

Artikel Terkait

Die Werkself Lolos dengan Agregat 4-1

Sevilla ke Perempat Final Liga Europa

Bayern Munchen di Atas Angin

The Red Devils Lolos Mudah

Nerazzurri ke 8 Besar Liga Europa

Terpopuler

Artikel Terbaru

/