TURIN- Juventus sudah juara musim ini. Gelar ke-31 diraih, walau yang diakui federasi sepak bola Italia hanya 29 scudetto, mereka tak peduli. Dengan berbagai kondisi yang dialami, scudetto musim ini memang terasa berbeda.
Satu hal lagi, walau sudah juara, tak boleh bagi pasukan Antonio Conte untuk berleha. Jika sampai kalah, maka kecurigaan akan kembali diapungkan. Calciopoli masih membekas di hati fans Juventus. Maka, ketika menjamu Cagliari, mereka harus tampil lepas dan mendulang tiga angka.
“Tahun ini feeling-nya berbeda. Fakta bahwa kami adalah tim yang diincar untuk dikalahkan membuat kami (semangat) kami tersulut sejak Juli hingga sekarang, dan itu tentu saja menghadirkan sensasi tersendiri juga,” beber portiere Juventus, Gianluigi Buffon.
Walau sudah juara, Buffon juga menegaskan timnya akan tampil untuk menang. Ambisi mempertahankan kemenangan membuat pihaknya termotivasi. “Meraih kemenangan saat mengetahui para rival menunggu (tim) Anda melakukan kesalahan dan mengemban beban di pundak tidaklah mudah. Dan, berkaca pada kesulitan itu, maka mencapai hasil (terbaik) menghadirkan feeling yang hebat,” pungkas kiper timnas Italia itu.
Well, efek sudah juara sebenarnya berpeluang membuat sejumlah pemain cadangan unjuk kebolehan. Salah satunya striker yang nyaris tak pernah diturunkan, Nicolas Anelka.
Terlebih sejumlah pemain inti mengalami cedera ringan. Dengan demikian, Conte jadi punya alasan kuat untuk rotasi. Paul Pogba dan Andrea Pirlo mendapat akumulasi kartu, sedangkan Gianluigi Buffon, Andrea Barzagli, Kwadwo Asamoah and Nicklas Bendtner harus rehat sejenak akibat cedera ringan.
Di sisi Cagliari, hanya Francesco Pisano yang absen. Sedangkan Davide Astori dan Mauricio Pinilla sudah bisa kembali berlaga pasca cedera lawan Parma pekan sebelumnya.
Pun, Cagliari hingga saat ini masih terus diganggu isu bakal hengkangnya salah satu andalan utama mereka, Radja Nainggolan. Beruntung pemain beradarah Batak itu mengaku akan tetap berkomitmen untuk Cagliari.
“Saya memiliki hubungan yang sangat luar biasa dengan agen saya, dia seperti sosok ayah bagi saya dan saya sangat mempercayainya,” ujar pemain berusia 24 tahun tersebut dilansir Goal.
“Sekarang bukan waktunya untuk mendiskusikan masa depan, karena masih ada dua pertandingan tersisa dan saya ingin mengakhiri musim ini dengan baik. Kemudian kita akan melihat apa yang akan terjadi,” papar Nainggolan. (bbs/ful)