BARCELONA, SUMUTPOS.CO – Surat kabar berpengaruh Spanyol yang berbasis di Catalan, El Mundo Deportivo menerbitkan sebuah laporan pendek kemarin. Namun berita yang terkesan remeh temeh itu, sangat penting dan membuat bangga fans sepak bola Indonesia.
Judulnya, Un indonesio, a prueba en Llagostera (pemain Indonesia akan membuktikan diri). El Mundo menulis bahwa Evan Dimas Darmono menjalani trial hari pertama bersama tim Divisi 2 alias Segunda Division, UE Llagostera.
El Mundo tertarik karena Evan memiliki follower yang sangat banyak, yakni 150.000 akun. Koran itu jelas mengacu pada akun @EvanDimasD. Padahal, akun yang diakui sebagai milik Evan Dimas adalah @Evan_DD yang memiliki pengikut, tidak sampai 63 ribu orang.
Terlepas dari kesalahan itu, namun pesan El Mundo tetap relevan. “Dia disebut-sebut sebagai pemain bertalenta dari Indonesia. Dan dia harusnya bisa membuktikan diri di Llagostera,” tulis koran itu.
Di sisi lain, inilah ketiga kalinya Evan datang ke Catalan. Pertama, pada 2012 silam dia menjadi delegasi Indonesia dalam program Nike “The Chance” yang berlatih di Barcelona. Selanjutnya pada 2014, bersama Timnas U-19, Evan kembali singgah ke sana.
Bersama Llagostera, Evan mendapatkan jatah trial selama sepekan. “Evan Dimas, dari Indonesia, akan menjalani tes pekan ini, selamat datang di Llagostera Evan,” cuit akun twitter resmi klub yang berbasis di Girona, Catalan itu.
Secara geografis, klub Llagostera terletak di wilayah Palamos yang merupakan salah satu distrik Baix Emporda, provinsi Girona, Catalan. Kota ini kecil. Sensus terakhir menyebut jumlah penduduknya “hanya” 30,968 orang saja.
Llagostera juga bukan tim besar. Musim lalu adalah musim perdana tim berjuluk Blanquivermells setelah promosi dari Segunda Division B. Pada akhir musim, klub yang bermarkas di Stadion Palamos Costa Brava dengan kapasitas mungil, kurang dari 8.900 orang itu nangkring di peringkat ke-9.
Sebelum berangkat, kepada Jawa Pos, Evan menyatakan ingin mewujudkan mimpinya mengharumkan nama Indonesia di pentas dunia. Dia berjanji akan berjuang keras. “Ini menjadi tantangan buat saya, sekalian untuk menimba ilmu,” kata pemain yang kerap menggunakan nomor punggung enam tersebut.
Eksodus pemain Indonesia keluar negeri tahun ini dimulai oleh Dedi Gusmawan yang berlabuh ke Zeyar Shwe Myay klub asal Myanmar. Selanjutnya, Greg Nwokolo (BEC Tero Sasana) dan Victor Igbonefo (Osotspa Samut Prakan). Keduanya berlaga di Thailand Premier League.
CEO Munial Sport Group (MSG) Muly Munial yang menaungi marketing Evan menjelaskan bahwa potensi pemainnya itu sangat hebat. Layak bermain di luar negeri. Dalam pandangannya, Evan sudah bisa menempatkan aspek bisnis dalam kiprahnya sebagai pemain.
“Bicara kualitas, pemain muda kita nggak kalah kok sama negara lain. Yang mereka butuhkan adalah kesempatan,” katanya saat dihubungi Jawa Pos tadi malam.
Selain Evan, Muly juga hendak memberikan kesempatan muda untuk berkiprah ke luar negeri. Nama-nama seperti Gavin Kwan Adsit dan Adam Alis menjadi kandidat potensial. Sebelumnya, MSG sukses membuat Ryuji Utomo dikontrak klub Bahrain Al Najma.
“Saya sendiri sudah menyebarkan profil mereka ke agensi pemain di Asia dan Eropa,” tegasnya. (nap/nur)