27 C
Medan
Tuesday, July 2, 2024

AS Roma Siap Bangun Stadion Sendiri

Terinspirasi Juventus Arena

Kesuksesan Juventus Arena sudah lama jadi bahan kecemburuan klub-klub di Serie A. Juventus menjadi pioner pembangunan stadion pribadi di Italia. Klub lainnya sampai saat ini masih menyewa dengan pemerintah setempat. AS Roma belakangan ingin mengikut jejak Juventus.

SEJAK Juventus Arena diresmikan September 2011 dan digunakan sejak musim lalu, Juventus dikabarkan mendapat keuntungan ekstra dari penjualan tiket. Yang lebih oke, mereka belum pernah kalah di kandangnya yang berada tepat di lokasi stadion mereka sebelumnya, Delle Alpi itu.

Setelah Juventus Arena berdiri, Napoli juga berencana bangun stadionnya sendiri. Namun hingga kini hal itu masih dalam tahap pembahasan dan perencanaan. Sama halnya dengan yang dilakukan AS Roma. Presiden AS Roma James Pallotta, meyakinkan penggemar untuk segera mengumumkan pembangunan stadion baru berkapasitas 60 ribu tempat duduk.

Giallorossi bersama pemilik Roma asal Amerika Serikat, Thomas Di Benedetto bertujuan mengikuti jejak Juventus untuk membangun stadion sendiri. Terbukti, pemasukan Bianconeri terbilang meningkat setelah mereka mendapat keuntungan dari hasil penjualan tiket.
Apalagi, pengeluaran klub juga bisa ditekan karena tak perlu bayar sewa stadion Olimpico tiap musim.

“Saya akan menggunakan Colosseum, tapi mereka bilang itu sedang digunakan,” gurau Pallotta, seperti dilansir Football Italia, Rabu (10/10).
“Semua itu cuma bercanda, tapi soal stadion, kami hampir siap. Kami telah melakukan sejumlah pertemuan dengan Wali Kota Roma dan sejumlah dewan kota,” beber Pallotta.

Pallotta menerangkan, pihaknya juga telah mencari lokasi yang tepat untuk pembangunan stadion. Dia juga mengatakan, stadion tersebut nantinya juga terdapat restoran dan toko-toko. Dia juga ingin stadion itu selesai sebelum Piala Eropa 2016.

“Kami memeriksa 100 lokasi potensial, dan memilih 12 di antaranya untuk diseleksi. Akhirnya dengan penasehat kami, Cushman & Wakefield mendapatkan daftar pendek tiga lokasi dan kami akan menentukan pilihan akhir,” paparnya.

“Stadion, yang akan berkapasitas 60 ribu tempat duduk itu, juga termasuk toko-toko dan restoran. Stadion akan dirancang oleh arsitek terkenal dunia, Dan Meis dan harus siap untuk Piala Eropa 2016.
Untuk membangun stadion sendiri, butuh dana luar biasa dan proses tak sebentar. Juventus sebelum mendirikan Juventus Arena sudah mulai bergrilya sejak 2003. Ketika itu mereka membeli Delle Alpi dari pemerintah Kota Turin.

Tapi fans protes karena Delle Alpi mempunyai jarak pandang sangat jauh. Alhasil penonton setia Juventus memilih menonton dari televisi. Pendapatan dari tiket merosot tajam. Dukungan langsung dari fans yang sangat penting juga berdampak pada prestasi. Lalu dengan dana sekitar 150 miliar euro, dibangunlah Juventus Arena pada 2009. (bbs/ful)

Terinspirasi Juventus Arena

Kesuksesan Juventus Arena sudah lama jadi bahan kecemburuan klub-klub di Serie A. Juventus menjadi pioner pembangunan stadion pribadi di Italia. Klub lainnya sampai saat ini masih menyewa dengan pemerintah setempat. AS Roma belakangan ingin mengikut jejak Juventus.

SEJAK Juventus Arena diresmikan September 2011 dan digunakan sejak musim lalu, Juventus dikabarkan mendapat keuntungan ekstra dari penjualan tiket. Yang lebih oke, mereka belum pernah kalah di kandangnya yang berada tepat di lokasi stadion mereka sebelumnya, Delle Alpi itu.

Setelah Juventus Arena berdiri, Napoli juga berencana bangun stadionnya sendiri. Namun hingga kini hal itu masih dalam tahap pembahasan dan perencanaan. Sama halnya dengan yang dilakukan AS Roma. Presiden AS Roma James Pallotta, meyakinkan penggemar untuk segera mengumumkan pembangunan stadion baru berkapasitas 60 ribu tempat duduk.

Giallorossi bersama pemilik Roma asal Amerika Serikat, Thomas Di Benedetto bertujuan mengikuti jejak Juventus untuk membangun stadion sendiri. Terbukti, pemasukan Bianconeri terbilang meningkat setelah mereka mendapat keuntungan dari hasil penjualan tiket.
Apalagi, pengeluaran klub juga bisa ditekan karena tak perlu bayar sewa stadion Olimpico tiap musim.

“Saya akan menggunakan Colosseum, tapi mereka bilang itu sedang digunakan,” gurau Pallotta, seperti dilansir Football Italia, Rabu (10/10).
“Semua itu cuma bercanda, tapi soal stadion, kami hampir siap. Kami telah melakukan sejumlah pertemuan dengan Wali Kota Roma dan sejumlah dewan kota,” beber Pallotta.

Pallotta menerangkan, pihaknya juga telah mencari lokasi yang tepat untuk pembangunan stadion. Dia juga mengatakan, stadion tersebut nantinya juga terdapat restoran dan toko-toko. Dia juga ingin stadion itu selesai sebelum Piala Eropa 2016.

“Kami memeriksa 100 lokasi potensial, dan memilih 12 di antaranya untuk diseleksi. Akhirnya dengan penasehat kami, Cushman & Wakefield mendapatkan daftar pendek tiga lokasi dan kami akan menentukan pilihan akhir,” paparnya.

“Stadion, yang akan berkapasitas 60 ribu tempat duduk itu, juga termasuk toko-toko dan restoran. Stadion akan dirancang oleh arsitek terkenal dunia, Dan Meis dan harus siap untuk Piala Eropa 2016.
Untuk membangun stadion sendiri, butuh dana luar biasa dan proses tak sebentar. Juventus sebelum mendirikan Juventus Arena sudah mulai bergrilya sejak 2003. Ketika itu mereka membeli Delle Alpi dari pemerintah Kota Turin.

Tapi fans protes karena Delle Alpi mempunyai jarak pandang sangat jauh. Alhasil penonton setia Juventus memilih menonton dari televisi. Pendapatan dari tiket merosot tajam. Dukungan langsung dari fans yang sangat penting juga berdampak pada prestasi. Lalu dengan dana sekitar 150 miliar euro, dibangunlah Juventus Arena pada 2009. (bbs/ful)

Artikel Terkait

Die Werkself Lolos dengan Agregat 4-1

Sevilla ke Perempat Final Liga Europa

Bayern Munchen di Atas Angin

The Red Devils Lolos Mudah

Nerazzurri ke 8 Besar Liga Europa

Terpopuler

Artikel Terbaru

/