30 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Trauma Bicara Juara

Inter Milan vs Napoli

MILAN- Ketika sukses menghentikan catatan tak terkalahkan Juventus bulan lalu (3/11), Inter Milan langsung berkoar scudetto. Itu karena Inter berhasil membuat gap dengan Juve menjadi hanya satu poin. Tapi, Nerazzurri – sebutan Inter – serasa menelan ludah karena gagal meraih kemenangan dalam tiga laga setelah itu (dua kalah, sekali seri).

Belajar dari pengalaman tersebut, Inter memilih berhati-hati menanggapi peluang juara seusai menang 2-1 atas Napoli di Giuseppe Meazza kemarin. Hasil itu membuat Inter kembali menguntit Juve dengan selisih empat poin (34-38) sekaligus menggusur Napoli (33 poin) dari peringkat kedua.

Striker Inter Diego Milito menyebut pesaing riil timnya saat ini masih Napoli alias belum Juve. Milito merupakan pencetak gol kedua Inter pada menit ke-39 atau setelah gol Fredy Guarin pada menit kedelapan. Sedangkan gol balasan Napoli dilesakkan bomber andalan mereka, Edinson Cavani, di menit ke-54.
“Kami senang bisa mengalahkan tim sekelas Napoli dan saya pikir kedua tim bakal terlibat rivalitas sampai akhir musim,” kata Milito seperti dilansir Sky Sport Italia.

“Apakah Inter anti-Juventus ? Itu tidak mudah. Tapi, kemenangan ini memberi kami kepercayaan untuk terus berjuang memperebutkan scudetto,” sambung pemain yang musim ini telah mengemas delapan gol dari 16 laga di Serie A tersebut.

Hal senada diungkapkan pemilik Inter Massimo Moratti. “Kuda hitam juara ? Tidak. Kami hanya ingin menjalani satu laga ke laga lain. Kemenangan atas Napoli menunjukkan apabila fokus kami dalam laga besar sangat baik dan itu adalah ciri khas Inter,” tuturnya kepada Canale Inter.

Kemenangan Inter kemarin tak lepas dari strategi jitu sang allenatore, Andrea Stramaccioni. Ketika banyak pengamat memprediksi Inter bakal turun dengan tridente, Strama (sapaan akrab Stramaccioni) malah memainkan trequartista seperti skema Napoli (3-4-1-2).

Strama memplot Guarin sebagai pemain di belakang duet striker Milito dan Antonio Cassano. Alhasil, sekalipun kalah dalam penguasaan bola, serangan Nerazzurri lebih efisien dan efektif. “Saya meminta Fredy Guarin sebagai trequartista di babak pertama. Tapi, ketika kami dalam posisi terdesak, dia juga bisa mengorbankan diri untuk me-marking pemain lawan,” kata Strama kepada Football Italia.

“Anda harus tahu, Mazzarri menjalani tahun ketiganya bersama Napoli dan dia telah menemukan pemain yang tepat untuk memainkan strategi yang diinginkannya. Sedangkan saya baru satu tahun,” sambungnya.

Gambling sukses Strama adalah ketika menjajal gelandang bertahan Esteban Cambiasso sebagai bek tengah mendampingi Andrea Ranocchia dan Juan Jesus. Itu dilakukan Strama karena Walter Samuel menjalani skors.(dns/jpnn)

Inter Milan vs Napoli

MILAN- Ketika sukses menghentikan catatan tak terkalahkan Juventus bulan lalu (3/11), Inter Milan langsung berkoar scudetto. Itu karena Inter berhasil membuat gap dengan Juve menjadi hanya satu poin. Tapi, Nerazzurri – sebutan Inter – serasa menelan ludah karena gagal meraih kemenangan dalam tiga laga setelah itu (dua kalah, sekali seri).

Belajar dari pengalaman tersebut, Inter memilih berhati-hati menanggapi peluang juara seusai menang 2-1 atas Napoli di Giuseppe Meazza kemarin. Hasil itu membuat Inter kembali menguntit Juve dengan selisih empat poin (34-38) sekaligus menggusur Napoli (33 poin) dari peringkat kedua.

Striker Inter Diego Milito menyebut pesaing riil timnya saat ini masih Napoli alias belum Juve. Milito merupakan pencetak gol kedua Inter pada menit ke-39 atau setelah gol Fredy Guarin pada menit kedelapan. Sedangkan gol balasan Napoli dilesakkan bomber andalan mereka, Edinson Cavani, di menit ke-54.
“Kami senang bisa mengalahkan tim sekelas Napoli dan saya pikir kedua tim bakal terlibat rivalitas sampai akhir musim,” kata Milito seperti dilansir Sky Sport Italia.

“Apakah Inter anti-Juventus ? Itu tidak mudah. Tapi, kemenangan ini memberi kami kepercayaan untuk terus berjuang memperebutkan scudetto,” sambung pemain yang musim ini telah mengemas delapan gol dari 16 laga di Serie A tersebut.

Hal senada diungkapkan pemilik Inter Massimo Moratti. “Kuda hitam juara ? Tidak. Kami hanya ingin menjalani satu laga ke laga lain. Kemenangan atas Napoli menunjukkan apabila fokus kami dalam laga besar sangat baik dan itu adalah ciri khas Inter,” tuturnya kepada Canale Inter.

Kemenangan Inter kemarin tak lepas dari strategi jitu sang allenatore, Andrea Stramaccioni. Ketika banyak pengamat memprediksi Inter bakal turun dengan tridente, Strama (sapaan akrab Stramaccioni) malah memainkan trequartista seperti skema Napoli (3-4-1-2).

Strama memplot Guarin sebagai pemain di belakang duet striker Milito dan Antonio Cassano. Alhasil, sekalipun kalah dalam penguasaan bola, serangan Nerazzurri lebih efisien dan efektif. “Saya meminta Fredy Guarin sebagai trequartista di babak pertama. Tapi, ketika kami dalam posisi terdesak, dia juga bisa mengorbankan diri untuk me-marking pemain lawan,” kata Strama kepada Football Italia.

“Anda harus tahu, Mazzarri menjalani tahun ketiganya bersama Napoli dan dia telah menemukan pemain yang tepat untuk memainkan strategi yang diinginkannya. Sedangkan saya baru satu tahun,” sambungnya.

Gambling sukses Strama adalah ketika menjajal gelandang bertahan Esteban Cambiasso sebagai bek tengah mendampingi Andrea Ranocchia dan Juan Jesus. Itu dilakukan Strama karena Walter Samuel menjalani skors.(dns/jpnn)

Artikel Terkait

Die Werkself Lolos dengan Agregat 4-1

Sevilla ke Perempat Final Liga Europa

Bayern Munchen di Atas Angin

The Red Devils Lolos Mudah

Nerazzurri ke 8 Besar Liga Europa

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/