26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Jaga Dominasi

Celtic vs Juventus

Saat ini klub raksasa Italia Juventus kokoh di puncak klasemen Serie A dengan 55 poin. Tak berbeda dengan Glasgow Celtic yang memiliki poin 55 mampu menjadi pemimpin di klasemen sementara kompetisi domestik.

KOKOH: Pemain Glasgow Celtic Kelvin Wilson bakal menjadi benteng kokoh timnya saat menjamu Juventus  Celtic Parks, dini hari nanti.
KOKOH: Pemain Glasgow Celtic Kelvin Wilson bakal menjadi benteng kokoh timnya saat menjamu Juventus di Celtic Parks, dini hari nanti.

Secara kebetulan dua tim yang memiliki searah cukup panjang di pentas sepak bola Eropa ini akan saling jajal di Celtic Park, Glasgow, pada lanjutan babak 16 besar Liga Champions tahun ini.

Meski popularitas La Vecchia Signora lebih baik dari pada Celtic, namun tim tamu tak dapat meremehkan mereka. Bayang-bayang kekalahan yang pernah terjadi pada tahun 1981 dan 2001 seakan menghantui para pemain dan pejabat teras  klub itu.

Ya, di ajang Liga Champions tahun 1981, Si Nyonya Tua takluk 0-1 atas sebuah gol yang dilesakkan McLeod pada menit ke-67. Dua puluh tahun berselang, giliran Valgaeren (24’), Chris Sutton (45’), (64’) dan Henrik Larsson (57’) yang membobol gawang Juvents, sementara dua gol balasan Juventus dicetak Alesandro Del Piero (19’) dan David Trezeguet (51’) pada pertandingan yang berakhir dengan skor 3-2 itu.

Memang, secara keseluruhan, dari enam kali melakoni laga tandang ke Skotlandia, Juventus kerap memperoleh hasil mengecewakan. Lihatlah ketika mereka hanya mampu meraih dua kemenangan, satu kali imbang dan tiga kali kalah.

Terakhir kali Si Nyonya Tua meraih kemenangan di Skotlandia adalah saat melakukan laga away ke markas Glasgow Rangers pada tahun 1995. Saat itu Si Nyonya Tua menang dengan skor 4-0.

“Selalu sulit jika melakukan pertandingan away di sana. Mental mereka yang tak kenal lelah membuat pertandingan berlangsung keras dan cepat. Kami harus mampu mengimbangi mereka. Apalagi mereka juga memiliki fans yang sangat fanatik,” bilang pelatih Juventus Antonio Conte.

“Saya yakin suara dari fans Celtic akan membahana, jadi saya beharap pemain tak gentar karenanya. Apalagi kami memiliki pemain-pemain yang telah menjuarai Piala Dunia dan Liga Champions, jadi kami terbiasa melakoni laga-laga yang mengintimidasi,” tambah Conte.

Atas dasar tersebut di atas Conte menyebut jika timnya takkan mengalami kegagalan seperti apa yang dialami Barcelona saat melawat ke sana.  “Kami melihat bagaimana mereka mengalahkan Barcelona di Glasgow. Tapi itu tak berarti apa-apa. Kami siap beradaptasi dan tampil lebih baik dari pada Barcelona. Intinya, jika mereka ingin bermain bagus, maka kami pun siap bermain bagus, tapi jika mereka melewatinya (pertandingan babak 16 besar) dengan cara-cara kasar, maka kami pun tak takut untuk melakukan hal yang sama,” tambah Conte lagi.

Di tempat terpisah pelatih Glasgow Celtic Neil Lennon mengatakan bahwa pemainnya siap mempertahankan dominasi The Boys (julukan Celtic) atas Juventus di Celtic Park, Glasgow.

Memang sejak mengalahkan AC Milan dengan skor 1-0 pada babak perempatfinal Piala Champions yang berlangsung 12 Maret 1969, The Boys selalu meraih hasil impresif pada tujuh pertemuan berikutnya menghadapi wakil dari Italia.

“Saya tahu bahwa ini tugas yang berat. Tapi jika mengacu pada tiga kemenangan terakhir di kompetisi domestik, saya yakin anak-anak dalam performa terbaik dan siap menghadapi tim manapun,” bilang Lennon.

Pada akhir pekan lalu Celtic sukses mencuri kemenangan di markas Inverness CT dengan skor 3-1. Ini menjadi sukses lanjutan, setelah sebelumnya mengalahkan Raith Rovers (3-0) dan Kilmarnock (4-0). “Lihatlah kami sangat produktif. Adakah alasan bagi kami untuk takut dengan mereka (Juventus, Red)? Kami akan kalahkan mereka sebab hanya itu cara agar kami bisa terus melangkah ke babak selanjutnya,” tuntas Lennon. (*)

Celtic vs Juventus

Saat ini klub raksasa Italia Juventus kokoh di puncak klasemen Serie A dengan 55 poin. Tak berbeda dengan Glasgow Celtic yang memiliki poin 55 mampu menjadi pemimpin di klasemen sementara kompetisi domestik.

KOKOH: Pemain Glasgow Celtic Kelvin Wilson bakal menjadi benteng kokoh timnya saat menjamu Juventus  Celtic Parks, dini hari nanti.
KOKOH: Pemain Glasgow Celtic Kelvin Wilson bakal menjadi benteng kokoh timnya saat menjamu Juventus di Celtic Parks, dini hari nanti.

Secara kebetulan dua tim yang memiliki searah cukup panjang di pentas sepak bola Eropa ini akan saling jajal di Celtic Park, Glasgow, pada lanjutan babak 16 besar Liga Champions tahun ini.

Meski popularitas La Vecchia Signora lebih baik dari pada Celtic, namun tim tamu tak dapat meremehkan mereka. Bayang-bayang kekalahan yang pernah terjadi pada tahun 1981 dan 2001 seakan menghantui para pemain dan pejabat teras  klub itu.

Ya, di ajang Liga Champions tahun 1981, Si Nyonya Tua takluk 0-1 atas sebuah gol yang dilesakkan McLeod pada menit ke-67. Dua puluh tahun berselang, giliran Valgaeren (24’), Chris Sutton (45’), (64’) dan Henrik Larsson (57’) yang membobol gawang Juvents, sementara dua gol balasan Juventus dicetak Alesandro Del Piero (19’) dan David Trezeguet (51’) pada pertandingan yang berakhir dengan skor 3-2 itu.

Memang, secara keseluruhan, dari enam kali melakoni laga tandang ke Skotlandia, Juventus kerap memperoleh hasil mengecewakan. Lihatlah ketika mereka hanya mampu meraih dua kemenangan, satu kali imbang dan tiga kali kalah.

Terakhir kali Si Nyonya Tua meraih kemenangan di Skotlandia adalah saat melakukan laga away ke markas Glasgow Rangers pada tahun 1995. Saat itu Si Nyonya Tua menang dengan skor 4-0.

“Selalu sulit jika melakukan pertandingan away di sana. Mental mereka yang tak kenal lelah membuat pertandingan berlangsung keras dan cepat. Kami harus mampu mengimbangi mereka. Apalagi mereka juga memiliki fans yang sangat fanatik,” bilang pelatih Juventus Antonio Conte.

“Saya yakin suara dari fans Celtic akan membahana, jadi saya beharap pemain tak gentar karenanya. Apalagi kami memiliki pemain-pemain yang telah menjuarai Piala Dunia dan Liga Champions, jadi kami terbiasa melakoni laga-laga yang mengintimidasi,” tambah Conte.

Atas dasar tersebut di atas Conte menyebut jika timnya takkan mengalami kegagalan seperti apa yang dialami Barcelona saat melawat ke sana.  “Kami melihat bagaimana mereka mengalahkan Barcelona di Glasgow. Tapi itu tak berarti apa-apa. Kami siap beradaptasi dan tampil lebih baik dari pada Barcelona. Intinya, jika mereka ingin bermain bagus, maka kami pun siap bermain bagus, tapi jika mereka melewatinya (pertandingan babak 16 besar) dengan cara-cara kasar, maka kami pun tak takut untuk melakukan hal yang sama,” tambah Conte lagi.

Di tempat terpisah pelatih Glasgow Celtic Neil Lennon mengatakan bahwa pemainnya siap mempertahankan dominasi The Boys (julukan Celtic) atas Juventus di Celtic Park, Glasgow.

Memang sejak mengalahkan AC Milan dengan skor 1-0 pada babak perempatfinal Piala Champions yang berlangsung 12 Maret 1969, The Boys selalu meraih hasil impresif pada tujuh pertemuan berikutnya menghadapi wakil dari Italia.

“Saya tahu bahwa ini tugas yang berat. Tapi jika mengacu pada tiga kemenangan terakhir di kompetisi domestik, saya yakin anak-anak dalam performa terbaik dan siap menghadapi tim manapun,” bilang Lennon.

Pada akhir pekan lalu Celtic sukses mencuri kemenangan di markas Inverness CT dengan skor 3-1. Ini menjadi sukses lanjutan, setelah sebelumnya mengalahkan Raith Rovers (3-0) dan Kilmarnock (4-0). “Lihatlah kami sangat produktif. Adakah alasan bagi kami untuk takut dengan mereka (Juventus, Red)? Kami akan kalahkan mereka sebab hanya itu cara agar kami bisa terus melangkah ke babak selanjutnya,” tuntas Lennon. (*)

Artikel Terkait

Die Werkself Lolos dengan Agregat 4-1

Sevilla ke Perempat Final Liga Europa

Bayern Munchen di Atas Angin

The Red Devils Lolos Mudah

Nerazzurri ke 8 Besar Liga Europa

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/