PARIS Saint Germain (PSG) dibuat cukup lama memastikan gelar juara, karena tak kunjung menang di laga terakhir. Padahal mereka butuh poin penuh guna memastikan gelar juara musim ini. Mampukah mereka berpesta di kandang Lyon? Liga Prancis menyisakan tiga laga lagi. Dan PSG sudah memimpin di puncak klasemen dengan poin menjanjikan yakni 74 angka. 6 Mei lalu, PSG mestinya bisa memastikan gelar juara. Sayang saat menjamu Valenciennes mereka hanya main imbang 1-1. sementara pesaing utamanya di peringkat dua, Marseille memenangi laga. Jadilah gelar juara tertunda.
Jika mampu menang di kandang Lyon, terlebih Marseille kalah, maka jadilah PSG berpesta.
Atau hanya imbang saja di markas Lyon, sedangkan Marseille takluk dari Toulouse, gelar juara juga terjadi.
Jelas tak mudah. Lyon tak mau kalah di hadapan publiknya sendiri. Mereka juga punya misi menyelamatkan satu tiket ke Liga Champions musim depan. Di sisi lain, kubu PSG masih dipusingkan dengan ulah media yang kerap menyoroti kiprah pelatih, Carlo Ancelotti. Kabarnya pelatih asal Italia itu akan hengkang akhir musim ini.
Bek PSG, Alex bahkan bilang mereka tak tahu nasib Ancelotti, apakah bakal bertahan di Stade de France untuk musim depan.
Spekulasi yang berkembang di media, Ancelotti dikabarkan menjadi kandidat kuat pengganti Jose Mourinho sebagai pelatih Real Madrid. Mourinho sendiri diberitakan siap meninggalkan Santiago Bernabeu untuk bakal kembali membesut Chelsea musim depan.
Ancelotti sendiri pernah mengatakan, akan sulit bagi dirinya untuk menolak Madrid, bila tawaran itu benar-benar datang.
Melihat hal itu, Alex tak mau banyak berkomentar, bagi dia kini yang terpenting adalah memastikan gelar juara Ligue 1 secepatnya.
“Jika kami memenangkan gelar saat melawat Lyon, situasi bisa diklarifikasi, kita akan melihat selanjutnya,” ujar Alex. Di sisi lain, ruang ganti Lyon sedang tak bagus menyusul isu perseteruan pelatih mereka, Remi Garde dengan salah satu andalannya, Yoann Gourcuff. Klub mantan penguasa Ligue 1 Prancis tersebut dilaporkan siap melepas gelandang berusia 26 karena dinilai gagal mengeluarkan potensi yang dimiliki selama tiga tahun terakhir.
“Andai Yoann memutuskan untuk berbicara dia pasti mengutarakan banyak hal.
Kami tidak pernah kehilangan kontak. Memang ada waktu saat situasi terasa sangat sulit.” “Skuad Lyon bukan hanya Yoann, saya selalu berusaha berbicara dengan semua pemain dan tidak pernah mendapat perintah untuk memainkannya. Energi saya bukan untuk disia-siakan oleh hal-hal seperti itu,” papar Remi dilansir Goal. (bbs)