29.3 C
Medan
Monday, July 1, 2024

RD Evaluasi Tim

Secara umum Pelatih Timnas U-23, Rahmad Darmawan mengaku puas dengan penampilan timnya saat bertemu Singapura, siang tadi, Jumat, (11/11). Namun RD masih menyimpan sedikit catatan yang perlu dibenahi timnya untuk laga-laga berikutnya.

Indonesia memetik poin penuh saat bertemu Singapura di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, siang tadi. Pada penyisihan Grup A SEA Games 2011 ini, Garuda Muda unggul 2-0 lewat gol Patrich Wanggai dan Titus Bonai.

Rahmad menyambut gembira kemenangan ini. Menurutnya, Garuda Muda sudah tampil maksimal meski cuaca panas cukup menguras tenaga para pemainnya. Rahmad mengatakan kalau pemain-pemainnya sudah bermain maksimal dalam pertandingan ini.

Meski demikian, Rahmad masih mencatat dua kekuarangan yang perlu dibenahi pasukannya. Pertama adalah kecenderungan bermain individu para pemainnya saat timnya unggul dan masih mudahnya para pemain Garuda Muda terprovokasi pemain lawan.

“Lawan Singapura sebenarnya bukan laga mudah. Mereka punya disiplin organisasi pertahanan dan tidak mau mengambil inisiatif serangan, lebih sering menunggu. Dan mereka selalu bermain seperti itu,” ujar RD dalam jumpa pers usai laga.

Menurut RD, setelah mampu mencetak gol cepat, Singapura kemudian mengubah skema permainannya. Sayang, keunggulan ini justru membuat pemain-pemain Garuda Muda bermain lebih individu sehingga tidak berjalan efisien.

“Padahal kalau kami bisa possesion play dan memanfaatkan jarak lebar, mungkin lebih efisien. Saya beberapa kali ke pinggir lapangan guna mengingatkan pemain, ‘kick a ball’.”

Menghadapi Singapura, pertarungan juga berjalan keras. Bahkan salah seorang pemain Singapura, Navin Vanu harus diusir wasit usai menampar wajah Mahadirga Lasut di menit 22. Beberapa pelanggaran keras juga sempat terjadi.

Striker timnas, Patrich Wanggai emosi saat melihat Oktovianus Maniani mendapat pelanggaran keras dari pemain Singapura. Beruntung keributan ini masih bisa dilerai dan wasit tidak mengeluarkan kartu bagi pemain kedua tim.

“Saya sudah wanti-wanti, untuk tidak terpengaruh dan terpancing provokasi dan tekanan lawan. Memang Singapura mencoba bermain sedikit keras, tapi itu sebenarnya karena mereka punya postur pemain yang lebih bagus,” kata RD.

“Dalam bodi contact, kita kalah di sana. Saya akan terus ingatkan untuk tidak ada lagi insiden tersebut dalam laga selanjutnya,” pungkas RD. (bbs/jpnn)

Secara umum Pelatih Timnas U-23, Rahmad Darmawan mengaku puas dengan penampilan timnya saat bertemu Singapura, siang tadi, Jumat, (11/11). Namun RD masih menyimpan sedikit catatan yang perlu dibenahi timnya untuk laga-laga berikutnya.

Indonesia memetik poin penuh saat bertemu Singapura di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, siang tadi. Pada penyisihan Grup A SEA Games 2011 ini, Garuda Muda unggul 2-0 lewat gol Patrich Wanggai dan Titus Bonai.

Rahmad menyambut gembira kemenangan ini. Menurutnya, Garuda Muda sudah tampil maksimal meski cuaca panas cukup menguras tenaga para pemainnya. Rahmad mengatakan kalau pemain-pemainnya sudah bermain maksimal dalam pertandingan ini.

Meski demikian, Rahmad masih mencatat dua kekuarangan yang perlu dibenahi pasukannya. Pertama adalah kecenderungan bermain individu para pemainnya saat timnya unggul dan masih mudahnya para pemain Garuda Muda terprovokasi pemain lawan.

“Lawan Singapura sebenarnya bukan laga mudah. Mereka punya disiplin organisasi pertahanan dan tidak mau mengambil inisiatif serangan, lebih sering menunggu. Dan mereka selalu bermain seperti itu,” ujar RD dalam jumpa pers usai laga.

Menurut RD, setelah mampu mencetak gol cepat, Singapura kemudian mengubah skema permainannya. Sayang, keunggulan ini justru membuat pemain-pemain Garuda Muda bermain lebih individu sehingga tidak berjalan efisien.

“Padahal kalau kami bisa possesion play dan memanfaatkan jarak lebar, mungkin lebih efisien. Saya beberapa kali ke pinggir lapangan guna mengingatkan pemain, ‘kick a ball’.”

Menghadapi Singapura, pertarungan juga berjalan keras. Bahkan salah seorang pemain Singapura, Navin Vanu harus diusir wasit usai menampar wajah Mahadirga Lasut di menit 22. Beberapa pelanggaran keras juga sempat terjadi.

Striker timnas, Patrich Wanggai emosi saat melihat Oktovianus Maniani mendapat pelanggaran keras dari pemain Singapura. Beruntung keributan ini masih bisa dilerai dan wasit tidak mengeluarkan kartu bagi pemain kedua tim.

“Saya sudah wanti-wanti, untuk tidak terpengaruh dan terpancing provokasi dan tekanan lawan. Memang Singapura mencoba bermain sedikit keras, tapi itu sebenarnya karena mereka punya postur pemain yang lebih bagus,” kata RD.

“Dalam bodi contact, kita kalah di sana. Saya akan terus ingatkan untuk tidak ada lagi insiden tersebut dalam laga selanjutnya,” pungkas RD. (bbs/jpnn)

Artikel Terkait

Die Werkself Lolos dengan Agregat 4-1

Sevilla ke Perempat Final Liga Europa

Bayern Munchen di Atas Angin

The Red Devils Lolos Mudah

Nerazzurri ke 8 Besar Liga Europa

Terpopuler

Artikel Terbaru

/