Inalum FC vs tgm
TANJUNG GADING: Tuan rumah Inalum FC melakoni laga awalnya di Inalum Cup 2012 dengan mulus. Ditantang TGM Medan Jumat (13/1) sore, Inalum FC tampil cukup baik dan menang 2-0. Dukungan publik tuan rumah cukup berpengaruh bagi Inalum yang tergabung di Pool B bersama TGM dan PSSA Asahan.
Kemenangan yang memang dicanangkan sejak awal berhasil diraih. Itu merupakan target awal demi mengamankan tiket ke babak semi final. Kini, Inalum FC tinggal memastikan minimal hasil seri kontra PSSA Asahan Selasa (17/1) mendatang.
“Target yang kami capai sesuai rencana. Tapi soal pertandingan, kami masih harus menggelar beberapa evaluasi lagi di semua lini,” terang Ipung pelatih Inalum usai laga.
Jalannya laga sore itu di Lapangan Utama Tanjung Gading memang dimiliki Inalum FC di babak pertama. Serangan demi serangan dilancarkan Ricky Silaban dkk. Namun gol baru tercipta setengah jam laga berjalan. Lewat sebuah umpan terobos, Joko Syahputra berhasil mengoyak gawang TGM yang dikawal Handoko. Skor 1-0 untuk tuan rumah.
Sebelum gol itu terjadi, laga berjalan cukup berimbang. Jual beli serangan masing-masing diperagakan oleh kedua skuad. Namun apa daya, usai gol pertama, hanya dua menit berselang, gol bagi tuan rumah hadir lagi. Kali ini lewat sontekan Ricky Silaban yang memanfaatkan umpan silang Joko Syahputra.
Dengan sedikit mencip bola dengan tumitnya, gol berkelas pun tercipta. Gol yang terjadi lewat kerjasama apik anak-anak asuhan Ipung itu membuat mental bertandingan TGM sedikit mengendur.
Meski coba membalas, TGM yang masih memainkan duet striker cepat lincah dan cukup tajam, Bobby Ramadani dan Ardiansyah, kerap kandas di kaki pemain belakang Inalum yang cukup gesit menghalau bola.
Umpan-umpan terobosan yang menjadi ciri khas TGM tak berjalan maksimal, lantaran ketatnya pertahanan lawan. Di babak pertama ini, laga keras juga tersaji dan kerap bikin konsentrasi kedua tim menurun. Hingga turun minum, skor tak berubah 2-0 untuk tuan rumah.
Memasuki babak kedua, Inalum lebih bertahan. Itu terjadi lantaran TGM bermain sangat agresif dalam menggalang serangan. TGM menguasai setengah lapangan. Tapi lagi-lagi, mereka tak mampu membongkar pertahanan Inalum yang dikawal Aples dkk.
Menit 54 terjadi peluang emas bagi TGM untuk membalas. Salah satu pemain belakang Inalum melakukan hands ball di kotak penalti. Wasit menunjuk titik putih. Syahrul Lesmana maju menjadi algojo. Dengan percaya diri Syahrul melakukan tendangan, dan sayang bola melambung tinggi di atas mistar gawang.
Pasca gagalnya penalti itu, skuad TGM makin drop. Menurut pelatih TGM, Sabda Lumbantoruan, seharusnya penalti itu bisa meningkatkan kepercayaan diri pemain untuk bangkit. “Kalau saja gol pasti ceritanya bisa berbeda. Kita menguasai jalannya laga di babak kedua tapi memang kurang beruntung,” katanya.
Benar saja, meski terus melakukan serangan dan penetrasi ke kotak penalti, tapi tak ada gol yang tercipta bagi TGM. Malah, tensi pertandingan memanas. Beberapa kali keributan kecil kerap terjadi namun tak sampai mengganggu jalannya pertandingan. Beberapa protes kerap dilontarkan pemain, tapi laga tetap bisa dilanjutkan dengan baik hingga usai.
“Masih ada harapan. Tinggal lihat hasil Inalum melawan PSSA Asahan saja. Kami menang besar melawan Asahan, semoga kedua tim bermain fairplay. Peluang kami cukup besar untuk melaju ke babak semi final,” kata Sabda.
Dari kubu tuan rumah, Ipung juga tak ingin hanya bermain imbang dengan PSSA Asahan. Apalagi PSSA Asahan juga butuh kemenangan untuk menjaga peluang lolos ke semi final. “Kami akan bermain sepenuh hati demi kemenangan di partai selanjutnya. Kami target juara pool dan itu artinya kami harus menang,” kata Ipung. (ful)