TURIN – Seperti mengamini keinginan Pavel Nedved yang berharap Zlatan Ibrahimovic kembali ke Juventus, sang allenatore Antonio Conte juga beranggapan yang sama. Bahkan Conte senang bila Ibra berada di dalam skuadnya.
Belakangan ini rumor kembalinya pemain berusia 31 tahun tersebut ke Juventus terus mencuat. Hal itu tak lepas dari lini serang Bianconeri yang tampil kurang ganas di depan gawang lawan, sehingga tim tengah mencari bomber tajam, seperti Ibra.
“Ibra merupakan pemain yang luar biasa. Dia adalah juara sejati. Tentu, saya suka untuk melatihnya. Ada beberapa pemain yang menentukan karena dia pemain sepak bola kelas dunia,” ucap Conte, seperti dilansir Aftonbladet, Rabu (13/3).
Ibra yang sekarang memperkuat Paris Saint Germain memang pernah berkostum Bianconeri pada musim 2004 hingga 2006 lalu. Namun dia kemudian hengkang ke Inter Milan selama tiga musim.
Setelah bermain bersama Nerazzurri, pemain internasional Swedia itu melanjutkan karirnya ke La Liga dengan bergabung bersama Barcelona. Tapi akhirnya Ibra bergabung ke AC Milan, sebelum akhirnya membela PSG hingga saat ini.
Tapi keinginan merekrut Ibra langsung ditepis oleh salah satu petinggi Juventus, John Elkann.
Keputusan Ibra saat hengkang ke Inter dinilai sebagai suatu pengkhianatan, sehingga cap pengkhianat pun melekat dalam diri pemain berusia 31 tahun. Hal tersebut juga tampaknya masih membekas dalam memori Elkann, sehingga dia menilai bahwa Ibra hanyalah bagian dari masa lalu Juventus.
“Pemain asal Swedia itu hanyalah bagian dari masa lalu Juventus. Tim ini tidak membutuhkan sosok superstar,” kata Elkann, seperti dilansir Football Italia, Rabu (13/3).
Selain itu, sosok Ibra juga populer dengan penilaian pemain yang individualistis. Hal itu juga dinilai Elkann bertolak belakang dengan skuad Bianconeri.
“Kekuatan utama dari Juventus yaitu kesatuan tim,” lanjut cucu dari founder Fiat, Giovanni Agnelli itu. (bbs/jpnn)