INTER Milan adalah salah klub raksasa di pentas sepak bola Eropa. Ini bisa dilihat dari sederet prestasi yang telah mereka raih. Memenangi trofi Serie A Liga Italia sebanyak 18 kali, menjuarai Liga Champions 3 kali (1964, 1965 dan 2010), serta memenangi UEFA Cup (sekarang Europa League) sebanyak 3 kali (1991, 1994 dan 1998).
Prestasi di atas jelas tak sebanding dengan catatan prestasi Tottenham Hotspurs yang baru dua kali memenangi kompetisi domestik (1951 dan 1961) serta dua kali menjadi kampiun di pentas UEFA Cup (1972 dan 1984).
Karena hal tersebut, tak heran bila pelatih Tottenham Hotspurs Andre Villas-Boas sangat berambisi mendepak Inter Milan dari perebutan trofi Europa League, musim ini.
“Mereka adalah tim raksasa dan paling berpengalaman di pentas Europa Legue tahun ini. Akan menjadi sebuah kebangaan bila kami mampu mendepak mereka dari persaingan,” tandas Andre Villas-Boas.
Memang, jika merujuk pada hasil leg pertama yang berlangsung di White Hart Lane pada 8 Maret 2013 lalu, akan sangat sulit bagi Nerazzuri untuk membalikkan keunggulan tiga gol milik Spurs.
Gareth Bale (6′), Sigurdsson (18′) serta Jan Vertonghen (53′) adalah tiga pemain Spurs yang menjadi biang atas mengecilnya peluang wakil Italia itu di pentas Europa League.
Terlebih, saat ini mental seluruh penggawa Spurs pun sedang membubung pasca meraih hasil impresif pada lima pertandingan terakhirnya. Dari lima pertandingan tadi Spurs hanya sekali mengalami kekalahan, yakni ketika bertandang ke markas Liverpool, pada akhir pekan lalu. Pada pertandingan itu The Reds menang dengan skor 3-2.
Selain masalah mental, para pemain yang sempat diragukan tampil kini justru telah mengapungkan tekad untuk mempermalukan Nerazzuri di kandangnya.
Sebut saja nama Mousa Dembele, Emmanuel Adebayor serta Jermaine Defoe. “Aku melihat saat ini seluruh pemain sangat bergairah. Ini sesuatu yang positif. Hanya satu yang menjadi penyesalan saya menatap laga ini adalah absennya Gareth Bale akibat sanksi ,” bilang Villas-Boas.
Dengan absennya Bale, tak ayal ini membuka kesempatan kepada pemain serba bisa asal Amerika Clint Dempsey untuk unjuk gigi. Apalagi Dempsey sendiri pun secara terang-terangan mengaku ingin ambil bagian saat Spurs bertandang ke Giuseppe Meazza.
Apa yang diungkapkan oleh pelatih berkebangsaan Portugal ini ternyata diamini calon lawannya. Pelatih Inter Milan Andrea Stramaccioni mengaku bahwa Tottenham adalah tim yang hebat. “Sejujurnya saya pikir Tottenham sangat superior. Itu membuat kami menderita, baik secara mental dan fisik.
Mereka benar-benar berada di level terbaiknya,” tandas Stramaccioni.
Memang, pasca kekalahan atas Tottenham itu, anak buah Stramaccioni kembali mengalami kekalahan dengan skor 0-1 saat menjamu Bologna, pada akhir pekan lalu.
“Tidak, jangan bilang bahwa kekalahan itu (melawan Bologna) karena kami masih terpukul akibat kekalahan melawan mereka (Spurs). Kami akan buktikan bahwa kekalahan atas Bologna adalah hal yang berbeda. Besok (hari ini, Red) kami akan kalahkan mereka (Spurs),” tandas Stramaccioni.
Terlepas dari apa yang diungkapkan di atas, fakta menyebutkan bahwa Inter Milan baru sekali menjamu Tottenham di Giuseppe Meazza. Pertemuan yang berlangsung di ajang Liga Champions pada 20 Oktober 2010 itu dimenangi Inter Milan dengan skor 4-3.
Empat gol bagi Inter Milan dicetak Javier Zanetti (2’), Samuel Eto’o (11’, 35’) dan Dejan Stankovic (14’). Sementara itu tiga gol bagi Tottenham dicetak oleh Gareth Bale (52′, 90′, 90+1′)
Mampukah Inter Milan mengulangi kemenangan itu, sekaligus lolos ke babak perempatfinal Europa League musim ini, atau justru Spurs yang kembali meraih kemenangan yang berarti menendang salah satu tim raksasa Eropa, Inter Milan dari kancah Europa League. (*)