OTORITAS Premier League dibuat kerepotan menyiapkan selebrasi untuk tim juara musim ini. Sebab, kepastian juara harus menunggu hasil dari dua laga di dua tempat yang berbeda. Selain di Stadion Etihad (Manchester City versus QPR), juga di Stadium of Light (Sunderland versus Manchester United).
Alhasil, pihak Premier League dipaksa mempersiapkan dua trofi, dua set medali emas sembilan karat, maupun dua setingan selebrasi yang meliputi podium, kembang api beserta hiasannya, hingga rekaman lagu presentasi. Rencananya, selebrasi dilakukan dengan protokol ala militer.
Hanya, pihak Premier League enggan menyebutkan di mana trofi asli ditempatkan, Etihad atau Stadium of Light? Sebagai catatan, trofi asli sebelumnya ada di markas United sebagai juara bertahan, sedangkan replika adalah buatan sponsor (Barclays).
“Kami tidak bisa memastikan karena setiap saat selalu ada perubahan rencana. Yang bisa dikonfirmasi adalah kami memang menyiapkan dua skenario pesta juara,” kata juru bicara Premier League kepada Manchester Evening News.
Kali terakhir Premier League harus menyiapkan dua selebrasi juara adalah pada musim 2007-2008. Yakni, ketika United dan Chelsea memiliki peluang juara di laga pemungkas karena mengoleksi angka sama (84). United harus bertanding di kandang Wigan Athletic, sedangkan Chelsea menjamu Bolton Wanderers.
Kala itu, trofi asli telah disiapkan di Stamford Bridge, kandang Chelsea. Tapi, Chelsea ternyata gagal menjadi juara setelah hanya bermain imbang 1-1. Di sisi lain, United mampu menang dua gol tanpa balas, tapi harus menerima trofi replika.
Terkait selebrasi juara, United telah meminta izin kepada Premier League agar memberi kesempatan Nemanja Vidic menerima medali juara. Vidic memang kapten United musim ini, tapi sudah absen karena cedera sejak awal Desember tahun lalu.
Dengan hanya enam kali tampil di liga, Vidic seharusnya juga tidak bisa masuk dalam daftar pemain yang berhak menerima medali. Hanya pemain yang tampil minimal dalam sepuluh laga yang memenuhi kriteria tersebut. Tapi, tentu saja, itu dengan catatan apabila United meraih juara.
Sebab, United terancam mengulang cerita musim 2004-2005 atau ketika mereka mengakhiri musim tanpa satu pun gelar. Jika itu terjadi, United juga diestimasi bakal merugi sedikitnya 20 juta pounds (Rp297 miliar). Itu sudah termasuk 5 juta pounds sebagai prize money dari UEFA mengingat juara dan runner-up liga di setiap negara nominalnya berbeda.
Di sisi lain, kubu Sunderland optimistis bisa menggagalkan ambisi juara United. Sunderland masih punya kepentingan di laga terakhir. Mereka masih mengincar posisi 10 besar dengan harapan bisa menerima prize mone sebesar 8,32 juta pounds. Tapi jika kalah dan terlempar dari sepuluh besar, Sunderland hanya menerima 5,3 juta pounds.
“Kami tetap mengincar posisi yang lebih tinggi,” tandas Nicklas Bendtner, bomber Sunderland. (dns/bas/jpnn)