28 C
Medan
Tuesday, July 2, 2024

All Out

ITALIA vs PRANCIS

PARMA-Di pentas sepak bola Eropa,  Italia adalah salah satu tim raksasa. Empat kali memenangi World Cup (1934, 1938, 1982 dan  2006) serta  sekali memenangi Piala Eropa (1968) adalah torehan prestasi tim berjuluk Gli Azzuri itu.

Namun, sayangnya, pada empat  pertandingan persahabatan terakhir, Italia selalu menelan kekalahan, sehingga tak menampakkan jika mereka adalah tim yang pantas disegani.  Tak ingin rentetan kekalahan terus berlanjut, Cesare Prandelli berharap Italia meraih kemenangan saat menghadapi Prancis, di Stadion Ennio Tardini, Parma, dini  hari nanti.

Sebelumnya, usai kalah dari Uruguay di bulan November tahun lalu, Italia kembali menelan kekalahan saat menghadapi Amerika Serikat di bulan Maret. Di bulan Juni, Italia ditundukkan oleh Rusia dan Inggris menjadi tim terakhir yang mengalahkan mereka di laga persahabatan bulan Agustus lalu. Karenanya, tak heran bila tekad untuk meraih kemenangan atas Prancis,  diusung Cesare Prandelli.

Selain untuk mengakhiri rentetan kekalahan, mantan allenatore Fiorentina itu juga membidik kemenangan untuk memperbaiki rangking Italia. Seperti yang diketahui, Italia k ini menduduki rangking lima dunia.

“Pertandingan hari Rabu penting bagi saya karena itu berpengaruh pada rangking kami. Rangking penting bagi siapapun, bahkan jika kami mengatakan tidak – dan kami sudah menelan kekalahan di beberapa pertandingan persahabatan terakhir, jadi saya ingin mengubah tren ini,” bilang Cesare Pranelli, pelatih Italia.

“Sikap selalu positif, tapi saya ingin tim memberi sesuatu yang lebih besok (hari ini, Red). Penting untuk menyadari bahwa laga ini harus dimainkan dengan sikap yang benar, karena ini adalah pertandingan internasional dan karena kami akan menghadapi lawan yang kuat, dengan bakat individual dan kepribadian yang hebat,” katanya.

Sementara itu kapten timnas Italia Gianluigi Buffon mengatakan bahwa laga menghadapi Prancis akan berlangsung alot, bahkan saking alotnya, penjaga gawang Juventus itu mengatakan bahwa laga antara timnya menghadapi Prancis tak ubahnya laga derby di kompetisi lokal.

“Prancis masih menjadi tim yang kuat di kancah sepakbola Eropa, salah satu tim yang masih mampu bermain dalam level tertinggi. Bertanding melawan Prancis itu ibarat seperti sebuah pertandingan derby. Selalu terdapat rasa spesial di sana,” bilang Buffon.

Di tempat terpisah pelatih timnas Prancis Didier Deschamps kembali memanggil gelandang kreatif   Yoann Gourcuff  yang memperkuat Olympique Lyon.
Jika Gourcuff dipanggil, tidak demikian halnya dengan Karim Benzema. Striker yang bermain uuntuk Real Madrid itu dipastikan absen akibat cedera, demikian pula dengan gelandang Newcastle United Hatem Ben Arfa yang belum masuk rencana Deschamps menyusul problem indisipliner pada Euro 2012 lalu.

Gelandang veteran Steed Malbranque juga gagal mendapatkan tempatnya kembali, meski kabar belakangan ini menyebut dia berpeluang memperkuat Les Bleus.

Walau pada pertandingan dini hari nanti Deschamps banyak kehilangan pemain bintang, namun mantan pemain Juventus ini mengatakan bakal tampil all out guna meraih kemenangan.

Pasalnya, selain sarat gengsi, bagi Deschamps  laga menghadapi Italia merupakan kesempatan terbaik bagi anak asuhnya untuk mempelajari tim Italia yang semakin baik pasca dibesut Cesare Prandelli.

“Mereka adalah teladan yang layak dicontoh. Prandelli mengandalkan para pemainnya dan mengubah filosofi tim. Cukup mengejutkan melihat perkembangan skuat Italia. Mereka mendapat balasan dengan risiko yang mereka ambil, meskipun hasil di final tidak bagus,” ujar mantan arsitek Olympique Marseille.

Lebih lanjut, Deschamps mengakui jika performa anak-anak asuhnya kian berkembang dalam beberapa bulan terakhir. Terbukti, mereka berhasil menahan imbang Spanyol 1-1 dalam lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2014.

“Laga kontra Spanyol adalah pengalaman yang intens dengan banyak emosi yang terlibat. Saya berbicara dengan banyak orang dan mereka ikut merasakan ketegangannya. Kami melihat komitmen yang lebih besar dalam tim Prancis. Saya harap itu terulang saat kami menghadapi Italia,” tuntas Prandelli.
Lantas, siapakah pemenang  pertandingan ini? Sama-sama kita tunggu dinihari nanti. (*)

ITALIA vs PRANCIS

PARMA-Di pentas sepak bola Eropa,  Italia adalah salah satu tim raksasa. Empat kali memenangi World Cup (1934, 1938, 1982 dan  2006) serta  sekali memenangi Piala Eropa (1968) adalah torehan prestasi tim berjuluk Gli Azzuri itu.

Namun, sayangnya, pada empat  pertandingan persahabatan terakhir, Italia selalu menelan kekalahan, sehingga tak menampakkan jika mereka adalah tim yang pantas disegani.  Tak ingin rentetan kekalahan terus berlanjut, Cesare Prandelli berharap Italia meraih kemenangan saat menghadapi Prancis, di Stadion Ennio Tardini, Parma, dini  hari nanti.

Sebelumnya, usai kalah dari Uruguay di bulan November tahun lalu, Italia kembali menelan kekalahan saat menghadapi Amerika Serikat di bulan Maret. Di bulan Juni, Italia ditundukkan oleh Rusia dan Inggris menjadi tim terakhir yang mengalahkan mereka di laga persahabatan bulan Agustus lalu. Karenanya, tak heran bila tekad untuk meraih kemenangan atas Prancis,  diusung Cesare Prandelli.

Selain untuk mengakhiri rentetan kekalahan, mantan allenatore Fiorentina itu juga membidik kemenangan untuk memperbaiki rangking Italia. Seperti yang diketahui, Italia k ini menduduki rangking lima dunia.

“Pertandingan hari Rabu penting bagi saya karena itu berpengaruh pada rangking kami. Rangking penting bagi siapapun, bahkan jika kami mengatakan tidak – dan kami sudah menelan kekalahan di beberapa pertandingan persahabatan terakhir, jadi saya ingin mengubah tren ini,” bilang Cesare Pranelli, pelatih Italia.

“Sikap selalu positif, tapi saya ingin tim memberi sesuatu yang lebih besok (hari ini, Red). Penting untuk menyadari bahwa laga ini harus dimainkan dengan sikap yang benar, karena ini adalah pertandingan internasional dan karena kami akan menghadapi lawan yang kuat, dengan bakat individual dan kepribadian yang hebat,” katanya.

Sementara itu kapten timnas Italia Gianluigi Buffon mengatakan bahwa laga menghadapi Prancis akan berlangsung alot, bahkan saking alotnya, penjaga gawang Juventus itu mengatakan bahwa laga antara timnya menghadapi Prancis tak ubahnya laga derby di kompetisi lokal.

“Prancis masih menjadi tim yang kuat di kancah sepakbola Eropa, salah satu tim yang masih mampu bermain dalam level tertinggi. Bertanding melawan Prancis itu ibarat seperti sebuah pertandingan derby. Selalu terdapat rasa spesial di sana,” bilang Buffon.

Di tempat terpisah pelatih timnas Prancis Didier Deschamps kembali memanggil gelandang kreatif   Yoann Gourcuff  yang memperkuat Olympique Lyon.
Jika Gourcuff dipanggil, tidak demikian halnya dengan Karim Benzema. Striker yang bermain uuntuk Real Madrid itu dipastikan absen akibat cedera, demikian pula dengan gelandang Newcastle United Hatem Ben Arfa yang belum masuk rencana Deschamps menyusul problem indisipliner pada Euro 2012 lalu.

Gelandang veteran Steed Malbranque juga gagal mendapatkan tempatnya kembali, meski kabar belakangan ini menyebut dia berpeluang memperkuat Les Bleus.

Walau pada pertandingan dini hari nanti Deschamps banyak kehilangan pemain bintang, namun mantan pemain Juventus ini mengatakan bakal tampil all out guna meraih kemenangan.

Pasalnya, selain sarat gengsi, bagi Deschamps  laga menghadapi Italia merupakan kesempatan terbaik bagi anak asuhnya untuk mempelajari tim Italia yang semakin baik pasca dibesut Cesare Prandelli.

“Mereka adalah teladan yang layak dicontoh. Prandelli mengandalkan para pemainnya dan mengubah filosofi tim. Cukup mengejutkan melihat perkembangan skuat Italia. Mereka mendapat balasan dengan risiko yang mereka ambil, meskipun hasil di final tidak bagus,” ujar mantan arsitek Olympique Marseille.

Lebih lanjut, Deschamps mengakui jika performa anak-anak asuhnya kian berkembang dalam beberapa bulan terakhir. Terbukti, mereka berhasil menahan imbang Spanyol 1-1 dalam lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2014.

“Laga kontra Spanyol adalah pengalaman yang intens dengan banyak emosi yang terlibat. Saya berbicara dengan banyak orang dan mereka ikut merasakan ketegangannya. Kami melihat komitmen yang lebih besar dalam tim Prancis. Saya harap itu terulang saat kami menghadapi Italia,” tuntas Prandelli.
Lantas, siapakah pemenang  pertandingan ini? Sama-sama kita tunggu dinihari nanti. (*)

Artikel Terkait

Die Werkself Lolos dengan Agregat 4-1

Sevilla ke Perempat Final Liga Europa

Bayern Munchen di Atas Angin

The Red Devils Lolos Mudah

Nerazzurri ke 8 Besar Liga Europa

Terpopuler

Artikel Terbaru

/