TROYES- Paris Saint-Germain (PSG) sebenarnya diprediksi bakal pesta gol ke gawang Troyes di Stade de I”Aube kemarin. Selain lawannya hanya juru kunci Ligue 1, PSG butuh pelampiasan setelah terhenti langkahnya di perempat final Liga Champions. Sekalipun bermain seri dari Barcelona dalam dua leg, PSG harus rela out karena aturan gol away.
Turun dengan kekuatan terbaiknya minus Zlatan Ibrahimovic yang menjalani skors, Les Parisiens (sebutan PSG) harus menunggu 65 menit untuk memecah kebuntuan. Blaise Matuidi tampil sebagai pahlawan kemenangan PSG memaksimalkan crossing Gregory van der Wiel.
Pelatih PSG Carlo Ancelotti pun memberi pujian kepada Matuidi yang memilih tidak merayakan golnya dengan alasan Troyes adalah mantan klubnya itu. “Satu-satunya posisi yang Matuidi tidak akan bisa bermain bagus adalah kiper,” ucapnya di situs resmi klub.
Hanya menang tipis tak membuat Ancelotti kecewa. Pelatih asal Italia justru puas karena hasil di journee ke-32 itu memperlicin jalan menuju juara. PSG kini menggunguli Olympique Marseille 10 angka (67-57).
“Ini kemenangan yang penting. Dengan hanya enam laga tersisa, kami selangkah lebih maju dalam perburuan juara,” kata Ancelotti di situs resmi klub.
Jika menilik lawan tersisa, PSG memiliki peluang segera mengunci gelar liga pertamanya sejak 1994. Ganjalan berat hanya away kontra Olympique Lyon, jawara Ligue 1 tujuh kali beruntun. Lainnya mayoritas tim-tim papan bawah seperti Evian, Brest, dan Valenciennes. (dns/jpnn)
