32 C
Medan
Monday, November 25, 2024
spot_img

Malaga Berpesta, Villarreal Berduka

MADRID – Tidak sia-sia Sheikh Abdullah Al Thani menggelontorkan dana besar buat Malaga. Hasilnya, mereka akhirnya bisa merasakan atmosfer Liga Champions musim depan. Capaian yang bertolak belakang dengan Villarreal yang terdegradasi.

Malaga finis di posisi keempat klasemen akhir Liga Primera Spanyol setelah menang atas Sporting Gijon 1-0 (0-0) melalui gol tunggal Salomon Rondon pada menit ke-49, kemarin dini hari. Mereka pun mengemas 58 poin alias unggul dua angka atas Atletico Madrid.

Selain Malaga, tiga lain lainnya yang lolos adalah Real Madrid, Barcelona, dan Valencia, yang secara tradisi sudah jadi langganan. Bersama Levante, musim ini, keduanya dianggap memberi warna baru. Sayang, pada akhir musim performa Levante merosot.

“Suasana di ruang ganti sangat luar biasa. Kami tidak ingin bermain di Europa League. Malaga selalu berusaha mengalahkan lawan yang lebih kuat daripada kami. Kami akan menjalani pengalaman baru yang luar biasa,” kata Manuel Pellegrini, pelatih Malaga, seperti dikutip AFP.

Sukses itu membuat Malaga kian serius memperkuat skuadnya musim depan. Musim lalu mereka menghabiskan 52 juta euro atau setara Rp616,5 miliar untuk merekrut pemain bintang seperti Santi Cazorla, Joaquin, Jeremy Toulalan, dan Ruud van Nistelrooy.

Mereka butuh tambahan skuad musim depan, apalagi Van Nistelrooy memutuskan pensiun sebagai pemain. “Kami butuh melakukan penambah di seluruh area permainan. Kami memiliki proyek jangka panjang,” ujar pelatih asal Argentina itu.

Ketika Malaga bergembira, Villarreal yang dalam satu dekade terakhir terbiasa bersaing di papan atas, harus menangis. Mereka terdegradasi setelah di laga terakhir kalah dari Atletico melalui gol Radamel Falcao pada menit ke-88, kemarin dini hari.

Villarreal terpuruk di posisi ke-18 dengan 41 poin. Bersama Sporting Gijon dan Racing Santander, mereka terlempar ke Segunda Division. “Ini sangat berat. Sepak bola memang seperti itu. Terkadang hal aneh terjadi,” bilang Angel Lopez, bek Villarreal.

Sementara itu, sang juara Real Madrid akhirnya mampu mengoleksi 100 poin, melampaui rekor 99 poin yang dicatat Barcelona pada 2009-2010 lalu. Koleksi gol mereka juga mencapai 121 gol. Itu menyusul kemenangan 4-1 pada laga terakhir melawan Real Mallorca. (ham/jpnn)

MADRID – Tidak sia-sia Sheikh Abdullah Al Thani menggelontorkan dana besar buat Malaga. Hasilnya, mereka akhirnya bisa merasakan atmosfer Liga Champions musim depan. Capaian yang bertolak belakang dengan Villarreal yang terdegradasi.

Malaga finis di posisi keempat klasemen akhir Liga Primera Spanyol setelah menang atas Sporting Gijon 1-0 (0-0) melalui gol tunggal Salomon Rondon pada menit ke-49, kemarin dini hari. Mereka pun mengemas 58 poin alias unggul dua angka atas Atletico Madrid.

Selain Malaga, tiga lain lainnya yang lolos adalah Real Madrid, Barcelona, dan Valencia, yang secara tradisi sudah jadi langganan. Bersama Levante, musim ini, keduanya dianggap memberi warna baru. Sayang, pada akhir musim performa Levante merosot.

“Suasana di ruang ganti sangat luar biasa. Kami tidak ingin bermain di Europa League. Malaga selalu berusaha mengalahkan lawan yang lebih kuat daripada kami. Kami akan menjalani pengalaman baru yang luar biasa,” kata Manuel Pellegrini, pelatih Malaga, seperti dikutip AFP.

Sukses itu membuat Malaga kian serius memperkuat skuadnya musim depan. Musim lalu mereka menghabiskan 52 juta euro atau setara Rp616,5 miliar untuk merekrut pemain bintang seperti Santi Cazorla, Joaquin, Jeremy Toulalan, dan Ruud van Nistelrooy.

Mereka butuh tambahan skuad musim depan, apalagi Van Nistelrooy memutuskan pensiun sebagai pemain. “Kami butuh melakukan penambah di seluruh area permainan. Kami memiliki proyek jangka panjang,” ujar pelatih asal Argentina itu.

Ketika Malaga bergembira, Villarreal yang dalam satu dekade terakhir terbiasa bersaing di papan atas, harus menangis. Mereka terdegradasi setelah di laga terakhir kalah dari Atletico melalui gol Radamel Falcao pada menit ke-88, kemarin dini hari.

Villarreal terpuruk di posisi ke-18 dengan 41 poin. Bersama Sporting Gijon dan Racing Santander, mereka terlempar ke Segunda Division. “Ini sangat berat. Sepak bola memang seperti itu. Terkadang hal aneh terjadi,” bilang Angel Lopez, bek Villarreal.

Sementara itu, sang juara Real Madrid akhirnya mampu mengoleksi 100 poin, melampaui rekor 99 poin yang dicatat Barcelona pada 2009-2010 lalu. Koleksi gol mereka juga mencapai 121 gol. Itu menyusul kemenangan 4-1 pada laga terakhir melawan Real Mallorca. (ham/jpnn)

Previous article
Next article

Artikel Terkait

Die Werkself Lolos dengan Agregat 4-1

Sevilla ke Perempat Final Liga Europa

Bayern Munchen di Atas Angin

The Red Devils Lolos Mudah

Nerazzurri ke 8 Besar Liga Europa

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/