MANCHESTER – Prestasi Manchester City di bawah kendali Roberto Mancini atau sejak Desember 2009 berada dalam grafik menanjak. Di musim penuh pertamanya atau musim lalu, Mancini membawa City memenangi Piala FA. Di musim ini, pelatih berkebangsaan Italia itu mempersembahkan titel paling bergengsi di daratan Inggris, Premier League.
Atas capaian itu, Mancini pun menatap musim depan dengan keyakinan City bakal memenangi lebih banyak gelar. Pelatih yang akrab disapa Mancio tersebut ingin membawa City memenangi trofi sebanyak seperti periode kepelatihannya bersama Inter Milan (2004-2008).
Sebagai allenatore Inter, Mancini mengoleksi tujuh trofi dari tiga ajang domestik. Yakni, tiga kali scudetto Serie A, dua kali Coppa Italia, dan dua kali Piala Super Italia. “Saya memberikan Inter gelar pertama mereka setelah 20 tahun. Kami memulainya dengan Coppa Italia,” ungkapnya seperti dilansir The Sun.
Ketika memenangi Piala FA musim lalu, City mengakhiri penantian juara selama 35 tahun. “Apakah saya mampu mengulanginya di sini (bersama City, Red) – Saya harap begitu dan mungkin kami bisa lebih baik,” sambungnya.
Mancini beruntung karena dia mendapat dukungan dari manajemen City. Dia juga memiliki hubungan baik dengan Chairman City Khaldoon Al Mubarak. Jelang laga City kontra Queens Park Rangers, Al Mubarak pun menyempatkan bertemu Mancini secara empat mata untuk memberi dukungan.
Namun, spekulasi lain menyebutkan apabila pertemuan mereka terkait masa depan Mancini di City. Kontrak lama Mancini berakhir musim panas 2013 dan City berniat memperpanjangnya hingga 2016. Dalam kontrak baru, Mancini disebut akan menerima kenaikan gaji menjadi 5,5 juta pounds atau lebih dari Rp81 miliar) per tahun. Itu berarti menyamai bayaran kolega dari rival sekota, pelatih United Sir Alex Ferguson.
“Bersaing dengan United tidak mudah karena mereka adalah pemenang selama satu dekade terakhir. Jadi, gelar ini (Premier League) merupakan sejarah bagi klub maupun capaian terbaik dalam karir saya,” tutur Mancini.
Di kesempatan terpisah, Ferguson bersikukuh bahwa titel Premier League musim ini tidak berarti menjadi awal lahirnya dinasti juara City. Itu karena Ferguson yang telah menangani United selama 25 tahun terakhir tersebut tidak akan tinggal diam.
“Kami akan menghadang mereka, itu pasti. Kami selalu siap menerima tantangan. Kami juga memiliki banyak pemain muda yang akan mendapat banyak pengalaman berharga dari musim ini,” papar pelatih yang akrab disapa Fergie tersebut.
Bersaing dengan City dan Mancini musim ini membangkitkan memori Ferguson dengan memori saat menghadapi Chelsea dan Jose Mourinho pada musim 2004-2005. Kala itu, Chelsea tengah dalam metamorfosa menjadi klub raksasa seiring akusisi pebisnis Rusia Roman Abramovich.
“Secara kualitas, saya rasa, City mirip-mirip dengan Chelsea di bawah kendali Mourinho. Mereka sulit dikalahkan dan memiliki beberapa pemain yang tampil luar biasa,” paparnya lagi. (dns/jpnn)