26 C
Medan
Monday, July 1, 2024

Kolombia Terganjal, Argentina Terpental

BOGOTA-Kolombia akhirnya harus menjadi penonton di negerinya sendiri.  Laju tuan rumah Piala Dunia U-20 itu terhenti setelah pada laga perempat final kemarin ditundukkan Meksiko 1-3 (0-1) di Estadio Nemesio Camacho.
Kekalahan ini meninggalkan kepedihan bagi sekitar 42 ribu pendukung Kolombia yang memenuhi stadion berjuluk El Campin itu. Apalagi, pada pertandingan itu mereka lebih dulu tertinggal melalui eksekusi penalti Erick Torres pada menit ke-38.

Penalti diberikan wasit Turki Cuneyt Cakir setelah bek Meksiko Diego Reyes dilanggar di area terlarang. Tapi, suporter tuan rumah kembali bersorak ketika Duvan Zapata mencetak gol penyama skor pada menit ke-60.
Sayang, dua gol tambahan yang diceploskan Edson Rivera pada menit ke-69 dan 80 tak mampu dikejar oleh kolombia.”Saya ikut bersimpati kepada pendukung tuan rumah. Tapi, kami butuh usaha ekstra untuk menang,” papar Juan Carlos Chavez, pelatih Meksiko, seperti dikutip AFP.

“Kami tidak hanya menghadapi mereka di lapangan, di tribun terdapat 40 ribu lebih pendukung Kolombia yang terus memberikan dukungan pada timnya, tapi ada 120 juta penduduk Meksiko yang mendukung kami dari jauh,” lanjut Chavez.

Chavez meminta para pemainnya tetap fokus. Sebab, di semifinal mereka akan berhadapan dengan pemenang antara Brasil versus Spanyol. “Kami belum menjadi juara, akan ada waktu untuk merayakannya,” terang Chavez.
Duka juga menyelimuti pendukung Argentina setelah ditundukkan Portugal 4-5 lewat drama adu penalti. Kedua tim harus melakukan adu penalti setelah waktu normal plus perpanjangan waktu skor tetap imbang tanpa gol.

Tiga eksekutor Argentina yakni Leandro Pirez, Alan Ruiz, dan Nicolas Tagliafico gagal menjalankan tugasnya. Sedangkan dari kubu Portugal, dari tujuh eksekutor hanya dua yang gagal, yakni Danilo Pereira dan Roderick Miranda.
“Itu pertandingan yang sangat tertutup, kedua tim harus bekerja ekstra keras dan memiliki banyak peluang. Tapi, pada akhirnya Portugal yang memiliki keberuntungan,” papar Walter Perazzo, pelatih Argentina.

Pada semifinal, Portugal akan berhadapan dengan pemenang antara Prancis versus Nigeria. “Kemenangan membuat semuanya menjadi berbeda. Tapi, apa pun itu kami cukup puas. Sekarang  kami fokus ke laga berikutnya karena akan lebih berat,” kata Ilidio Vale, pelatih Portugal. (ham/bas/jpnn)

BOGOTA-Kolombia akhirnya harus menjadi penonton di negerinya sendiri.  Laju tuan rumah Piala Dunia U-20 itu terhenti setelah pada laga perempat final kemarin ditundukkan Meksiko 1-3 (0-1) di Estadio Nemesio Camacho.
Kekalahan ini meninggalkan kepedihan bagi sekitar 42 ribu pendukung Kolombia yang memenuhi stadion berjuluk El Campin itu. Apalagi, pada pertandingan itu mereka lebih dulu tertinggal melalui eksekusi penalti Erick Torres pada menit ke-38.

Penalti diberikan wasit Turki Cuneyt Cakir setelah bek Meksiko Diego Reyes dilanggar di area terlarang. Tapi, suporter tuan rumah kembali bersorak ketika Duvan Zapata mencetak gol penyama skor pada menit ke-60.
Sayang, dua gol tambahan yang diceploskan Edson Rivera pada menit ke-69 dan 80 tak mampu dikejar oleh kolombia.”Saya ikut bersimpati kepada pendukung tuan rumah. Tapi, kami butuh usaha ekstra untuk menang,” papar Juan Carlos Chavez, pelatih Meksiko, seperti dikutip AFP.

“Kami tidak hanya menghadapi mereka di lapangan, di tribun terdapat 40 ribu lebih pendukung Kolombia yang terus memberikan dukungan pada timnya, tapi ada 120 juta penduduk Meksiko yang mendukung kami dari jauh,” lanjut Chavez.

Chavez meminta para pemainnya tetap fokus. Sebab, di semifinal mereka akan berhadapan dengan pemenang antara Brasil versus Spanyol. “Kami belum menjadi juara, akan ada waktu untuk merayakannya,” terang Chavez.
Duka juga menyelimuti pendukung Argentina setelah ditundukkan Portugal 4-5 lewat drama adu penalti. Kedua tim harus melakukan adu penalti setelah waktu normal plus perpanjangan waktu skor tetap imbang tanpa gol.

Tiga eksekutor Argentina yakni Leandro Pirez, Alan Ruiz, dan Nicolas Tagliafico gagal menjalankan tugasnya. Sedangkan dari kubu Portugal, dari tujuh eksekutor hanya dua yang gagal, yakni Danilo Pereira dan Roderick Miranda.
“Itu pertandingan yang sangat tertutup, kedua tim harus bekerja ekstra keras dan memiliki banyak peluang. Tapi, pada akhirnya Portugal yang memiliki keberuntungan,” papar Walter Perazzo, pelatih Argentina.

Pada semifinal, Portugal akan berhadapan dengan pemenang antara Prancis versus Nigeria. “Kemenangan membuat semuanya menjadi berbeda. Tapi, apa pun itu kami cukup puas. Sekarang  kami fokus ke laga berikutnya karena akan lebih berat,” kata Ilidio Vale, pelatih Portugal. (ham/bas/jpnn)

Artikel Terkait

Die Werkself Lolos dengan Agregat 4-1

Sevilla ke Perempat Final Liga Europa

Bayern Munchen di Atas Angin

The Red Devils Lolos Mudah

Nerazzurri ke 8 Besar Liga Europa

Terpopuler

Artikel Terbaru

/