26 C
Medan
Monday, September 30, 2024

Lebih Tegas di Laga Kompetitif

TIDAK selamanya trik pura-pura cedera mempan. Terkadang, ketika ketika pertandingan internasional sangat krusial, bukan sekadar friendly game, asoasiasi sepak bola cukup ketat. Mereka memaksa pemain harus datang menjalani tes medis bersama timnas, seperti yang diberlakukan kepada Sergio Aguero.

Pada September lalu, Aguero tetap dipaksa berangkat ke Argentina untuk memenuhi panggilan timnas padahal oleh klubnya telah dilaporkan cedera lutut. Sejak Agustus dia memang mengalami cedera lutut setelah pertandingan melawan Southampton (19/8).

Saat itu Argentina akan menjalani dua pertandingan kualifikasi Piala Dunia 2014 melawan Paraguay (7/9) dan Peru (11/9). Ternyata setelah diperiksi, Aguero memang belum fit. Dia akhirnya dipulangkan sebelum Argentina melakoni laga melawan Peru.

“Keputusan Argentina sangat aneh. Sudah kami jelaskan sejak awal bila sang pemain masih berada dalam kondisi tidak fit. Tapi, kami tidak bisa berbuat apa-apa,” kecam Roberto Mancini, manajer Manchester City, seperti dikutip Metro.co.uk.

Beberapa timnas memang memberlakukan kebijakan tes medis harus dilakukan tim medis timnas. Kebijakan itu dilaksanakan untuk mengantisipasi trik pura-pura cedera yang dilakukan sejumlah pemain demi kepentingan klub.

Hanya, untuk friendly game memang tidak begitu ketat. Sejumlah pelatih bahkan sengaja mengistirahatkan para pemain andalannya untuk memberikan kesempatan kepada para pemain muda yang belum pernah dijajal.
Sementara itu, di tengah perang kepentingan antara klub dengan timnas, winger Bayern Munchen dan timnas Prancis, Franck Ribery mengeluarkan komentar yang kontroversial.

“Saya telah berada di Bayern selama enam tahun. Selalu menyenangkan di sini. Saya senang dan bahagia. Ini lebih penting buat saya ketimbang timnas Prancis,” katanya kepada Bild. (ham/ang/jpnn)

TIDAK selamanya trik pura-pura cedera mempan. Terkadang, ketika ketika pertandingan internasional sangat krusial, bukan sekadar friendly game, asoasiasi sepak bola cukup ketat. Mereka memaksa pemain harus datang menjalani tes medis bersama timnas, seperti yang diberlakukan kepada Sergio Aguero.

Pada September lalu, Aguero tetap dipaksa berangkat ke Argentina untuk memenuhi panggilan timnas padahal oleh klubnya telah dilaporkan cedera lutut. Sejak Agustus dia memang mengalami cedera lutut setelah pertandingan melawan Southampton (19/8).

Saat itu Argentina akan menjalani dua pertandingan kualifikasi Piala Dunia 2014 melawan Paraguay (7/9) dan Peru (11/9). Ternyata setelah diperiksi, Aguero memang belum fit. Dia akhirnya dipulangkan sebelum Argentina melakoni laga melawan Peru.

“Keputusan Argentina sangat aneh. Sudah kami jelaskan sejak awal bila sang pemain masih berada dalam kondisi tidak fit. Tapi, kami tidak bisa berbuat apa-apa,” kecam Roberto Mancini, manajer Manchester City, seperti dikutip Metro.co.uk.

Beberapa timnas memang memberlakukan kebijakan tes medis harus dilakukan tim medis timnas. Kebijakan itu dilaksanakan untuk mengantisipasi trik pura-pura cedera yang dilakukan sejumlah pemain demi kepentingan klub.

Hanya, untuk friendly game memang tidak begitu ketat. Sejumlah pelatih bahkan sengaja mengistirahatkan para pemain andalannya untuk memberikan kesempatan kepada para pemain muda yang belum pernah dijajal.
Sementara itu, di tengah perang kepentingan antara klub dengan timnas, winger Bayern Munchen dan timnas Prancis, Franck Ribery mengeluarkan komentar yang kontroversial.

“Saya telah berada di Bayern selama enam tahun. Selalu menyenangkan di sini. Saya senang dan bahagia. Ini lebih penting buat saya ketimbang timnas Prancis,” katanya kepada Bild. (ham/ang/jpnn)

Previous article
Next article

Artikel Terkait

Die Werkself Lolos dengan Agregat 4-1

Sevilla ke Perempat Final Liga Europa

Bayern Munchen di Atas Angin

The Red Devils Lolos Mudah

Nerazzurri ke 8 Besar Liga Europa

Terpopuler

Artikel Terbaru

/