25 C
Medan
Saturday, September 28, 2024

Tangkal Virus FIFA

 Perang kepentingan antara klub dengan timnas selalu menjadi pembahasan utama ketika jeda internasional. Semakin panas apabila klub mendapati para pemainnya pulang dari tugas negara dalam kondisi cedera. Timnas pun disalahkan, klub menyebutnya virus FIFA.

Virus FIFA adalah istilah yang digunakan klub untuk menggambarkan kekecewaan klub karena pemainnya cedera atau kelelahan akibat membela negaranya. Terkadang untuk menyiasati supaya tidak terjangkit virus FIFA, klub melakukan segala cara.

Nah, salah satu penangkal virus FIFA yang biasa mereka pakai untuk memproteksi bintangnya juga adalah dengan alasan cedera. Sedikit saja pemain kurang fit, akan dipakai sebagai alasan buat klub meminta supaya dibebaskan dari tugas negara.

Trik melaporkan pemain cedera atau tidak fit supaya terhindari dari tugas negara terkadang dipakai para pelatih seperti Jose Mourinho dan Sir Alex Feguson. Makanya, beberapa kali mereka sempat bertengkar dengan asosiasi sepak bola dari negara pemain.

Contohnya jeda internasional tengah pekan ini. Sejumlah bintang sepak bola tiba-tiba mengumukan cedera. Padahal, pada akhir pekan lalu mereka masih berada dalam kondisi fit dan bermain selama 90 menit membela klubnya.

Timnas Jerman terpaksa mencoret sejumlah pemain andalannya seperti Mesut Oezil dan Miroslav Klose, menyusul cederanya sejumlah bintang Bayern Munchen seperti Bastian Schweinsteiger, Toni Kroos, Holger Badstuber, dan Mario Gomez.

Anehnya, Klose baru saja membela klubnya Lazio pada derby della capitale melawan AS Roma (11/11). Dalam pertandingan itu, dia bermain selama 90 menit, mencetak satu gol, dan juga menyumbangkan dua assist untuk kemenangan Lazio 3-2.

Kisah serupa juga terjadi pada striker Belanda Robin van Persie yang harus dicoret jelang laga melawan Jerman dini hari nanti. Dia masih segar bugar ketika Manchester United menang 3-2 atas Aston Villa, di mana dia bermain selama 90 menit dan mengirim satu assist.

Situasinya berbeda dengan Cristiano Ronaldo yang terpaksa dicoret Portugal karena jelas-jelas cedera pada pelipisnya. “Dia kesakitan dan tidak bisa melihat dengan baik dalam kondisi mata seperti itu. Ada baiknya dia bisa istirahat,” kata Mourinho, pelatih Real, seperti dikutip Soccernet.

Untuk striker Real Karim Benzema yang sedang mengalami cedera ringan, pelatih timnas Prancis Didier Deschamps justru memberikan kebijakan berbeda. “Sebaiknya dia istirahat saja. Justru itu jadi kesempatan buat menjajal pemain lain,” kata Deschamps.

Deschamps yang pernah menjalani karir pemain profesional menyadari betul padatnya jadwal pertandingan di kompetisi Eropa. Umumnya, para bintang lapangan tersebut harus bermain dua kali dalam sepekan. Akibatnya, mereka kelelahan dan rentan cedera.

Terkadang, ketika pertandingan internasional sangat krusial, bukan sekadar friendly game, asoasiasi sepak bola cukup ketat. Mereka memaksa sang pemain harus datang menjalani tes medis bersama timnas, seperti yang diberlakukan kepada Sergio Aguero.

Pada September lalu, Aguero tetap dipaksa berangkat ke Argentina untuk memenuhi panggilan timnas padahal oleh klubnya telah dilaporkan cedera lutut. Sejak Agustus dia memang mengalami cedera lutut setelah pertandingan melawan Southampton (19/8).

Saat itu Argentina akan menjalani dua pertandingan kualifikasi Piala Dunia 2014 melawan Paraguay (7/9) dan Peru (11/9). Ternyata setelah diperiksi, Aguero memang belum fit. Dia akhirnya dipulangkan sebelum Argentina melakoni laga melawan Peru. (ham/jpnn)

 Perang kepentingan antara klub dengan timnas selalu menjadi pembahasan utama ketika jeda internasional. Semakin panas apabila klub mendapati para pemainnya pulang dari tugas negara dalam kondisi cedera. Timnas pun disalahkan, klub menyebutnya virus FIFA.

Virus FIFA adalah istilah yang digunakan klub untuk menggambarkan kekecewaan klub karena pemainnya cedera atau kelelahan akibat membela negaranya. Terkadang untuk menyiasati supaya tidak terjangkit virus FIFA, klub melakukan segala cara.

Nah, salah satu penangkal virus FIFA yang biasa mereka pakai untuk memproteksi bintangnya juga adalah dengan alasan cedera. Sedikit saja pemain kurang fit, akan dipakai sebagai alasan buat klub meminta supaya dibebaskan dari tugas negara.

Trik melaporkan pemain cedera atau tidak fit supaya terhindari dari tugas negara terkadang dipakai para pelatih seperti Jose Mourinho dan Sir Alex Feguson. Makanya, beberapa kali mereka sempat bertengkar dengan asosiasi sepak bola dari negara pemain.

Contohnya jeda internasional tengah pekan ini. Sejumlah bintang sepak bola tiba-tiba mengumukan cedera. Padahal, pada akhir pekan lalu mereka masih berada dalam kondisi fit dan bermain selama 90 menit membela klubnya.

Timnas Jerman terpaksa mencoret sejumlah pemain andalannya seperti Mesut Oezil dan Miroslav Klose, menyusul cederanya sejumlah bintang Bayern Munchen seperti Bastian Schweinsteiger, Toni Kroos, Holger Badstuber, dan Mario Gomez.

Anehnya, Klose baru saja membela klubnya Lazio pada derby della capitale melawan AS Roma (11/11). Dalam pertandingan itu, dia bermain selama 90 menit, mencetak satu gol, dan juga menyumbangkan dua assist untuk kemenangan Lazio 3-2.

Kisah serupa juga terjadi pada striker Belanda Robin van Persie yang harus dicoret jelang laga melawan Jerman dini hari nanti. Dia masih segar bugar ketika Manchester United menang 3-2 atas Aston Villa, di mana dia bermain selama 90 menit dan mengirim satu assist.

Situasinya berbeda dengan Cristiano Ronaldo yang terpaksa dicoret Portugal karena jelas-jelas cedera pada pelipisnya. “Dia kesakitan dan tidak bisa melihat dengan baik dalam kondisi mata seperti itu. Ada baiknya dia bisa istirahat,” kata Mourinho, pelatih Real, seperti dikutip Soccernet.

Untuk striker Real Karim Benzema yang sedang mengalami cedera ringan, pelatih timnas Prancis Didier Deschamps justru memberikan kebijakan berbeda. “Sebaiknya dia istirahat saja. Justru itu jadi kesempatan buat menjajal pemain lain,” kata Deschamps.

Deschamps yang pernah menjalani karir pemain profesional menyadari betul padatnya jadwal pertandingan di kompetisi Eropa. Umumnya, para bintang lapangan tersebut harus bermain dua kali dalam sepekan. Akibatnya, mereka kelelahan dan rentan cedera.

Terkadang, ketika pertandingan internasional sangat krusial, bukan sekadar friendly game, asoasiasi sepak bola cukup ketat. Mereka memaksa sang pemain harus datang menjalani tes medis bersama timnas, seperti yang diberlakukan kepada Sergio Aguero.

Pada September lalu, Aguero tetap dipaksa berangkat ke Argentina untuk memenuhi panggilan timnas padahal oleh klubnya telah dilaporkan cedera lutut. Sejak Agustus dia memang mengalami cedera lutut setelah pertandingan melawan Southampton (19/8).

Saat itu Argentina akan menjalani dua pertandingan kualifikasi Piala Dunia 2014 melawan Paraguay (7/9) dan Peru (11/9). Ternyata setelah diperiksi, Aguero memang belum fit. Dia akhirnya dipulangkan sebelum Argentina melakoni laga melawan Peru. (ham/jpnn)

Artikel Terkait

Die Werkself Lolos dengan Agregat 4-1

Sevilla ke Perempat Final Liga Europa

Bayern Munchen di Atas Angin

The Red Devils Lolos Mudah

Nerazzurri ke 8 Besar Liga Europa

Terpopuler

Artikel Terbaru

/