Lazio vs Inter Milan
ROMA Lazio dan Inter Milan sempat diragukan mampu bersaing di papan atas pada musim ini. Lazio memilih pelatih kurang populer asal Bosnia Vladimir Petkovic dan Inter Milan tetap percaya kepada pelatih minim pengalaman Andrea Stramaccioni.
Ternyata, Petkovic dan Stramaccioni sama-sama mampu membalikkan prediksi. Secara mengejutkan mereka mampu membawa timnya tampil apik hingga tengah musim ini. Siapa lebih hebat di antara keduanya?
Soal prestasi di Italia, keduanya sama-sama belum teruji. Paling tidak bentrok Lazio versus Inter pada giornata ke-17 Serie A Liga Italia di Olimpico, Roma, dini hari nanti bisa jadi gambaran (siaran langsung TVRI pukul 02.30 WIB).
“Ketika Petkovic datang ke Italia, dia hampir tidak dikenal, tetapi dia menunjukkan diri sebagai pelatih hebat. Dia dan Lazio berjudi dengan semua orang. Sama halnya dengan Stramaccioni,” bilang Javier Zanetti, kapten Inter, seperti dikutip Football Italia.
Petkovic memiliki beberapa varian skema permainan, tetapi belakangan 4-1-4-1 dengan striker gaek Miroslav Klose sebagai target man menjadi andalan utamanya. Sejauh ini Klose telah menyarangkan sembilan gol di Serie A.
Stramaccioni sempat gamang dengan beberapa percobaan strategi sejak membesut Inter pada pertengahan musim lalu. Belakangan dia klop dengan 3-4-2-1 atau 3-4-1-2. Target man menjadi tugas Diego Milito yang ditopang Antonio Cassano dan Rodrigo Palacio.
Peran Cassano yang baru bergabung dari AC Milan pada awal musim ini sangat krusial bagi permainan Inter. “Antonio adalah artis dan dia datang pada periode yang tepat. Anda bisa berharap apapun kepadanya,” bilang Massimo Moratti, owner Inter, seperti dikutip Tribalfootball.
“Saya juga tidak menyangka kami bisa mencapai tahap ini pada pertengahan musim. Sebab pada awal musim saya tidak terlalu banyak berharap. Banyak perubahan yang kami lakukan, baik pemain maupun pelatih, ternyata berjalan dengan baik,” kata Moratti.
Bagi Inter, melawat ke Olimpico, menjadi ujian untuk menjaga peluang bersaing dengan Juventus di papan atas. Mereka sekarang tertinggal empat angka di belakang Juve (34-38). Saat Inter menantang Lazio, Juve hanya menghadapi Atalanta.
Setelah mampu mengatasi sejumlah sejumlah klub besar seperti AC Milan 1-0 (7/10), Juventus 3-1 (3/11), dan Napoli 2-1 (9/12), inilah kesempatan Nerazzurri, julukan Inter, meneguhkan eksistensinya sebagai klub papan atas setelah musim lalu gagal finis di zona Liga Champions.
Sedangkan bagi Lazio yang sudah lama tidak merasakan bermain di Liga Champions, mereka memiliki momentum bagus untuk mengejarnya musim ini. “Masih terlalu jauh. Lebih baik kami fokus untuk setiap laga,” kata Petkovic. (ham/jpnn)