SUMUTPOS.CO- PEMILIK Liverpool John W. Henry dikabarkan berniat untuk memecat Brendan Rodgers sebagai manajer tim.
Start sangat buruk di Premier League dan kegagalan mencapai babak 16 besar Liga Champions membuat Henry kehilangan kesabaran.
Salah satu yang santer digosipkan untuk menggantikan Rodgers adalah pelatih Borussia Dortmund Juergen Klopp. Memang, pelatih 47 tahun itu bukan satu-satunya kandidat.
Muncul juga nama Andre Villas-Boas yang sekarang membesut Zenit St Petersburg. Beberapa kelompok fans Liverpool alias Liverpudlian juga memfavoritkan Allenatore Napoli Rafael Benitez untuk kembali ke Anfield. Benitez pernah enam musim membesut The Reds (2004-2010).
Opsi lain adalah menjadikan Steven Gerrard sebagai pemain merangkap manajer. Legenda Liverpool Jamie Carragher sering mengajukan saran ini. Tetapi memang, Klopp adalah sosok yang paling banyak disebut-sebut.
Selain karena hasil yang buruk, Henry dikabarkan sangat marah dengan kebijakan transfer Rodgers. Usai menjual Luis Suarez ke Barcelona, pria asal Irlandia Utara tersebut membeli delapan pemain baru dengan harga menembus 117 juta pound (Rp 2,3 triliun).
Itu termasuk Mario Balotelli, Lazar Markovic, Adam Lallana, dan Rickie Lambert. Namun tidak ada satupun pemain baru yang moncer.
Apalagi ada gosip yang tidak sedap; Rodgers kehilangan respek di kamar ganti. Hubungan pelatih 41 tahun tersebut dengan beberapa pemain memburuk. Termasuk dengan Gerrard.
Namun Klopp enggan menanggapi rumor tersebut. Menurut dia, sekarang yang lebih penting adalah mengangkat posisi Dortmund yang terjerembab ke posisi 16 klasemen sementara Bundesliga. “Kami sekarang bertarung di zona degradasi,” ucap Klopp kepada Bild.
Di sisi lain, Rodgers juga sangat percaya diri bahwa apa yang dia lakukan sudah maksimal. Adaptasi dengan pemain baru memang sangat sulit.
“Pesannya sudah jelas. Saya kira, tidak ada seorangpun yang melakukan pekerjaan ini lebih baik daripada saya. Tujuh bulan lalu, kami hampir menjadi juara Premier League,” ucap Rodgers kepada Daily Mirror.
“Ingatan dalam sepakbola memang pendek. Orang-orang yang tujuh bulan lalu memuji saya, mungkin sekarang balik mengkritik saya. Inilah cara sepakbola bekerja. Hal ini harus Anda terima ketika Anda menjadi manajer,” imbuhnya. (nur)