25 C
Medan
Tuesday, November 26, 2024
spot_img

83 Tahun Persatoean Sepakraga Seloeroeh Indonesia

Happy Anniversary ke-83 PSSI! Semoga panjang umur lekas berprestasi. 19 April 1930-19 April 2013! Perjalanan panjang wadah sepak bola kita yang dulunya bernama Persatoean Sepakraga Seloeroeh Indonesia.

Jangan apatis dulu pembaca. Mari sejenak mengenang betapa dulu PSSI yang jelas bersinergi dengan Timnas Indonesia, cukup berjaya di kancah sepak bola dunia. Percayakah Anda Indonesia pernah menahan imbang 0-0 tim sekelas Uni Soviet? Percayalah. Percayakah Anda Indonesia dulu pernah begitu mudah mengalahkan Jepang? Percayalah. Lalu kita juga pernah berulang kali mempermalukan Malaysia, yang kini tampaknya hal itu PR yang begitu rumit. Percayalah.

Sejak lama, atau sejak Indonesia krisis prestasi di kancah sepak bola dunia, banyak rakyat yang apatis jika sudah berbicara soal PSSI. Yang ada kini hanya diskusi soal kemelut. Entah itu dualisme, kekuasaan, politis, kompetisi yang amburadul, dan jelas soal gaji insan bola kita yang tak dibayar. Jangan lupakan pula mirisnya suporter bola yang banyak merenggut nyawa di negeri ini. Semua cerita soal PSSI kita belakangan berbicerita soal kesedihan. Tak ada kebanggaan lagi, seperti masa-masa kakek buyut kita muda.

Ya, benar, sudah selama itu kita puasa prestasi. Dari rangkuman yang saya baca, Indonesia berjaya di era 1950an menjelang 1960an. Selebihnya, prestasi kita hanyalah pembantaian. Secara resmi, medali terakhir yang dimenangi PSSI adalah emas SEA Games 1991.

Usahlah kita bicara prestasi masuk Piala Dunia. Karena saat itu politis dan iklim perang tak menguntungkan sama sekali nama Indonesia. Di Piala Dunia 1938, yang saat itu diyakini tahun di mana Indonesia pertama dan terakhir kali masuk Piala Dunia, yang terdaftar adalah nama Hindia Belanda atau Dutch East Indies. Saat itu di Benua Asia, hanya Hindia Belanda dan Jepang yang punya kans ikut Piala Dunia. Dan yang diambil untuk putaran final hanya satu.

Uniknya, saat itu kakek buyut kita di timnas Hindia Belanda, tak butuh menyepak bola untuk lolos ke putaran final Piala Dunia 1938 di Prancis. Jepang saat itu masih disibukkan dengan perang melawan China, dan mereka memilih mundur. Berangkatlah Hindia Belanda. Cerita lengkap perjuangan Hindia Belanda bisa di-searching di buku-buku sejarah sepak bola. Banyak intrik di sana. Jadi tak usah dibeber begitu lebar di artikel ini, pasti tak akan muat, he he he.

PSSI secara resmi berdiri pada 19 April 1930 dengan nama awal Persatuan Sepak Raga Seluruh Indonesia. Ketua umum pertamanya adalah Ir. Soeratin Sosrosoegondo. PSSI bergabung dengan FIFA pada tahun 1952, kemudian dengan AFC pada tahun 1954.
Setelah tahun-tahun itulah PSSI berprestasi. Peringkat tiga Asian Games 1954 dan peringkat tiga Asian Games 1958 adalah salah satunya. Lalu juara Merdeka Cup tahun 1962. Selanjutnya, prestasi tertinggi adalah SEA Games 1991. Itulah prestasi resmi terakhir timnas kita.

Sialnya, menyambut usia yang sudah 83 tahun, PSSI dihadiahi kenyataan pedih. Rangking FIFA Indonesia melorot tajam. Bulan ini, Indonesia berada di posisi 170! Bahkan Laos berada di peringkat 168. di kawasan Asia Tenggara, peringkat tertinggi dipegang oleh Vietnam di posisi 132. Disusul Thailand (140), Filipina (143), Myanmar (155), Malaysia (163) dan Singapura (165). Indonesia hanya lebih baik dari Brunei, Timor-Leste, dan Kamboja. Entahlah. Pun begitu, mari ucapkan Happy Anniversary ke-83 Persatoean Sepakraga Seloeroeh Indonesia. (*)

Happy Anniversary ke-83 PSSI! Semoga panjang umur lekas berprestasi. 19 April 1930-19 April 2013! Perjalanan panjang wadah sepak bola kita yang dulunya bernama Persatoean Sepakraga Seloeroeh Indonesia.

Jangan apatis dulu pembaca. Mari sejenak mengenang betapa dulu PSSI yang jelas bersinergi dengan Timnas Indonesia, cukup berjaya di kancah sepak bola dunia. Percayakah Anda Indonesia pernah menahan imbang 0-0 tim sekelas Uni Soviet? Percayalah. Percayakah Anda Indonesia dulu pernah begitu mudah mengalahkan Jepang? Percayalah. Lalu kita juga pernah berulang kali mempermalukan Malaysia, yang kini tampaknya hal itu PR yang begitu rumit. Percayalah.

Sejak lama, atau sejak Indonesia krisis prestasi di kancah sepak bola dunia, banyak rakyat yang apatis jika sudah berbicara soal PSSI. Yang ada kini hanya diskusi soal kemelut. Entah itu dualisme, kekuasaan, politis, kompetisi yang amburadul, dan jelas soal gaji insan bola kita yang tak dibayar. Jangan lupakan pula mirisnya suporter bola yang banyak merenggut nyawa di negeri ini. Semua cerita soal PSSI kita belakangan berbicerita soal kesedihan. Tak ada kebanggaan lagi, seperti masa-masa kakek buyut kita muda.

Ya, benar, sudah selama itu kita puasa prestasi. Dari rangkuman yang saya baca, Indonesia berjaya di era 1950an menjelang 1960an. Selebihnya, prestasi kita hanyalah pembantaian. Secara resmi, medali terakhir yang dimenangi PSSI adalah emas SEA Games 1991.

Usahlah kita bicara prestasi masuk Piala Dunia. Karena saat itu politis dan iklim perang tak menguntungkan sama sekali nama Indonesia. Di Piala Dunia 1938, yang saat itu diyakini tahun di mana Indonesia pertama dan terakhir kali masuk Piala Dunia, yang terdaftar adalah nama Hindia Belanda atau Dutch East Indies. Saat itu di Benua Asia, hanya Hindia Belanda dan Jepang yang punya kans ikut Piala Dunia. Dan yang diambil untuk putaran final hanya satu.

Uniknya, saat itu kakek buyut kita di timnas Hindia Belanda, tak butuh menyepak bola untuk lolos ke putaran final Piala Dunia 1938 di Prancis. Jepang saat itu masih disibukkan dengan perang melawan China, dan mereka memilih mundur. Berangkatlah Hindia Belanda. Cerita lengkap perjuangan Hindia Belanda bisa di-searching di buku-buku sejarah sepak bola. Banyak intrik di sana. Jadi tak usah dibeber begitu lebar di artikel ini, pasti tak akan muat, he he he.

PSSI secara resmi berdiri pada 19 April 1930 dengan nama awal Persatuan Sepak Raga Seluruh Indonesia. Ketua umum pertamanya adalah Ir. Soeratin Sosrosoegondo. PSSI bergabung dengan FIFA pada tahun 1952, kemudian dengan AFC pada tahun 1954.
Setelah tahun-tahun itulah PSSI berprestasi. Peringkat tiga Asian Games 1954 dan peringkat tiga Asian Games 1958 adalah salah satunya. Lalu juara Merdeka Cup tahun 1962. Selanjutnya, prestasi tertinggi adalah SEA Games 1991. Itulah prestasi resmi terakhir timnas kita.

Sialnya, menyambut usia yang sudah 83 tahun, PSSI dihadiahi kenyataan pedih. Rangking FIFA Indonesia melorot tajam. Bulan ini, Indonesia berada di posisi 170! Bahkan Laos berada di peringkat 168. di kawasan Asia Tenggara, peringkat tertinggi dipegang oleh Vietnam di posisi 132. Disusul Thailand (140), Filipina (143), Myanmar (155), Malaysia (163) dan Singapura (165). Indonesia hanya lebih baik dari Brunei, Timor-Leste, dan Kamboja. Entahlah. Pun begitu, mari ucapkan Happy Anniversary ke-83 Persatoean Sepakraga Seloeroeh Indonesia. (*)

Artikel Terkait

Die Werkself Lolos dengan Agregat 4-1

Sevilla ke Perempat Final Liga Europa

Bayern Munchen di Atas Angin

The Red Devils Lolos Mudah

Nerazzurri ke 8 Besar Liga Europa

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/