30 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Masa Sulit

Inter Milan vs Trabzonspor

MILAN – Kekalahan tiga laga beruntun di tiga ajang berbeda, menjadikan awal musim ini sebagai awal musim terburuk Inter Milan selama 90 tahun terakhir. Mereka kalah dari klub Turki Trabzonspor 0-1 (0-0) pada matchday 1 grup B Liga Champions, kemarin dini hari (15/9).

Parahnya, kekalahan itu terjadi di markasnya Giuseppe Meazza di hadapan 24 ribu penonton. Hasil yang membuat situasi di ruang ganti Inter semakin panas dan kursi pelatih Inter yang diduduki Gian Piero Gasperini mulai digoyang.
“Sepak bola seringkali memasuki episode seperti ini. Sayang sekali karena kami gagal mencetak gol dan lawan melakukannya. Kami keluar lapangan dengan kepala tertunduk dan harus bekerja lebih keras,” bilang Javier Zanetti, kapten Inter, seperti dikutip Reuters.

Bek kanan Trabzonspor asal Rep. Ceko Ondrej Celustka merupakan sosok yang membuat publik Giuseppe Meazza terdiam dengan golnya pada menit ke-76. ?Ini momen sulit. Saya harap fans bisa mengerti dan bersama-sama melewatinya,” kata Zanetti.

Ya, Inter memang sedang menjalani momen sulit. Setelah kalah dari AC Milan 1-2 di Piala Super Italia (6/8) dan kalah dari Palermo 3-4 di pekan pertama Serie A Liga Italia, mereka kembali menjadi pecundang saat tampil di Liga Champions.

Situasi ini lebih buruk daripada yang mereka alami pada April 2000 lalu. Ketika itu, mereka kalah tiga laga beruntun di dua ajang berbeda. Tim berjuluk Nerazzurri itu kalah dari Udinese dan Juventus di Serie A serta takluk dari Lazio di Coppa Italia.

Inter wajib berbenah agar tidak semakin terpuruk, masalahnya pada akhir pekan nanti (17/9), mereka akan menjalani pertandingan sulit di Serie A menjamu AS Roma. “Kami tidak boleh kembali mengalaminya. Melawan Roma selalu sulit,” ujar Zanetti.

Terkait kekalahan beruntun itu, Gasperini masih saja berkilah. “Kami hanya tidak beruntung saat ini. Kekalahan ini meninggalkan penyesalan, tapi tim kami menyadari bisa bangkit,” kata Gasperini, kepada Sky TV, seperti dilansir AFP.
Bagi Trabzonspor, kemenangan atas Inter adalah sesuatu yang sangat layak dirayakan secara besar-besaran. Bagaimana tidak, Inter adalah juara Liga Champions 2010, sedangkan Trabzonspor hanyalah tim pengganti di Liga Champions.

Kok bisa? Kalau saja Fenerbahce tidak tersandung kasus pengaturan skor dan dicoret dari Liga Champions, tidak mungkin runner-up Liga Turki musim lalu itu bisa tampil. Sebab, mereka sudah kalah di babak kualifikasi dan siap tampil di Europa League.

Tiba-tiba, jelang drawing fase grup, kabar mengejutkan datang dari UEFA di mana sang juara Turki Fenerbahce dihukum. Akhirnya, mereka merasakan debutnya di babak utama Liga Champions. Mereka mengulang sejarah 28 tahun lalu, saat mengalahkan Inter.
“ Ini laga pertama di Liga Champions dan benar-benar laga akbar,” ujar Gustavo Colman, gelandang Trabzonspor. (ham/jpnn)

Inter Milan vs Trabzonspor

MILAN – Kekalahan tiga laga beruntun di tiga ajang berbeda, menjadikan awal musim ini sebagai awal musim terburuk Inter Milan selama 90 tahun terakhir. Mereka kalah dari klub Turki Trabzonspor 0-1 (0-0) pada matchday 1 grup B Liga Champions, kemarin dini hari (15/9).

Parahnya, kekalahan itu terjadi di markasnya Giuseppe Meazza di hadapan 24 ribu penonton. Hasil yang membuat situasi di ruang ganti Inter semakin panas dan kursi pelatih Inter yang diduduki Gian Piero Gasperini mulai digoyang.
“Sepak bola seringkali memasuki episode seperti ini. Sayang sekali karena kami gagal mencetak gol dan lawan melakukannya. Kami keluar lapangan dengan kepala tertunduk dan harus bekerja lebih keras,” bilang Javier Zanetti, kapten Inter, seperti dikutip Reuters.

Bek kanan Trabzonspor asal Rep. Ceko Ondrej Celustka merupakan sosok yang membuat publik Giuseppe Meazza terdiam dengan golnya pada menit ke-76. ?Ini momen sulit. Saya harap fans bisa mengerti dan bersama-sama melewatinya,” kata Zanetti.

Ya, Inter memang sedang menjalani momen sulit. Setelah kalah dari AC Milan 1-2 di Piala Super Italia (6/8) dan kalah dari Palermo 3-4 di pekan pertama Serie A Liga Italia, mereka kembali menjadi pecundang saat tampil di Liga Champions.

Situasi ini lebih buruk daripada yang mereka alami pada April 2000 lalu. Ketika itu, mereka kalah tiga laga beruntun di dua ajang berbeda. Tim berjuluk Nerazzurri itu kalah dari Udinese dan Juventus di Serie A serta takluk dari Lazio di Coppa Italia.

Inter wajib berbenah agar tidak semakin terpuruk, masalahnya pada akhir pekan nanti (17/9), mereka akan menjalani pertandingan sulit di Serie A menjamu AS Roma. “Kami tidak boleh kembali mengalaminya. Melawan Roma selalu sulit,” ujar Zanetti.

Terkait kekalahan beruntun itu, Gasperini masih saja berkilah. “Kami hanya tidak beruntung saat ini. Kekalahan ini meninggalkan penyesalan, tapi tim kami menyadari bisa bangkit,” kata Gasperini, kepada Sky TV, seperti dilansir AFP.
Bagi Trabzonspor, kemenangan atas Inter adalah sesuatu yang sangat layak dirayakan secara besar-besaran. Bagaimana tidak, Inter adalah juara Liga Champions 2010, sedangkan Trabzonspor hanyalah tim pengganti di Liga Champions.

Kok bisa? Kalau saja Fenerbahce tidak tersandung kasus pengaturan skor dan dicoret dari Liga Champions, tidak mungkin runner-up Liga Turki musim lalu itu bisa tampil. Sebab, mereka sudah kalah di babak kualifikasi dan siap tampil di Europa League.

Tiba-tiba, jelang drawing fase grup, kabar mengejutkan datang dari UEFA di mana sang juara Turki Fenerbahce dihukum. Akhirnya, mereka merasakan debutnya di babak utama Liga Champions. Mereka mengulang sejarah 28 tahun lalu, saat mengalahkan Inter.
“ Ini laga pertama di Liga Champions dan benar-benar laga akbar,” ujar Gustavo Colman, gelandang Trabzonspor. (ham/jpnn)

Artikel Terkait

Die Werkself Lolos dengan Agregat 4-1

Sevilla ke Perempat Final Liga Europa

Bayern Munchen di Atas Angin

The Red Devils Lolos Mudah

Nerazzurri ke 8 Besar Liga Europa

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/